🍁🍁
Chandra berubah. Itulah yang dirasakan Soraya selama seminggu lebih ini . Chandra jadi lebih murung dan irit bicara, seolah pria itu kehilangan beberapa kosa katanya. Senyum diwajah pria itupun juga jadi hal minim terlihat untuk beberapa hari ini.
Kehilangan selalu menjadi ujian berat bagi setiap orang. Kehilangan sosok Berkian yang dia cintai lalu kehilangan jiwa calon putranya yang belum sempat dia ajak bicara.
Meskipun beberapa hari setelah perceraian itu Berkian masih sering datang menemui Chandra dan memohon untuk kembali tapi keputusan pria itu tetap sama. Mengakhiri hubungan adalah putusan akhirnya.
Soraya tau, tidak akan mudah melewati ujian yang telah terjadi. Soraya jelas sangat tau, Chandra sangat mencintai Berkian dan karna hal itu jugalah mungkin Chandra merasakan kecewa yang amat besar dan sakit hati atas yang telah terjadi.
Soraya tengah merapikan susunan pakaian yang baru saja dicuci kedalam lemari saat Chandra pulang dari rumah sakit. Kedua insan itu saling tatap beberapa saat sebelum akhirnya Chandra mengalihkan dengan menatap kearah lain.
"Chandra..." Panggil Soraya menatap punggung pria tersebut.
"Hemmm..." sahut Chandra yang tengah melepaskan kemeja maronnya.
"Bagaimana pekerjaan kamu hari ini?"
"Sama seperti biasanya"
"Banyak pasien yah?"
"Iya" Jawab Chandra seadanya.
"Kamu mau makan apa malam ini? Biar aku buatkan"
"Terserah kamu aja"
"Oh iya, Teman kuliah aku dulu besok mau adain syukuran anaknya lahir. Aku mau pergi bolehkan?"
"Hemm, boleh"
"Tapi aku juga mau pergi jalan-jalan sama kamu. kamu besokkan ulang tahun"
"Hah?" Chandra menoleh dengan kening berkerut pada Soraya.
"Besok 27, kamu lupa?"
"Hemm"
Soraya menutup pintu lemari lalu berjalan mendekat tepat didepan Chandra yang tengah melepaskan kemeja maronnya.
"Kenapa sih?" tanya Soraya. Dia sedih dan juga sedikit kesal dengan sikap Chandra.
"Kenapa apa?" tanya Chandra balik.
"Kamu kenapa?"
"Tidak ada" jawab Chandra yang ingin beranjak namun segera Soraya cegat dengan menghalangi jalan pria itu.
"Kalau masih ada yang mengganjal di diri kamu, cerita. Jangan malah seperti ini"
"Seperti ini apanya?"
"Kamu berubah Chandra" ucap Soraya yang kemudian tiba-tiba meneteskan air mata. "Biasanya kamu suka ajak bicara, goda aku, bercanda, ketawa juga tapi semenjak kejadian kemarin kamu jadi suka diam dan menjauh. Kenapa Chandra? Kamu menyesal sudah menceraikan Berkian?"
Chandra mencoba mendekat ingin memeluk Soraya namun wanita itu segera menjauh dan menyikirkan tangan Chandra.
"Kalau semuanya kamu sesali kapan kamu bisa memulai yang baru?. Aku tidak suka melihat kamu sedih, itu bikin aku juga sedih dan sakit hati" Soraya mengeluarkan segala perasaan yang dia tahan beberapa hari ini.
"Maaf yah Soraya" Chandra kembali mendekat dan langsung memeluk erat tubuh Soraya. "Aku tidak menyesal Soraya. Aku hanya masih kecewa dengan diriku sendiri. Aku kehilangan calon anakku karna kelalaian ku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me [END]
General FictionSoraya hampir saja melakukan percobaan bunuh diri jika saja Chandra tidak setuju untuk menikahi sahabatnya itu. Chandra dan Soraya menikah. Lalu bagaimana dengen nasib Berkian yang merupakan kekasih Chandra? bagaimana kisah mereka? apakah rumah tang...