- Happy reading -
Baiklah, waktu mengerjakan tugasnya terulur karena dirinya yang lupa mengisis bahan bakar. Setelah ini tidak mau tau, walaupun mengantuk dia akan menyelesaikannya dan tidur setelah tugas itu selesai.
Beberapa meter lagi ia akan sampai rumah. Mata Yoongi menangkap sosok yang akhir-akhir ini ia tak suka muncul dihadapannya. Dan yang lebih parah, sedang bersama Yewon.
Akhhh aku malas berdebat lagi.
Selepas memarkirkan motor, Yoongi memilih segera masuk tanpa memperdulikan mereka. Toh, berkali-kali Yoongi melarang, Yewon akan selalu melanggarnya. Yoongi sadar memang, Yewon tak mungkin mengikuti kemauannya yang satu ini, terlalu privasi.
Tapi aku tak menyukainya ,,,
Cekleekkk ..
“aku pulang ..”
Salamnya tak ada yang membalas. Orangtuanya memang masih bekerja di jam-jam ketika dia pulang dari kampus dan akan baru kembali sekitar pukul empat sampai lima sore nanti.
Bruuuggghhh ..
Dengan ringan Yoongi menghempaskan badannya diatas kasur. Melelahkan setelah presentasi yang bertubi-tubi dan tragedi kehabisan bahan bakar yang memalukan tadi.Matanya sedikit ia pejamkan. Dia tak boleh tidur, tugasnya menggunung dan harus dipangkas hari ini juga. Itu target Yoongi. Dia begitu gemas karena tidak ada waktu untuk menghabiskan bukunya, itu jauh lebih menarik.
Laptop hitam ia buka dan mendaratkan pinggulnya diatas kursi. Saatnya bertarung. Entah artikel jenis apa yang diminta, seadanya Yoongi membuat dibantu beberapa reverennsi dari buku lain yang ia punya sebelumnya.
“jika aku kerumahmu, tak apa kan?” ucap Vernon pagi itu.
Arggghhhkk ..
Yonggi menutup wajahnya dengan kedua tangan. Rambut yang sedikit panjang ia sibak kebelakang agar lebih leluasa dan bisa bernafas dengan baik.Tiba-tiba ia teringat ucapan Vernon di taman saat itu. Apa dia akan lebih sering datang kerumah Yewon setelah ini? Ini sungguh mengganggu pikirannya.
Tirai disebelah mejanya ia buka. Gadis itu sepertinya melakukan hal yang sama. Dia sedang duduk di meja belajar yang posisinya membelakangi jendela.
Seharusnya Yoongi tidak seperti ini. Dia dalam masa remaja, tentunya akan mengalami hal-hal yang biasa terjadi. Tapi entahalah, dia hanya tak suka jika Yewon yang selalu ia anggap anak kecil mulai dekat dengan temannya.
Hiss,, kenapa aku ini?!
***
Jam pada dinding menunjukkan pukul lima sore. Soohyun mengambil tas selempang dan berpamit pada pamannya yang sedang asik menonton televisi di ruang tengah.
Selama ini Soohyun tinggal dengan keluarganya di Ilsan. Dia sengaja tidak melanjutkan kuliah karena lebih memilih menyalurkan hobi musiknya. Orangtua gadis ini selalu mendukung apapun yang terbaik, selama itu tidak buruk dan Soohyun sendiri menggemarinya.
“hati-hati dijalan ..” ucap sepupunya.
Gadis ini sudah menjadi guru musik disalah satu tempat pelatihan music di Ilsan saat itu. Tapi tugasnya dipindah karena cabang di Seoul sedang kekurangan tenaga pengajar. Berhubung Soohyun memiliki paman disana, gadis inipun menerima tawaran itu dengan baik.
Sekitar seminggu lagi ada pentas drama musikal. Anak drama sengaja diambil dari sanggar teater lain, sehingga mereka bisa fokus berlatih untuk musik dan iringannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To Me
Fanfiction[End] ✔️ "jika dia untukmu,, pasti dia akan kembali.." gadis berkuncir kuda itu berusaha menenangkan. Yoongi yang sedang menyetir hanya bisa tersenyum sendiri mengingat ucapan Soohyun hari itu. Inikah yang ia maksud?