34|Membuat Kesalahan

434 66 21
                                    

Semenjak hari itu, hari-hari Taufan yang selanjutnya agak sedikit berwarna. Orang-orang di sana mulai menerima keadaan Taufan. Walaupun mereka tidak tau bahwa Kou adalah Taufan dan Taufan adalah Kou.

"Wah...hari ini pagi yang indah ya." Ucap Kou kepada Reverse yang dari tadi diam saja. "Hm...iya." Reverse hanya menjawab singkat. 'Gak tau kenapa bicara sama Reverse saat ini kek aku bicara sama Hali. Jawabnya singkat, padat, datar, dan jelas.'

Kou melihat seorang nenek tua ingin menyebrangi jalan. Pada saat itu jalanan sangat ramai sehingga nenek tersebut agak kesulitan menyebranginya.

Kou segera berlari menuju nenek tersebut. "Hey Kou, kau mau kemana?" Teriak Reverse saat Kou mulai berlari.

"Nek, apa boleh aku bantu nenek menyebrangi jalan?" Tawar Kou kepada nenek tersebut. "Apa tidak merepotkanmu?" Jawab nenek tersebut ragu-ragu.

"Tentu saja tidak apa-apa, nek." Kou melihat sekeliling dan membatu nenek tersebut menyebrangi jalan. "Terima kasih banyak karena membantu nenek." Nenek tersebut langsung mengeluarkan dompetnya dan memberikan uang kepada Kou.

"Tidak perlu nek. Aku menolong dengan ikhlas dan tidak butuh imbalan apapun." Nenek tersebut lalu menaruh uangnya kembali. "Sekali lagi nenek ucapkan terima kasih, nak."

"Sama-sama nek." Nenek tadi lalu berjalan lagi. "Kou!" Panggil Reverse sambil menepuk pundak Kou. "Jadi pergi tidak sih?" Ucap Reverse lagi. "Oh ya. Ya udah ayo kuy!" Kou dan Reverse lalu segera kembali ke tempat tujuannya.

Beberapa saat kemudian,

Tempat dimana tadi Kou menolong seorang nenek, sudah di penuhi banyak orang. Banyak polisi juga di sana.

"Ada apa ini pak?" Tanya Kou ke salah satu polisi. "Ini dik, kata para saksi yang melihat kejadian, seorang nenek yang tadi ingin menyebrangi jalan rupanya adalah seorang perampok. Dia berpura-pura menjadi tua supaya dapat melancarkan aksinya. Dia juga sudah membunuh orang." Jawab polisi sambil memeriksa hasil pencaharian.

Jlebb!

"Nenek tadi seorang perampok? Pembunuh? Hanya berpura-pura?" Kata Kou tidak percaya. "Kou..." Reverse menoleh ke arah Kou yang tidak lagi dapat berbicara.

Kou langsung berlari dan Reverse mengejarnya. "Kou...jangan lari. Ini bukan kesalahanmu!" Reverse mencoba memberhentikan Kou. Kou terus menangis dalam lariannya.

Kou berlari ke rumahnya, lalu masuk lewat jendela kamarnya. "Hiks...aku telah menolong seorang pembunuh. Apa yang telah aku lakukan? Aku telah menolong seorang penjahat..."

"Tapi itu bukan kesalahannya. Taufan tidak sengaja melakukanya." Seru Thorn tidak tega.

"Kou dengarlah! Itu bukan kesalahanmu!" Reverse mencoba menjelaskan tapi Kou masih saja keras kepala.

"Rev...aku tetap saja salah. Andaikan aku memastikannya terlebih dahulu, mungkin ini tidak akan terjadi. Pada saat itu aku hanya positive think saja, aku tidak akan berfikir bahwa ini akan terjadi."

Tiba-tiba, muncul selembar kertas di kamar Kou. "Apa ini?" Reverse meraih kertas tersebut. Di dalamnya ada sebuah tulisan.

Aku dengar, Kau baru saja membuat kesalahan. Kau baru saja mulai di percayai oleh orang lain, tapi sekarang...kau malah melukai orang lain.

Bagaimana rasanya, pasti sedih? Kecewa? Tentu saja seperti itu. Aku ingin bertemu denganmu. Datanglah ke tempat ini.

Reverse melihat sebuah peta di kertas tersebut. "Tidak...tidak akan. Memangnya dia siapa tiba-tiba mengajak bertemu?! Kenal juga tidak."

𝐌𝐲 𝐆𝐫𝐞𝐚𝐭𝐞𝐬𝐭 𝐒𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang