Panggil aku Umji, Oppa.

221 48 13
                                    

- Happy reading -

Tangan Yewon bergerak menutup pintu kamarnya dengan cepat. Yoongi menghalangi gadis itu dengan meletakkan tangannya agar dapat terganjal dan gagal untuk membatasi mereka.

“Umji-ya ..”

Yoongi berusaha membuka pintunya yang sedikit terbuka. Gadis itu dengan sisa tenaga seseorang yang baru bangun tidur mencoba menepis tangan lelaki bermarga Min diluar sana.

“Umji-ya maafkan aku ..”

Akhirnya pintu tersebut berhasil ia buka dengan sempurna. Yoongi melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar sebelum gadis ini menutup pintunya lagi nanti. Melihat itu, Yewon seketika bergerak mundur tanpa berkata apapun.

Yoongi kembali mendekat dan melangkahkan kakinya maju, tapi Yewon terus menjauh. Antara sakit hati, sedih dan bingung bercampur aduk menjadi satu.

Sakit hatinya masih terasa mengingat Yoongi yang tak pernah mengingkari janjinya tiba-tiba begitu tanpa sebab yang ia tau. Sedangkan untuk masalahnya yang tadi, dia begitu marah ketika Yewon bersama Vernon. Untuk apa? Memangnya dia siapa?

“wae?” Yewon berkata sambil terus mundur hingga terbentur meja belajar dibelakangnya.

“maafkan aku ..”
“pergilah .. aku yang minta maaf banyak merepotkanmu selama ini ..”

“tidak .. kau tak pantas minta maaf ..”
kaa (pergilah)!!” Yewon meninggikan nada bicaranya dengan serius untuk pertama kali.

“maafkan aku ..”

Tanpa ragu Yoongi mendekat dan memeluk Yewon yang tepat berada didepannya. Sedangkan gadis itu langsung berontak dengan sejadi-jadinya berusaha melepaskan diri.

Apa ini?!

“lepaskan aku!” Yewon mendorong dada bidang Yoongi hingga pelukan mereka terlepas.

“Umji-ya ..”
“apa?! Ha? Jangan menyentuhku .. menjauh!!!” bentak Yewon lagi.

“untuk apa kemari? Sana! Pergi dengan kekasihmu! Sana!”

Yewon terus berusaha mendorong Yoongi dengan sekuat tenaga mengusirnya dari kamar. Keberadaan Yoongi disini memperburuk suasana hati Yewon. Semuanya semakin membingungkan.

Untuk apa dia minta maaf setelah memukul Vernon secara membabi buta seperti tadi? Apa haknya marah? Siapa dia bisa melarang Yewon berhubungan dengan siapapun? Siapa?! Ha?

Brakkk!!
Pintu berhasil tertutup dengan sempurna. Yewon menguncinya dari dalam agar Yoongi tidak bisa masuk lagi. Jika tidak dikunci, tenaga Yewon akan kalah dari lelaki itu.

“Umji-ya .. dengarkan aku sebentar ..”

Yoongi masih berusaha mengetuk pintu coklat pembatas mereka. Terserah bagaimana jadinya, Yoongi akan mengatakannya sekarang. Mengatakan dengan jujur tentang perasaan yang ia rasakan selama ini.

Memang ini terdengar gila. Waktu yang sangat tidak tepat untuk mengatakan hal serius tentang mereka berdua. Tapi bagaimana lagi? Ini karena kelengahannya yang tak mau bregerak lebih cepat sebelumnya.

Back To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang