Buku matematikaku tertinggal!

316 59 7
                                    

-Happy reading-

Kriiiinngg ..

Bel selesai istirahat berbunyi. Sejak lima menit sebelumnya Yewon sudah duduk di bangku kelas. Gadis ini mengobrak-abrik tas pinknya mencari sesuatu.

Mati aku, buku matematikaku tertinggal ..

Yang semakin membuatnya panik adalah guru yang mengajar sudah berada di ambang pintu. Guru itu termasuk guru yang jarang mengajar, tapi kenapa giliran Yewon tidak membawa buku guru itu hadir?

"buka buku paket halaman 112 .." ucap Pak Hwang setelah membuka pelajaran.

Yewon membuka buku catatan seolah mengerjakan perintah beliau. Kepalanya sengaja ia tundukkan sedikit bersembunyi dibalik punggung teman didepannya. SinB sedang tidak hadir, jika dia ada pasti mereka akan berbagi sekarang.

Semoga dia tidak memperhatikanku ..

"Yewon ada apa?"

Ya tuhan, namaku terpanggil ..

"a-eumh .. ti-tidak ada pak .." jawabnya terbata.

"sudah dibuka bukunya?"

"nee ,, sudah .."

"coba perlihatkan .."

Oh tidak. Rasanya Yewon ingin menangis saat ini juga. Apa yang harus ia lakukan? Semua anak kelas menatapnya menjadi pusat perhatian. Ini buruk karena diawali dengan kebohongan.

"ma-maaf pak, buku saya tertinggal .."

Dengan gemetar Yewon berdiri tertunduk dengan tangan kanan yang menggenggam tangan kirinya sendiri. Pak Hwang menatap dengan sesekali memperbaiki kacamatanya yang melorot ke hidung.

Eomma, Yewon ingin pulang ..

"keluar kamu .. anak pintar tak perlu mengikuti pelajaran saya .."

"ta-tapi pak .."

"mau membantah?"

Gelengan kepala dengan cepat menjadi jawaban dari pertanyaan pedas itu. Gadis ini bergerak pelan meninggalkan bangku sekolahnya.

"buku Yewon saya yang pinjam pak .. biar saya yang keluar .."

Tiba-tiba Vernon berdiri meletakkan buku paketnya dimeja Yewon dan berjalan membungkuk kemudia keluar dari kelas. Kepala Yewon yang awalnya tertunduk seketika terangkat. Vernon berbohong.

"Kamu keluar .. Yewon bisa duduk lagi .."

Ucapan Pak Hwan membuatnya kembali fokus. Apa yang harus dia lakukan? Dia yang seharusnya keluar, bukan Vernon. Yewon masih berdiri menatap buku paketnya dengan bingung.

"bisa segera duduk?" tegas Pak Hwang sekali lagi.

"maaf pak .."

Gadis ini memperbaiki roknya dan kembali duduk. Pelajaran yang ia lalui kali ini tidak seenjoy biasanya. Kepalanya melayang memikirkan keadaan Vernon diluar. Bagaimana jika ada guru yang lewat lalu bertanya padanya? Apa yang akan dia jawab?

Satu setengah jam kemudian bel pulang berbunyi. Setelah Pak Hwang keluar, seluruh murid menyusul keluar dari kelas untuk segera kembali beristirahat dirumah mereka masing-masing.

Yewon masih duduk menunggu Vernon yang akan masuk mengambil tas sekolahnya. Dia benar-benar merasa bersalah. Karena hal sepele yang seharusnya Yewon yang menanggung membuat Vernon diam diluar selama mata pelajaran.

"kenapa belum pulang?" Tanya Vernon santai.

"aku menunggumu .."

"mau pulang bersama? Kajja (ayoo) .." senyum Vernon seperti tak ada masalah.

Back To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang