39

14K 507 54
                                    

Untuk ini, kamu butuh tisu!! 😶

🍁🍁

"Soraya!"

Tanpa menunggu persetujuan Chandra mengambil alih kerja dokter yang bertugas, dia mencoba melakukan CPR kembali pada Soraya. Dengan perasaan takut bercampur sedih Chandra memompa dada Soraya dengan tangannya.

"Dokter Chandra"

"Ayo, kamu bisa bertahan" pinta Chandra terus mencoba memompa dada Soraya sambil sesekali melihat monitor. "Soraya, kamu sudah janji untuk berjuang"

Para dokter dan perawat yang ada diruangan terdiam dan ikut bersedih melihat Chandra yang berusaha mengembalikan detak jantung Soraya.

"Soraya, ayo" Chandra tak bisa lagi menahan dirinya, pria itu meneteskan air matanya.

"Dokter Chandra, kami-"

"Tolong berikan dia dobutamin" pinta Chandra. "Dia masih disini, dia akan bertahan"

"Dokter-"

Chandra akhirnya menghentikan gerak tangannya. Pria itu sedikit memundur dari ranjang operasi.

"Tolong bantu antarkan dokter Chandra untuk keluar dari ruang operasi" pinta Dokter Ali.

"Tidak, saya ingin tetap disini"

"Anda harus menenangkan diri"

"Saya sudah janji akan menemaninya selama operasi dokter" Chandra memilih bersandar pada dinding ruangan sambil menatap wajah istrinya. "Maafkan saya, anda bisa melanjutkan operasi-nya" lanjut Chandra yang kemudian menjatuhkan dirinya terduduk dilantai sambil menangis.

Langit terasa runtuh sedangkan kaki kehilangan pijakan untuk menahan beban. Chandra tidak merasakan hal apa-apa lagi selain kesakitan dan perasaan sedih yang mendalam. Semua berlalu begitu cepat dan dia kehilangan.

"Kamu bilang akan berjuang" batin Chandra sambil menatap kearah wajah Soraya yang berada diranjang operasi. "Dasar pembohong!"

Chandra menenggelamkan wajahnya pada kedua lututnya. Segala tentang Soraya terasa berputar dikepala dan itu membuat dada Chandra semakin sesak hingga tidak bisa berhenti menangis.

Senyuman diwajah Soraya dan suara indah wanita itu sangat jelas terekam dalam ingatan Chandra. Chandra masih bisa berkomunikasi dengan Soraya beberapa jam yang lalu.

"Jangan pergi, jangan pergi Soraya" gumam Chandra sambil menangis membuat beberapa tenaga medis didalam ruangan operasi itu menatap sedih dan tidak menyangka kalau dokter Chandra yang mereka kenal bisa jadi serapuh itu.

"Dokter Chandra minum dulu" seorang perawat mengulurkan air namun Chandra tolak dengan menggeleng kepalanya. "Sedikit saja dokter" bujuk perawat yang berjongkok didekat Chandra.

Chandra tidak menanggapi, tangis pria itu berlahan berhenti namun tubuhnya merosot jatuh kesamping. Chandra kehilangan kesadaran dirinya.

🍁🍁

Jonathan dan keluarga Chandra yang menunggu diluar ruangan operasi langsung terkejut saat melihat Chandra yang dibawa keluar dari ruangan dengan kursi roda.

"Ada apa ini? Anak saya kenapa?" tanya mama Chandra pada dokter dan perawat yang mendorong kursi roda.

"Dokter Chandra pingsan karna syok dan juga kelelahan"

"Syok kenapa?" tanya Jonathan.

Dokter dan Perawat perempuan itu terdiam, disaat seperti ini mereka merasa was-was harus menjawab dan menjelaskan seperti apa supaya keluarga dan kerabat pasien dapat menerima dan mengerti.

Love Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang