🍁🍁
"Chandra" buka Soraya setelah lama saling diam dengan suaminya itu, sejak selesai pemeriksaan dan Soraya dibolehkan pulang, Chandra jadi bungkam.
"Chandra kita singgah sebentar yah di mini market, aku mau beli keperluanku"
Chandra tak menanggapi keinginan Soraya, dia terus melajukan mobil padahal beberapa kali mereka melewati mini market.
"Chandra... Kamu dengar aku-kan? Aku mau belanja keperluan aku sebentar" ucap Soraya dengan nada suara sedikit tinggi. "Chandra" ucap Soraya berniat memegang bahu suaminya itu tapi tangannya langsung diraih oleh Chandra.
Chandra menoleh sesaat menatap Soraya dengan tangannya yang menggenggam erat tangan wanita itu.
"Semuanya akan baik-baik saja" ucap Soraya mencoba menenangkan Chandra.
Mobil Chandra sampai dihalaman rumahnya. Kedua insan itu belum berniat turun, Chandra masih terdiam menatap kedepan pada rumahnya.
"Chandra..."
"Kita ikhlaskan dia yah" Sontak saja Soraya menarik tangannya dari Chandra.
Suara Chandra memang terdengar pelan tapi Soraya bisa mendengar jelas apa yang baru saja Chandra ucapkan itu. Hatinya mencetus sakit.
Chandra menoleh pada Soraya dengan raut sedih, dia mencoba meraih tangan Soraya namun wanita itu menghindarkannya.
"Aku tidak mau terjadi apa-apa sama kamu" Ucap Chandra.
Soraya menangis, dia langsung mendorong bahu Chandra yang mendekat dan bergegas turun berjalan menuju rumah.
"Soraya..." Soraya tak menanggapi, dia terus berjalan menuju tangga hingga Chandra mencegat pergerakannya dengan berdiri didepannya.
"Soraya... Aku mohon, Kita tidak bisa pertahankan dia. Itu terlalu berbahaya buat kamu"
"Bagaimana bisa kamu bicara seperti itu, Chandra?" Soraya meraih tangan Chandra dan meletakkan diperutnya. "Dia anak kamu, anak kita. Kamu sudah janji akan menyayangi dia. Jangan bicara seperti itu lagi. Dia anak kita" Pinta Soraya sambil terisak.
"Tapi aku tidak bisa, Soraya" Chandra menarik tangannya lalu terduduk dianak tangga. "Itu beresiko buat kamu. Kalau kita terus pertahankan dia, sel kanker itu bisa semakin menyebar ke organ lain di tubuh kamu. Kamu bisa terus kesakitan dan hal buruk bisa terjadi"
Chandra sudah melihat hasil USG tadi. Putri mereka terlihat sehat dan baik tapi sel kanker itu juga ada ditubuh Soraya.
"Aku tidak mau" tolak Soraya nyaring. "Kalau rahim aku diangkat, aku tidak bisa punya anak lagi. Aku tidak mau itu Chandra" lanjut Soraya menyeka air matanya.
"Itu bukan masalah besar Soraya. kita bisa adopsi anakkan?" Chandra kembali berdiri tepat dihadapan Soraya. "Aku mohon, kita ikhlaskan dia dan fokus berobat untuk kamu"
Untuk menghentikan sel kanker ovarium yang mulai menyebar dengan cepat itu, Soraya harus melakukan pembedahan pengangkatan rahim dan hal itu tentu saja berpengaruh pada bayi mereka yang masih berusia lima bulan dalam kandungan.
"Aku tidak mau" Soraya mendorong bahu Chandra menjauh darinya. "Aku bunda-nya. Mana bisa aku ikhlaskan dia sedangkan dia baik-baik saja bersama aku"
![](https://img.wattpad.com/cover/248131764-288-k344423.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me [END]
General FictionSoraya hampir saja melakukan percobaan bunuh diri jika saja Chandra tidak setuju untuk menikahi sahabatnya itu. Chandra dan Soraya menikah. Lalu bagaimana dengen nasib Berkian yang merupakan kekasih Chandra? bagaimana kisah mereka? apakah rumah tang...