5

11.1K 615 6
                                    

🍁🍁

"Mau kemana?" tanya Soraya saat melihat Chandra dan Berkian yang terlihat rapi.

"Kerumah sakit, mau cek dedek bayi" Jawab Berkian sambil mengusap perutnya yang buncit, usia kehamilannya sudah memasuki empat bulan.

Soraya menatap kearah perut Berkian lalu menatap pada Chandra yang berdiri disamping Berkian.

"Boleh aku ikut?" tanya Soraya.

"Untuk apa?" tanya Chandra.

"A-aku, aku juga ingin melihatnya"

"Tentu saja, Kami akan menunggumu, bersiaplah" ucap Berkian dengan senyuman manis diwajahnya. Soraya lantas langsung berlari kearah kamarnya untuk bersiap-siap.

"Kamu yakin?" tanya Chandra pada Berkian.

"Kenapa? Diakan juga ingin melihat anak kita"

"Aku hanya takut dia berbuat ulah lagi" jawab Chandra lalu mendudukkan dirinya pada sofa.

"Jangan berpikir hal yang buruk terhadap seseorang" sahut Berkian.

Ini adalah salah satu kenapa Chandra begitu mengagumi Berkian, wanita ini begitu baik bahkan terhadap Soraya yang sudah melukainya.

Kurang dari sepuluh menit, Soraya selesai bersiap. Dia turun dari kamarnya dilantai atas dan langsung menghampiri Chandra dan Berkian.

"Ayo" ajak Soraya.

Chandra maupun Berkian lantas berdiri dari posisinya. Mereka bertiga berjalan menuju mobil.

Niat awal Chandra membukakan pintu disamping kemudi adalah untuk Berkian namun dengan percaya dirinya Soraya lebih dulu berjalan masuk untuk duduk didepan disamping bangku kemudi.

"Soraya kamu-"

"Tidak apa, aku dibelakang saja" ucap Berkian berniat ingin membuka pintu namun Chandra lebih dulu membukakan untuknya.

"Terima kasih" ucap Berkian pada Berkian.

"Sama-sama tuan putri" sahut Chandra.

🍁🍁

"Dia sangat menggemaskan yah" ucap Berkian menunjukkan foto usg janinnya pada Chandra.

"Iya, sepertimu" jawab Chandra sambil mencubit pipi Berkian.

"Aku jadi semakin tidak sabar"

Sakit, Soraya merasa sangat sakit dengan keadaannya sekarang. Harusnya dia tidak memilih ikut dengan Chandra dan Berkian.

Benar kata Berkian dulu, Soraya merasa sangat iri dengan wanita itu. Dia benar-benar beruntung karna bisa memiliki cinta Chandra dan bisa mengandung janin mungil yang menggemaskan.

"Soraya" Panggil seseorang dari arah belakang, membuat tiga orang yang berjalan menuju parkiran itu lantas menoleh. "Benar kamu Soraya"
Pria cukup tinggi itu lantas berjalan mendekat pada Soraya.

"Kamu-"

"Kris, Masa kamu lupa?" ucap Pria tinggi tersebut "Bagaimana kabar kamu sekarang?" tanya Kris mengulurkan tangannya pada Soraya.

Soraya menatap tangan Kris, dia sedikit bingung antara membalas uluran itu atau tidak.

"A-aku"

"Ku harap kamu tidak melupakanku" ucap Chandra yang tiba-tiba membalas uluran tangan Kris pada Soraya.

Kris menoleh lalu terkekah pelan. Pria itu kemudian menggerakkan jabatan tangannya pada Chandra .

"Chandra, lama tidak bertemu"

Love Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang