3

10.7K 647 1
                                    

🍁🍁

Chandra baru saja sampai dihalaman rumahnya saat tiba-tiba ponselnya berdering menampilkan nama kontak wanita yang melahirkannya.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam. Chandra, kamu ada masalah dengan istrimu? Kenapa tiba-tiba Soraya kesini dan bilang ingin menginap"

"Soraya disana?" tanya balik Chandra.

"Kamu tidak tau, kalian bertengkar?"

"Hanya masalah kecil"

"Masalah kecil tapi dia sampai pergi dari rumah. Cepat kemari, jemput istrimu!"

"Chandra masih lelah ma, Chandra baru saja pulang dari rumah sakit"

"Mama tidak butuh alasan. Cepat kemari, mama tunggu"

Chandra menghela nafas lalu menghempaskan kepalanya pada setir mobil setelah panggilan itu berakhir.

Chandra tau, dia salah. Dia tidak bisa bersikap adil pada Soraya dan Berkian. Sekeras apapun mau mencoba dia akan tetap condong ke Berkian karna wanita itulah yang menjadi pemilik hatinya.

"Itu karna aku mencintaimu, apa cintaku salah" Chandra mengingat kalimat yang tadi pagi Soraya ucapkan padanya.

"Kenapa kamu harus mencintaiku Soraya" gumam Chandra kemudian menghidupkan kembali mobilnya. Pria itu menjalankan mobilnya menuju rumah orang tuanya.

🍁🍁

"Mama... Ayah mainnya curang" Keluh Soraya.

"Hei, jangan mengadu. Kalau kalah, kalah saja" Balas pria yang duduk diatas sofa. "Ayo, pijitin Ayah sekarang"

Soraya yang tadi duduk dibawah meletakkan kartu ditangannya diatas meja lalu berjalan kebelakang sofa untuk melakukan hukuman kekalahannya, memijit bahu ayah mertuanya.

"Sudah lama tidak merasakan pijitan tangan putri ayah"

"Masih enakkan?"

"Iya masih"

"Assalamualaikum"

Tiga orang yang berada diruang tamu itu lantas menoleh kearah pintu, terlihat Chandra yang baru saja masuk kedalam rumah.

"Wa'alaikumussalam"

Chandra menyalami tangan kedua orang tuanya lalu menatap pada Soraya yang juga menatap kearahnya.

"Ayo pulang" ajak Chandra.

"Baru juga datang sudah mengajak pulang, duduk dulu" ucap Ayah Chandra. "Lanjutin nak" pinta Ayah Chandra menepuk punggung tangan Soraya.

Soraya menurut, wanita itu kembali memijit bahu mertuanya.

"Gimana kerjaan kamu? Lancar?"

"Heum, lancar" jawab Chandra duduk disamping ayahnya. "Ayah gimana? Sehat?"

"Sehatlah" jawab Ayah Chandra tersenyum cerah.

"Semua orang tua jadi sehat kalau sudah bertemu anaknya" Sambung mama Chandra.

Setelah menikah Chandra memang jarang sekali datang kerumah orang tuanya. Kekesalannya bukan hanya pada Soraya tapi juga berimpas pada kedua orang tuanya yang memaksanya menikahi wanita itu.

"Kalian sudah program kehamilan belum?" tanya Mama Chandra tiba-tiba.

"Sudah/belum" Soraya maupun Chandra sontak saling bertatapan sebelum akhirnya Chandra mengalihkannya.

Love Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang