🍁🍁
Hari-hari berlalu dengan rasa sakit diulu hati. Soraya merasa sangat lelah dengan keadaan rumah tangganya yang tak bertumpu pada pijakan cinta.
Sekeras apapun Soraya mencoba menarik perhatian Chandra tetap saja semuanya sia-sia. Chandra malah semakin menjauh dari Soraya semenjak kehadiran Berkian dirumah mereka.
Soraya tak tau harus menyalahkan siapa lagi selain dirinya sendiri. Dia memang bodoh karna sudah menjadi orang ketiga ditengah hubungan Chandra dan Berkian.
Jam menunjukkan pukul sebelas malam saat Soraya keluar dari kamarnya. Wanita itu baru saja mengambil segelas air putih dari dapur saat suara desahan terdengar ditelinganya.
Soraya tak perlu heran atau bertanya lagi karna dia sudah cukup tau siapa pemilik desahan-desahan itu selama beberapa minggu belakangan ini.
Chandra dan Berkian kini sedang terlihat bercumbu mesra diatas sofa yang berhadapan dengan televisi.
Soraya tersenyum miris melihat hal itu dari kejauhan. Rasanya amat sakit melihat suami yang dicintai begitu menikmati percintaanya dengan wanita lain.
Byuuur
Tanpa aba-aba apapun Soraya menyiramkan air putih yang tadi dia ambil tepat diwajah kedua insan yang sedang berciuman itu. Chandra dan Berkian sangat terkejut dan langsung gelagapan merapikan penampilan mereka.
"Wanita tidak tau diri" Ucap Soraya yang langsung memberikan tamparan dipipi Berkian.
"Soraya" Chandra langsung menarik sebelah tangan Soraya dan menjauhkan wanita itu dari Berkian.
"Jangan coba-coba menyakiti Berkian"
"Lalu aku harus apa hah? Terus menonton aktivitas menjijikan kalian, begitu?" Soraya mengalihkan wajahnya menatap Berkian yang kini sudah menangis. "Simpan air matamu pelacur dan pergi dari sini"
"Jaga bicaramu Soraya" bentak Chandra mengenggam erat pergelangan tangan Soraya.
Soraya menatap kearah pergelangan tangannya sesaat lalu menatap pada Chandra. Ini pertama kalinya Chandra melakukan ini padanya. Sungguh, dia ingin meringis saking sakitnya genggaman yang Chandra lakukan pada tangannya.
"Sakit Chan-"
Belum sempat menyelesaikan kalimatnya Soraya malah kehilangan kesadarannya, hampir saja dia terjatuh jika Chandra tidak langsung meraih tubuh wanita itu.
"Soraya... Soraya" panggil Chandra sambil menepuk pipi Soraya namun nihil.
"Ayo Bawa dia kekamarnya" ucap Berkian.
"Iya, tolong bawakan peralatan medisku yah"
"Iya, aku ambilkan" sahut Berkian yang langsung bergegas menuju kamar untuk mengambi peralatan medis milik Chandra.
Sedangakan Chandra, pria itu lantas langsung menggendong tubuh Soraya dan membawanya kekamar yang ada dilantai atas.
Soraya tersadar setelah sepuluh menit lebih pingsan. Wanita itu menatap heran pada Chandra yang kini duduk disisi kasurnya.
"Merasa pusing?" tanya Chandra namun tak ditanggapi oleh Soraya.
"Tekanan darahmu rendah, Apa Kamu makan dan istirahat dengan baik?"
"Pergilah" sahut Soraya lemah sambil berbalik membelakangi Chandra.
Chandra menghela nafasnya dalam lalu bangkit dari duduknya diatas kasur Soraya. Pria jangkung itu tak mengatakan apa-apa lagi sebelum akhirnya melangkah keluar kamar Soraya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me [END]
General FictionSoraya hampir saja melakukan percobaan bunuh diri jika saja Chandra tidak setuju untuk menikahi sahabatnya itu. Chandra dan Soraya menikah. Lalu bagaimana dengen nasib Berkian yang merupakan kekasih Chandra? bagaimana kisah mereka? apakah rumah tang...