Hali berjalan di lorong Tapops. Entah kenapa Hali agak sedikit aneh kali ini... sepertinya ada yang tidak beres. Dia berjalan ke salah satu sel tahanan dan mendekatkan ke arah sel tahanan tersebut. Hali melihat seorang bermata biru sapphire dan wajahnya sama dengannya.
Orang yang sedang berada di tempat tersebut lalu berkata kepada Hali, " Oh Hali, kenapa kau mengunjungiku? Apa kau mau di ganggu olehku lagi?" Canda Taufan yang dari tadi di pandang oleh Hali dengan aura yang sedikit aneh. Hali hanya diam tidak menjawab perkataan anak tersebut atau lebih tepatnya Taufan.
"Aku kesini bukan membahas soal hal itu." Hali terdiam sejenak lalu melanjutkan kembali perkataannya. "Aku kesini mau menanyakan niatmu. Kenapa kau tega mengkhianati Tapops dan menyerang kami semua."
Taufan lalu menjawab, "Kenapa kau begitu yakin kalau aku yang menyerang Tapops? Kenapa kau sangat yakin bahwa aku yang menyerang kalian semua?" Jawab Taufan.
Hali sedikit tersentak ketika pertanyaan di jawab seperti itu oleh Taufan. Taufan menjawabnya seperti tidak berniat dan tidak tahu tentang hal ini. Tapi Hali masih tidak yakin dengan Taufan. Bisa saja dia berbohong.
"Hali katakan padaku? Bagaimana aku mau menjelaskannya? Sedangkan kalian tidak ada yang mempercayaiku?" Lanjut Taufan.
Hali lalu terdiam sepertinya dia agak sedikit geram dengan hal ini. Lalu Hali membuka sel tahanan Taufan dan menampar Pipi Taufan dengan kasar. "Dasar kau, sudah salah sebaiknya mengaku saja. Jangan pura-pura polos tidak tahu apa-apa seperti itu." Hali mengatakan tersebut dengan sedikit berteriak.
"Aku benar-benar tidak menyangka selama ini kau yang aku kenal adalah anak yang selalu ceria dan murah senyum, tapi ternyata di balik itu semua kau mengukir senyuman jahat dan mengkhianati kami semua!!!"
Taufan benar-benar tersentak. Hatinya benar-benar hancur saat ini. Taufan tidak menyangka, Halilintar partnernya sendiri berkata seperti itu padanya. Taufan ingin sekali menangis sekencang-kencangnya sampai ia merasa puas, tapi dia tidak ingin memperlihatkan emosi kesedihannya kepada saudaranya ini.
"Aku sangat... SANGAT MEMBENCIMU TAUFAN!!!" Teriak Hali yang akhirnya membuat Hati Taufan benar-benar hancur berkeping-keping layaknya seperti kaca. Lalu Hali pergi menjauh dari Taufan dan menutup kembali pintu sel tahanannya.
Ketika Hali beranjak pergi dari sana, Taufan berkata. "Ternyata kau lebih mempercayai berita bohong dari orang lain daripada berita asli dari saudaramu sendiri. Oh...ya aku lupa, kau sudah sangat membenciku kan. Seharusnya kau tidak perlu kesini dan memanggilku seorang musuh..."
Entah kenapa ketika Hali mendengar jawaban dari Taufan, sebenarnya ia tidak membenci Taufan 100%, mungkin karena ego yang akhirnya menjadi seperti ini. Hali tidak menghiraukannya dan pergi meninggalkan sel tahanan Taufan.
Hali menjauh darinya dan tiba-tiba Taufan menangis terisak. "K...kenapa...kenapa mereka... menuduhku seperti itu? Mereka tidak tahu apa-apa tentang hal ini. Kalau mereka tahu sebenarnya...aku...di tangkap oleh seorang yang tidak ku kenal dan karena aku tahu dia orang jahat, aku pergi melarikan diri dari sana. Aku terluka dan meminta tolong pada siapa saja, tapi tidak ada yang menolongku. Dan Hali aku juga telah menolongmu..."
Flash Back
Pada saat itu aku mendengar ada suara seperti pertarungan. Lalu aku berlari ke arah sumber suara tersebut dan aku melihatmu sudah terjatuh tidak berdaya di sisi lain aku juga melihat ada seorang yang mau menyerangmu.
Aku lalu segera berlari ke arahmu dan orang yang tidak di kenal itu dengan cepat sebisa mungkin. Dan ketika benda itu hampir mendekatimu.
Aku berhasil menahan benda tersebut dari mu dan benda itu mengenai diriku sehingga aku terluka sampai berdarah. Soal darah ini aku tidak masalah, karena sebelumnya tanpa yang lain ketahui aku sudah terluka seperti ini baik tangan, kepala, kaki dan masih banyak luka yang aku terima dan luka itu masih ada di tubuhku.
Aku lalu mengalahkannya dan membawamu pergi dari sini.
Ketika aku sampai di station Tapops, aku mengobati Hali dengan sebaik mungkin. Ya bisa di bilang lukanya Hali tidak terlalu parah, jadi aku bisa merawatnya dengan mudah. Sedangkan aku...aku nggak usah di pikiran. Aku sudah lebih terbiasa oleh luka-luka seperti seperti ini.
Setelah selesai mengobati Hali, aku membereskan peralatan kesehatan. Aku lalu melihat Hali dan berkata, 'Taufan sayang Hali, Hali cepat sembuh ya...' lalu aku keluar dari kamar Hali dan membiarkan untuk beristirahat.
Flash Back end
Taufan masih tidak mengerti tentang masalah ini. Di pikirannya cuma ada pertanyaan 'ada apa ini? Apa yang telah terjadi? Kenapa aku tidak mengerti?'
Air matanya terus mengalir. Taufan tidak bisa merasakan kesenangan dan kehangatan, karena teman-teman tidak mempedulikannya. Mereka adalah sumber kebahagiaan Taufan. Taufan terus-menerus menangis
Di sisi lain,
"Cis... dasar saudara tidak berguna, mereka tega sekali bersikap seperti itu kepada saudaranya sendiri. Padahal dia kan tidak bersalah..." Ucap anak laki-laki berjaket silver dan putih dan berlogo teras Dexterity.
"Iya...geramnya aku. Kokoronashi lah mereka itu terhadap Taufan. Untung Taufan masih sabar, kalau nggak... nggak tau lah apa yang terjadi." Celetuk anak laki-laki berjaket kuning dan berlogo teras Neouro.
"Kalian, bagaimana kalau kita semua akan membantunya dan menyelesaikan masalahnya sampai selesai." Kata seorang ejen yang kalau di lihat seperti ejen senior yang ahli dan berbakat atau ketua teras yang berlogo Neouro.
Semua orang yang ada di sana pun mengangguk setuju.
"Kita harus menyelamatkan, Taufan." Seorang anak perempuan memakai jaket berwarna merah dengan logo Endurance penuh semangat.
"Aku setuju, karena Taufan adalah the chosen one..." Ucap seorang perempuan berhijab dengan berjaket berwarna biru dan berlogo Techno.
"Kita harus menyelamatkannya!!!" Kata ejen senior atau ketua teras Dexterity.
"Baik !!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐆𝐫𝐞𝐚𝐭𝐞𝐬𝐭 𝐒𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭
Fantasy#1 Taufan (Tahun 2021) #1 Blaze (Tahun 2020) #1 Boboiboy (Tahun 2021) #1 Letter (Tahun 2021) #1 Superhero (Tahun 2021) Berusaha bangkit dari keterpurukan. Mengubah kegelapan menjadi cahaya Adalah jalan tujuannya. Boboiboy Story (Indonesia Langue) B...