Lindungi aku Ya Tuhan

199 51 2
                                    

- Happy Reading -

SinB berjalan mendekat dan duduk ditepi ranjang. Tangannya mengelus kepala atas Yewon dengan lembut sambil sesekali memanggil nama gadis ini.

Tak berapa lama, Yewon mengerjapkan matanya dengan kaget. Padahal SinB sudah membangunkannya dengan sangat halus. Kenapa masih terkejut saja?

“ush ush ush .. Yewon-ah ini aku ..” ucap SinB menenangkan begitu melihat mata merah Yewon yang seperti orang kebingungan.

“ah hah .. SinB-ya .. kupikir siapa ..”

Yewon mengatur nafasnya yang memburu. Gadis ini juga tidak tau kenapa, tapi rasanya seperti SinB benar-benar membuatnya terkejut tadi. Jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya. Dengan otomatis tangan Yewon mengelus dadanya sendiri berusaha menetralkan keadaan.

“ayo makan dulu ..” ucap SinB sambil membantu gadis ini untuk duduk dan bersandar pada tembok.

Perlahan-lahan Yewon mulai menyesuaikan kondisi kepala yang masih sangat belum bisa diajak berkompromi. Rasa sakitnya memang sudah hilang, tapi pusing yang membuatnya serasa berputar ini masih setia menemani.

“kau belum makan sejak pagi?” tanya SinB sambil mengaduk bubur putih ditangannya.

“tadi eomma yang menyuapi ..”
“pagi saja?” Yewon mengangguk.

Tangan SinB dengan perhatian memasukkan sedikit demi sedikit bubur agar mampu diterima dengan baik oleh Yewon. Beruntungnya, gadis ini tidak rewel dalam makan. Kondisi tubuhnyapun tidak membuatnya harus memuntahkan lagi semua makanan yang masuk.

“kau sudah lama?” tanya Yewon begitu pelan.
“baru saja .. sepulang sekolah aku langsung kemari ..”

“tadi aku bermimpi ..”
“apa?”

“Oppa kemari .. tapi dia tidur dimeja belajar ..”
“hanya itu?”

“iya .. tak ada lagi yang aku ingat ..” ucapnya yang tak mendapat respon apapun dari SinB.

Andai dia tau, sebenarnya Yoongi memang menemaninya sejak tadi. Mengompres dan rajin mengganti kompresan tersebut agar tetap dingin bekerja menurunkan suhu tubuh Yewon. Sayangnya gadis ini menganggap itu hanya sebuah mimpi.

“pengayaan belum dimulai?” tanya Yewon yang mengingat bahwa hari ini seharusnya mereka pulang lebih sore.

“Pak Im tidak masuk sejak pagi, jadi kelas kita dan kelas Moonbin tidak pengayaan ..”

“hmm? Bagaimana?”
“iyaa,, setiap pengayaan, kelas kita dan kelas mereka gabung ..”

“ooh ..” Yewon mengangguk paham.
“kenapa kau bisa sakit begini? Tak biasanya, kan?”

“entah .. mungkin banyak pikiran ..”
“hahaa ,, memangnya kau memikirkan apa? Seperti orangtua saja ..”

“semalam aku bertengkar dengannya ..”

“nuguya?”
“oppa ..”

Kepala SinB yang menunduk mengaduk bubur seketika terangkat. Pantas saja tadi Yoongi berpesan seperti itu padanya. Ternyata mereka berdua sedang bertengkar. Kemarin Yewon bilang akan menerima Vernon, apa karena itu?

“sudah baikan?”
“bagaimana baikan, bertemu saja tidak .. sejak tadi aku dikamar SinB-ya ..”

“ahh iya aku lupa .. gara-gara apa? Vernon?” Yewon hanya mengangguk sambil membuka mulutnya menerima satu suap bubur dengan baik.

“dia menyatakan perasaannya kemarin ..” lanjut Yewon masih tanpa tenaga.

“ha? Perasaan bagaimana?” mendadak SinB bersemangat karena rasa penasaran yang tak terbendung.

Back To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang