27

8.3K 424 13
                                    

🍁🍁

Cukup lama setelah Chandra pergi, pintu rumah terbuka menampilkan sosok mbok Lin dengan seorang wanita yang terlihat seusia. Mbok Lin membawa sebuah paper bag.

"Mbak Soraya... Maaf yah terlambat datang. Ini buburnya mau dimakan sekarang? "

"Saya tidak pesan bubur mbok?"

"Iya. Tadi ini Mas Chandra-nya datang kerumah nyuruh cariin orang buat pindahin barang. Sekalian juga nitip bubur buat mbak Soraya, katanya" jelas Mbok Lin. "Mbak Soraya mau makan dimana?"

"Tunggu Mbok" cegat Soraya sebelum Mbok Lin melangkah pergi. "Pindahin barang apa yah? Kok saya tidak tau"

"Itu Mbak, Mas Chandra suruh pindahin barang-barang mbak Soraya yang ada dikamar atas kekamar bawah. Mungkin Mas Chandra khawatir mbak Soraya lelah kalau harus turun naik, kan hamil begini"

Soraya terdiam. Sejak kembali kerumah Chandra, suaminya itu sudah memintanya untuk pindah kamar tapi Soraya tidak merasa nyaman dengan kamar itu. Chandra pernah bersama Berkian disana.

"Tidak usah Mbok, saya nyaman tidur dikamar atas"

"Kata Mas Chandra-nya tadi harus dipindahin walaupun mbak nolak, Bagaimana yah mbak?" tanya Mbok Lin lalu beralih pada wanita yang tadi datang bersamanya. "Ini tetangga saya, Narti. Dia ini yang akan bantu-bantu pindahin barang mbak Soraya" lanjut Mbok Lin.

"Tunggu sebentar yah Mbok"

Soraya berjalan meraih ponselnya dan langsung menghubungi ponsel Chandra. Beberapa kali Soraya menghubungi dan menunggu tapi Chandra tidak mengangkat panggilan teleponnya.

"Bagaimana mbak?"

"Yaudah, pindahin saja tapi tolong ganti yang ada dikamar itu yah" ucap Soraya menatap kamar utama yang ada dilantai bawah.

"Iya mbak. Ini mbok siapkan buburnya dulu yah, keburu dingin"

Soraya mengangguk lalu mengikuti langkah kaki Mbok Lin kearah dapur, dia akan memakan bubur itu dimeja makan.

Soraya duduk sambil menatap Mbok Lin yang mengeluarkan bubur dari paper bag dan menyiapkan sendok.

"Ini Mbak" ucap Mbok Lin memberikan wadah berisi bubur dan segelas air.

"Makasih yah mbok"

"Iya, ngomong-ngomong. Kenapa banyak makanan yang dibuang mbak, sudah kadaluarsa yah?" tanya Mbok Lin saat melihat tumpukan sampah.

"Tidak tau Mbok, Chandra yang buang" jawab Soraya lalu mulai menyantap bubur yang ada dalam wadah. "Ini buburnya satu paket sama wadahnya langsung mbok?" tanya Soraya.

"Sepertinya mbak, tadi waktu Mas Chandra-nya nitip sudah diwadah dalam paper bag" jawab Mbok Lin.

Soraya mengangguk. "Duduk saja dulu mbok, istirahat. Nanti saja beres-beresnya"

Mbok Lin dan Mbok Narti lantas ikut duduk dikursi meja makan, menemani Soraya yang tengah menyantap bubur.

"Saya belum belanja lagi, makanan dirumah kosong. Cuma ada roti, buah dan sayur dikulkas" ucap Soraya disela makannya. "Oh iya mbok, saya mau tanya"

Love Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang