9

9.1K 528 9
                                    

🍁🍁

Chandra kembali mendatangi kamar Soraya saat jam sembilan malam. Pria itu datang dengan membawakan makanan dan minuman.

Sebenarnya Soraya sudah diajak makan tapi wanita itu tidak kunjung datang keruang makan, tentu saja Chandra paham kenapa Soraya bersikap seperti itu.

"Soraya"

Wanita yang berbaring diatas kasur itu membuka kedua matanya setelah mendengar namanya dipanggil.

"Makan dulu"

"Tidak lapar" Jawab Soraya kembali menutup kedua matanya.

Chandra meletakkan nampan bawaannya diatas nakas lalu beralih meletakkan sebelah tangannya dikening Soraya.

"Sudah ku duga, kamu demam" ucap Chandra yang kemudian duduk disisi kasur Soraya. "Ayo bangun, minum obat dulu"

Soraya tak bergeming, wanita itu terus menutup kedua matanya seolah sudah tertidur lelap.

"Soraya... Jangan seperti ini, kamu membuatku khawatir"

"Soraya..."

"Apa aku harus sakit dulu untuk membuatmu peduli?"

"Soraya..."

Soraya bangun dari berbaringnya, wanita itu langsung meraih beberapa obat yang Chandra bawa dan meneguk habis air putih yang ada.

"Sudah,Puaskan?" ucap Soraya yang kemudian kembali berbaring membelakangi Chandra. "Pergilah, mungkin dia sudah menunggumu"

Chandra menghembuskan nafasnya pelan sebelum akhirnya bangkit dan melangkah naik keatas kasur Soraya.
Kini Chandra berbaring berhadapan dengan Soraya yang kembali meneteskan air mata.

"Dulu... Hanya kebahagian yang ada saat aku bersamamu"

Chandra tak menjawab, pria itu lebih memilih menghapus air mata yang ada diujung mata Soraya .

"Tak bisakah kamu memeriksa hatimu lagi? Apa tidak ada celah sedikitpun untukku"

"Soraya... aku mencintaimu"

"Tapi hanya sebatas sahabat, bagitu?" sanggah Soraya cepat.

Chandra terdiam beberapa saat sebelum akhirnya membawa Soraya kedalam dekapannya. "Maafkan aku yang terlalu banyak menyakitimu".
Chandra melapaskan pelukannya lalu kembali menatap wajah Soraya yang terlihat sendu. "Kamu harus bahagia Soraya tapi tidak denganku. Mari kita becerai"

Soraya terdiam, menatap dengan nanar pada Chandra yang masih setia mendekap tubuhnya. Chandra baru saja menancapkan belati dihatinya, sakit sekali.

"Aku menyayangimu. Aku tidak ingin menyakitimu terus-terusan. Kita tidak bisa seperti ini"

"Aku tidak mau" sahut Soraya yang langsung memeluk erat tubuh Chandra. "Aku tidak mau berpisah denganmu Chandra"

Benar, Soraya adalah wanita keras kepala. Chandra harus berbuat apa lagi supaya wanita itu menyerah dan berhenti memperjuangan perasaan cinta yang bertepuk sebelah tangan itu.

"Kalau kita bercerai maka aku akan menjadi sebatang kara. Aku tidak mau kehilangan keluargaku lagi" jelas Soraya disela tangisnya dalam pelukan Chandra.

"Soraya... Kamu tidak akan kehilangan siapa-siapa hanya dengan berpisah dariku"

Soraya langsung melepaskan pelukannya lalu mencoba untuk duduk diatas kasur.

"Kamu salah Chandra. Apa kamu pikir setelah semua yang terjadi maka semuanya akan berjalan baik-baik saja nantinya"

"Cobalah untuk mengerti"

Love Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang