06|Menyelαmαtkαn (2)

753 109 3
                                    

"Kapten Kaizo, seperti mereka semua sudah tidak mampu untuk melanjutkan perlawanan lagi." Kata Gempa kepada Kapten Kaizo.

"Seperti dugaan...pertarungan ini lebih cepat daripada pertarungan yang pernah kita lakukan." Ucap Kapten Kaizo.

"Apa mungkin kita dapat menang karena 'Si Pengkhianat' itu sudah tidak ada bersama kita." Kata Blaze dengan sedikit menyindir.

"Sepertinya begitu." Jawab Solar dan Fang mengiyakan.

'Sebegitu kah nya mereka tidak suka padaku? Sehingga semua permasalahan yang terjadi semuanya aku yang salah?' Batin Taufan pada dirinya sendiri.

Tiba-tiba Taufan teringat sesuatu, 'Oh iya aku lupa...Aku kan Boneka Sampah yang sering membuat masalah dan menyusahkan...Jadi pantas saja mereka semua tidak suka padaku. Memang harusnya aku di buang dan tidak dianggap maupun di pedulikan...'

"Musuh sudah mulai melemah!! Pertarungan sebentar lagi akan usai!!" Ucap Laksamana Tarung memberi tahu.

"Sebentar lagi sudah saatnya di mulai pertunjukan." Batin sang ketua musuh dengan amat bahagia.

"Eh tunggu yang lain dalam bahaya, Aku harus keluar dari sini dan menolongnya. Aku harus mengambil alih alat pembuka sel tahanan lalu mematikan alat peledak yang ada." Kata Taufan panik. Dengan cepat Taufan mengutak-ngatik mesin pembuka sel tahanan.

Tidak lama kemudian, Taufan berhasil keluar dari sel tahanan. "Bagus sekarang aku harus mengambil alih Alat peledaknya. Tapi aku tidak mungkin keluar dalam ke adaan seperti ini."

"Bagaimana kalau aku mengganti sedikit penampilanku. Tidak apa-apa kan kalau aku terlihat menjadi keren dan aku akan memakai Cyzer juga." Kata Taufan sambil mengambil beberapa pakaian dalam lemarinya lalu berlari ke arah luar sel tahanan.

"Aku harus mematikan alat peledaknya terlebih dahulu sebelum pergi ke pertempuran" gumam Taufan sambil berlari dengan cepat.

Kali ini Taufan berlari dengan cepat dan tidak terdengar suara langkah kakinya sama sekali juga di sertakan dengan angin sepoi-sepoi ataupun angin badai. Ya ini adalah tekhnik yang jarang Taufan gunakan, yaitu Strom Run. Kali ini Taufan menggunakan angin sepoi-sepoi, ketika Taufan menggunakan tekhnik ini lariannya terasa sangatlah ringan.

Beberapa saat kemudian, Taufan berhasil menghentikan alat peledaknya. Taufan dapat bernafas lega kali ini.

"K-kenapa...kenapa tidak meledak?!" Teriak sang ketua musuh frustasi. Salah seorang dari anak buah musuh itu memberikan rencana cadangan dan membisikkannya kepada sang ketua.

"Itu Ide yang bagus...karena alat peledak dari Tapops sendiri yang akan meledakkan station ini." Kata Sang ketua musuh dengan tersenyum puas.

"Sudahlah kamu sudah tidak berdaya, menyerah sahaja." Teriak Gempa kepada para musuh.

"Memangnya semudah itu kami akan menyerah..." Jawab salah satu anggota musuh dengan senyum miring.

Dan...

Boommm!!!

Seketika Station Tapops meledak dengan sekali ledakan yang besar.

Taufan keluar dari kamar mandi untuk mengganti pakaiannya. Lalu Taufan di kejutkan oleh suara ledakan.

"Eh suara apa itu?! Apa yang telah terjadi? Huh!" Tanya Taufan kebingungan. Lalu Taufan melihat ke arah jam kuasanya. Taufan melihat teman-temannya sudah jatuh tidak berdaya.

"Aku harus menolong mereka!!" Kata Taufan sambil bergegas pergi.

"Haha...bagus...bagus sekali... pertunjukan yang hebat sekali. Dengan kali ini Bos ku akan sangat senang." Kata sang ketua musuh.

"Semuanya sekarang ambil semua Powers Sfera dan pergi dari sini." Perintah sang ketua musuh.

"Berhenti! Dasar Pengecut!! Berani-beraninya kau menyerang station Tapops!!!" Teriak seseorang yang menggunakan jaket Hoodie berlengan panjang berwarna biru sapphire dengan celana panjang berwarna putih.

"Hah siapa kau?! Datang nggak di undang dan sekarang beraninya macam-macam dengan kami. Sepertinya kau juga ingin seperti mereka semua ini." Tunjuk sang ketua musuh.

Taufan melihat teman-temannya dan saudara-saudaranya dengan penuh haru.

"Heh..Easy Peasy. Bagiku kalian semua itu seperti debu saja. Sekali aku serang saja kalian pasti sudah tidak berdaya." Ucap lelaki itu yang ternyata adalah Taufan.

"Dan kau semua tidak perlu tahu siapa aku ini." Lanjut Taufan

"Ceh...Sombong sekali kau. Lebih baik kau kembali saja ke tempat asalmu dan biarkan aku berbuat sesuka hati." Kata ketua musuh dengan sedikit kesal. Habis sudah kesabarannya.

Taufan memandang ketua musuh itu kemudian berkata dengan dingin.
"Siapa kau? Berani-beraninya kau memberi perintah padaku?!"

Ketua musuh itu pun tersentak kaget. Siapa orang yang berani-beraninya menghalanginya ini.

"Kalau begitu mari kita bertarung!" Ajak sang ketua musuh.

"Baiklah kalau kau yang memintaku melakukannya." Jawab Taufan dengan nada dingin.

"Serang dia!!!" Perintah ketua musuh.

Para musuh berlari untuk menyerbu Taufan. Taufan lalu menghembuskan nafas dan berkata 'temporary takeover'

Seketika saja, para anggota musuh yang ingin menyerbu Taufan semuanya terjatuh dengan sendirinya. "A-Apa yang sudah terjadi?!" Kata ketua musuh kaget.

Sedangkan Taufan hanya dapat tersenyum miring, puas rasanya. Tanpa disadari oleh si ketua musuh, Taufan berhasil menghipnotis anak-anak buahnya.

"Kau mengajakku untuk melawanmu tapi ternyata yang maju pertama kali adalah anak buahmu. Dasar Pengecut kau sebagai seorang ketua!!!" Teriak Taufan yang sepertinya kesabarannya sudah sampai batasnya.

"Sombong sekali kau! Kalau begitu aku juga tidak segan-segan bertarung dengan mu.

"Baiklah kalau begitu. Tantanganmu aku terima..." Ucap Taufan.


















𝐌𝐲 𝐆𝐫𝐞𝐚𝐭𝐞𝐬𝐭 𝐒𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang