"Yeyy!!! Menang Lagi!!!" Teriak 2 orang anak laki-laki dengan riangnya. Salah seorang anak laki-laki itu melepaskan Headphonenya yang ada di kepalanya itu.
"Tidak menyangka, kita sudah menang berturut-turut di dalam game ini. Nice nya...betul tidak, Kou?" Tanya temannya yang ternyata adalah Viktor. Ya mereka berdua tetap saja Mabar karena itu tidak dapat menjadi satu alasan, sebab hanya jarak saja yang memisahkan.
Kou lalu menaruh headphonenya di sebelahnya, "Betul sekali itu. Game ini sungguh luar biasa. Kita dapat menang berkali-kali dan naik peringkat terus...ya walaupun terkadang menurun."
"Kou, bagaimana dengan keadaan di planet Bumi? Bagaimana dengan keadaan kakekmu? Apa kau baik-baik saja disana?" Tanya Viktor bertubi-tubi.
Kou lalu menjawab pertanyaan tersebut, "Alhamdulillah kakekku baik-baik saja, begitu juga dengan diriku. Di Bumi juga aman terkendali walaupun kemarin ada sedikit masalah." Viktor hanya mengangguk mengerti.
"Viktor, aku sudahi dulu ya. Aku harus membantu kakekku dulu." Pamit Kou kepada Viktor. "Oh, baiklah kalau begitu. Assalamualaikum." Jawab Viktor sambil mengucapkan salam. "Wa'alaikumsalam..." Kou menjawab salam dari Viktor dan mengakhiri percakapan. Kou lalu beranjak pergi dari dalam kamarnya dan pergi ke kedai Atoknya.
Ketika itu kedai sedang sepi, Kou lalu melangkahkan kakinya di kedai Atoknya dan duduk di salah satu kursi. "Atok, pasti Atok. Biarkan saja semuanya Taufan yang merapikan." Tanya Kou sambil menawarkan diri.
"Tidak perlu, Atok masih bisa untuk membereskannya sendiri. Tok Aba lalu menoleh ke arah cucunya yang sedang menggambar. "Wah bagusnya gambar cucu Atok ini." Puji Tok Aba sambil mengusap kepala Kou. Kou yang merasa di puji agak sedikit tersipu malu.
"Hehehe...biasa saja lah Atok. Aku jadi malu." Jawab cucunya itu. "Taufan..." Panggil Tok Aba. "Hm...iya Tok?" Jawab Kou.
"Apa kau tidak apa-apa di sini lama-lama? Apakah Station Tapops tidak merasa keberatan?" Tanya Tok Aba kepada cucunya.
Jlebb!!!
Kou terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab, "Ah...Seperti tidak apa-apa Atok. Lagipula mereka tidak merasa keberatan aku pergi lama-lama." Sebenarnya Kou sungguh sedih dengan hal ini, namun ia berusaha supaya tetap sabar dan tabah.
"Sebaiknya kau pergi saja ke Station Tapops. Pasti mereka merindukanmu juga." Ucap Tok Aba Kembali.
'Merindukannku? Sepertinya hanya dapat menjadi angan-angan sahaja, Atok...' Gumam Kou sambil menunduk sedih. Kou teringat dimana pada saat itu saudara-saudaranya merindukan dirinya.
"Atok, tidak merasa keberatan jika mengurus kedai ini sendirian."
Kou hanya dapat terdiam.
"Tapi...pasti Atok akan kelelahan. Taufan...tidak tega, Atok. Taufan tidak ingin Atok terlalu lelah mengurusnya sendiri. Saat Taufan pergi, Atok sudah mengurusnya sendiri, tapi saat Taufan datang...Taufan harus membantu Atok." Jawab Kou mengiba.
Tok Aba hanya dapat tersenyum kepada perilaku cucunya yang satu ini. "Tidak apa-apa...tenang saja. Atok akan berusaha supaya tidak terlalu kelelahan." Kou memandang Atoknya
lalu memeluknya dengan erat."Baiklah, aku tidak akan membantah Atok. Taufan akan menuruti perkataan Atok. Tapi...Atok...jaga diri baik-baik disini...ya?" Ucap Kou sambil menangis di pelukannya Atoknya.
"Iya, Atok akan menjadi diri baik. Tapi Taufan juga harus menjaga diri baik-baik, ya." Jawab Atoknya sambil menangis juga.
Siang ini adalah hari terakhir Kou bersama dengan Atoknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐆𝐫𝐞𝐚𝐭𝐞𝐬𝐭 𝐒𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭
Fantasy#1 Taufan (Tahun 2021) #1 Blaze (Tahun 2020) #1 Boboiboy (Tahun 2021) #1 Letter (Tahun 2021) #1 Superhero (Tahun 2021) Berusaha bangkit dari keterpurukan. Mengubah kegelapan menjadi cahaya Adalah jalan tujuannya. Boboiboy Story (Indonesia Langue) B...