18

9.8K 565 13
                                    

🍁🍁

"Kadar gulanya sudah mulai normal, mungkin dua hari lagi bisa pulang" ucap Chandra pada seorang pria yang duduk disamping ranjang istrinya.

Kemarin malam pria itu tergesak-gesak membawa istrinya yang terlihat lemah, rupanya hal itu karna sang istri kekurangan kadar gula pada tubuhnya.

"Terima kasih dok"

"Iya, sama-sama. Nanti saya suruh suster buat menggantikan cairan infus baru" Ucap Chandra sambil melihat cairan infus yang mulai menipis. "Saya permisi dulu"

"Iya dok" Sahut sepasang suami istri tersebut.

Selepas Chandra keluar, sepasang suami istri itu langsung saling bertatapan.

"Dia itu suaminya Berkian kan?" tanya sang istri.

"Iya, Dokter Chandra Pratama"

"Oh, jadi dia orangnya" sahut sang istri mengangguk pelan.

"Sudah ah, kamu istirahat saja" tegur sang Suami.

Chandra berjalan bersama seorang suster, baru saja pria itu ingin masuk keruangan pasien berikutnya dia dihentikan oleh seorang suster yang memanggilnya.

"Ada apa?"

"Saya mau nyampain kalau tadi istri anda datang, dia sedang menunggu anda diruangan" jelas suster tersebut.

Ah wanita itu? Kenapa dia keras kepala sekali? Chandra menghela nafasnya sebelum kembali melangkah masuk keruangan berikutnya. Dia harus menyelesaikan tugasnya dulu baru bisa menemui istrinya itu diruangan.

"Permisi" sapa Chandra pada pasiennya yang merupakan seorang anak perempuan remaja. "katanya siang tadi kamu pingsan lagi?"

"Iya dok, kepala saya sakit sekali"

"Detak jantungnya normal" ucap Chandra sambil melepaskan stetoskopnya "Bagian mana yang sakit?"

"Disini" ucap remaja perempuan itu menunjuk kepalanya dibagian kebelakang.

"Penglihatan kamu kabur?"

"Iya beberapa bulan ini, kenapa yah?"

"Kami mau lakukan CT-Scan tapi sebelum itu kami harus dapat izin dari orang tua kamu. Orang tua kamu kenapa tidak datang?"

"Mereka sibuk dok. Lakuin saja apapun yang terbaik nanti saya bayar, orang tua saya sudah ngasih kartu ini kok" remaja perempuan itu menunjukkan kartu hitam ditangannya.

Chandra terdiam beberapa saat menatap miris remaja bernama Ajeng yang berbaring diatas kasur itu.

"Besok suruh dokter Sean untuk mengawasi CT-Scan kepala anak ini, saya curiga dia punya sesuatu diotaknya" ucap Chandra pada suster disampingnya. "Kabarin orang tua kamu malam ini, saya harus segera bicara!" titah Chandra lalu berjalan keluar meninggalkan ruangan anak remaja itu.

Chandra sempat berpikir, remaja itu hanya kurang makan jadi sering sakit kepala dan pingsan tapi dari gejala-gejala lain yang terjadi dia jadi curiga anak itu punya tumor otak dibagian sistem saraf penglihatan.

"Ruangan mana lagi?" tanya Chandra.

"Sudah habis dok"

"Oh, kalau begitu saya keruangan saya dulu"

"Iya dok"

Chandra langsung berjalan menuju ruangannya, pria itu sempat memeriksa ponselnya tapi tak ada pesan apapun dari Soraya yang mengatakan wanita itu akan kerumah sakit.

"Sora- Berkian"

"Kamu sebut apa tadi?"

"Tidak, kamu ngapain malam-malam kesini?" tanya Chandra setelah menutup pintu ruangannya. "Kok gak ngabarin?"

Love Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang