Aku bisa sendiri!

190 49 7
                                    

- Happy reading -

Yoongi terbangun lebih siang dari biasanya. Berhubung hari ini libur, Nyonya Min tak mempermasalahkan hal itu. Mungkin efek kehujanan kemarin, Yoongi jadi lebih nyenyak tidur malam tadi.

Lelaki ini mengusap wajahnya sambil beranjak membuka tirai. Kamar Yoongi seketika terang terkena terpaan matahari yang muncul dari balik tirai yang tersingkap.

“Yoongi ..” suara Nyonya Min terdengar dari bawah.
“iya eomma ..”

Lelaki berkaos hitam itu turun menghampiri ibunya yang sedang menyiapkan makanan. Hari libur adalah hari dimana semua orang dirumah, termasuk keluarga Min.

Mereka bertiga memilih sarapan bersama dan melakukan aktivitas sesuka hati mereka. Yoongi berniat melanjutkan bacaan bukunya yang baru ia beli beberapa hari lalu. Alur cerita buku tersebut seru, hanya saja Yoongi kurang waktu untuk membacanya.

Selepas makan, Yoongi segera kekamar untuk mandi dan mengambil bukunya. Saat keadaan masih cukup pagi seperti ini, membaca diteras salah satu pilihan terbaik. Selain karena udara masih sejuk, posisi rumah Yoongi yang membelakangi matahari membuatnya tidak silau terkena cahaya.

Beberapa menit setelah Yoongi menempatkan diri, dapat dilihat dari ekor matanya tetangga sebelah sedang menyiram bunga-bunga di pekarangan. Selama libur, memang begitu kegiatan mereka.

Yoongi biasanya akan mengajak Yewon bicara, atau paling tidak gadis itu yang mulai mengoceh lebih dulu. Tapi sekarang tidak. Mungkin benar jika Yewon sudah ada seseorang yang lebih mengerti dirinya daripada Yoongi.

Waktu berjalan tanpa sadar. Lelaki ini terlalu asik dengan bukunya sampai tidak tau jika Yewon sudah pergi.

Yoongi menutup bukunya dan memilih kembali ke kamar. Buku-buku yang sedikit berantakan ia rapikan diatas meja belajar. Ponsel yang sempat hilang dari fokusnya kini Yoongi ambil sejenak.

Ponsel tersebut sudah berdaya mati sejak semalam. Selepas mengisi batrai, Yoongi malas bermain ponsel dan memilih tidur lebih awal. Kini ponsel tersebut sedang mengumpulkan berbagai notifikasi media sosial yang tertimbun sejak tadi malam.

Dua pesan dari Yewon ia dapatkan. Lelaki ini dengan malas membuka pesan tersebut. Entah sebuah permintaan maaf seperti biasanya, atau mengatakan yang sebenarnya jika dia dan Vernon telah memiliki hubungan.

Terserah, aku tak peduli ..

Yewon :
Oppa ..
Besok jadi mengantarku, kan?

Yoongi terdiam memikirkan. Mengantar? Sebentar! Ini hari apa? Lelaki yang baru saja merebahkan badannya dikasur itu segera beranjak mengambil kalender diatas meja belajar.

Minggu ini Yewon meminta Yoongi untuk mengantarnya pergi bertemu teman-teman. Kenapa dia bisa lupa?

Jam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh. Tiga puluh menit lagi seharusnya Yewon sampai.

Lelaki ini mengetik beberapa permintaan maaf pada ruang obrolannya. Tapi belum selesai ia mengetik, panggilan masuk dari Soohyun tiba-tiba berdering.

“Yeobseo ..?” sapa Yoongi.
“Yoongi-ya .. aku pamit ..”

“ya! Mau kemana?! Pamit apa?!”
“aku mau pulang ke rumah .. eomma sakit ..”

“kapan?”
“hari ini .. sekarang aku sedang di stasiun ..”

“hey! Kenapa dadakan?! Kenapa tidak bilang padaku?”
“adikku baru saja menelfonku semalam ..”

“jangan pergi sebelum aku sampai .. aku kesana sekarang ..”

Back To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang