🍁🍁
"Chandra"
"Hem" Chandra yang bersandar pada kepala ranjang hanya berdeham pelan, matanya masih fokus pada sebuah buku yang ada ditangannya.
"Tentang Berkian"
Chandra terdiam sesaat dari aktivitas bacanya dan menoleh pada Soraya yang sedang menatapnya.
"Jangan bahas tentang dia" ucap Chandra lalu mengecup kening Soraya.
Soraya yang semula mendonggak menatap wajah Chandra itu kemudian menunduk kembali menyandarkan kepalanya dengan nyaman pada dada bidang suaminya.
"Aku merasa bersalah. Kalau bukan karnaku mungkin dia juga tidak kembali pada masa lalunya"
Chandra menutup bukunya lalu meletakkannya diatas meja. Sebelah tangan Chandra kemudian turun mengelus lembut perut buncit Soraya.
"Iya, ini tangan ayah" ucap Chandra saat merasakan pergerakan pada perut Soraya. "Ayah juga kangen, nanti kita ketemu yah"
"Chandra..."
"Gimana kalau besok kita USG, aku mau lihat Zoya-ku" ucap Chandra lalu mengambil salah satu tangan Soraya dan meletakkannya diatas perut wanita itu. "Kalau ini tangan Bunda"
Chandra mengubah posisi, dia menyandarkan Soraya pada bantal yang dia letakkan bersandar dikepala ranjang. Chandra sedikit turun hingga kini kepalanya tepat berada dibagian perut Soraya.
"Zoya sedang apa?" tanya Chandra tersenyum lalu meletakkan bagian wajah kanannya pada perut istrinya. "Dia bergerak. Iya sayang, Ini ayah" lanjut Chandra.
Soraya tersenyum bahagia, dia mengusap rambut Chandra yang kini asik mengajak bicara calon anak mereka.
"Ah... Aku benar-benar tidak sabar ingin bertemu dengannya, kira-kira wajahnya mirip siapa yah?"
"Mirip aku lah. Aku-kan bundanya"
"Tapi kata orang kebanyakan anak itu mirip ayahnya, Zoya pasti nanti mirip denganku" ucap Chandra lalu mengecup perut Soraya. "Iyakan sayang, mirip ayah yah nanti"
"Tidak bisa, dia harus mirip aku. Aku yang ngandung dia"
"Aku yang memproduksi dia" ucap Chandra berhadapan dengan Soraya.
"Kalau tidak ada aku dia tidak akan tumbuh dan berkembang seperti ini" ucap Soraya mengusap perutnya.
Chandra hanya menggelengkan kepalanya lalu mengangguk. "Iya, dia akan mirip kamu. Tapi anak kita selanjut dan selanjutnya akan mirip aku"
Soraya terkekah diikuti Chandra yang juga ikut terkekah. "Kamu mau punya anak berapa memangnya?" tanya Soraya.
"Lima"
"Hah? Kamu serius?"
"Muka aku kelihatan becanda?" tanya Chandra yang kemudian meraih tangan Soraya dan memasukkan jari-jarinya pada celah jari Soraya. "Kita sama-sama merasakan jadi anak tunggal kan? Rasanya tidak enak, sepi. Jadi aku mau punya banyak anak biar rumah kita ramai"
"Tapi kalau Allah berkehendak lain gimana? Zoya jadi yang pertama dan terakhir diantara kita?"
Chandra diam sesaat lalu mengecup punggung tangan Soraya. "Tidak apa-apa. Asalkan ada kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me [END]
General FictionSoraya hampir saja melakukan percobaan bunuh diri jika saja Chandra tidak setuju untuk menikahi sahabatnya itu. Chandra dan Soraya menikah. Lalu bagaimana dengen nasib Berkian yang merupakan kekasih Chandra? bagaimana kisah mereka? apakah rumah tang...