- Happy reading -
Kringggg ..
Bel masuk kelas sudah berbunyi dengan nyaring. Vernon sejak tadi menunggu kehadiran Yewon yang tak kunjung nampak batang hidungnya.Kemana dia? Apa tidak sekolah?
Tak berapa lama kemudian, guru mata pelajaran Matematika memasuki kelasnya. Saat pengabsenan tiba, SinB mengizinkan kehadiran Yewon bahwa dia sedang sakit hari ini sehingga tidak bisa hadir.
Lelaki yang menyimak penjelasan singkat teman sebangku Yewon itu mengangguk paham. Terkahir kali bertemu dengannya adalah kemarin sore. Saat lelaki tidak jelas itu memukuli Vernon hingga memar seperti sekarang.
Karena hal itu juga Vernon semakin memandang Yoongi buruk walaupun belum pernah berinteraksi. Sebelumnya dia sudah agak tidak suka, karena sikap Yoongi yang seolah mengatur kekasihnya ini dan itu.
“baiklah, sekarang buka buku paket halaman 167 ..” ucap guru yang mengajar saat ini.
SinB mengeluarkan bukunya dan mulai menyimak. Sejujurnya, gadis ini sedikit tidak fokus. Kemarin sebelum pulang dan memutuskan menerima Vernon, Yewon baik-baik saja. Tapi kenapa hari ini sakit? Ditambah suaranya yang benar-benar serak saat menelfon tadi.
“kepalaku sakit sekali SinB-ya ..” ucap Yewon di telfon sebelum pelajaran dimulai.
Gadis ini tiba-tiba terbangun pada jam tujuh kurang lima belas menit pagi. Itupun karena tangan dingin Nyonya Kim yang menyentuh dahi Yewon sebelumnya. Andai tidak, mungkin Yewon masih tidur hingga kini.
Ibu beranak satu itu merasa aneh ketika anak perempuannya tak kunjung turun untuk berangkat sekolah bersama sang suami. Biasanya, Yewon akan turun untuk sekedar makan roti dan berangkat pada pukul setengah tujuh.
Dia juga tidak tau. Padahal gadis ini sudah memasang alarm lebih pagi karena belum menata pelajaran. Mungkin karena kemarin dia kecapekan sepulang bermain ditambah pikiran yang tak menentu sebelum tidur membuat Yewon tak mendengar suara alarm.
Ternyata benar kata orang, keadaan hati bisa mempengaruhi kondisi tubuh. Suhu badan Yewon sangat tinggi kata Nyonya Kim. Pantas saja gadis ini merasa kedinginan sejak tadi. Badannya menggigil dan tersembunyi dibalik selimut biru tebalnya.
Tapi ini tak berefek ..
Selepas menelfon SinB tadi pagi, Yewon memutuskan untuk kembali tidur. Kepalanya masih sangat pusing, hidungnya berair dan ini begitu menganggu. Ingin menangis rasanya ketika saat seperti ini tapi orangtua pergi bekerja.
Lebih baik dia tidur dan berharap hanya akan bangun ketika ibunya membangunkan nanti. Padahal ini hari pertama pengayaan, tapi dia tidak bisa hadir. Jangankan untuk kesekolah, kekamar mandi saja rasanya ingin jatuh.
Yoongi yang memang biasa berangkat agak siang turun dari tangga kamarnya dengan cepat. Nyonya Min datang menghampiri dan mengatakan bahwa Nyonya Kim tadi pagi datang kerumah sebelum berangkat bekerja.
Wanita yang ia panggil eomma juga itu meminta Yoongi mengawasi Yewon sepulang kuliah nanti. Paling tidak memastikan bahwa anak tunggalnya itu makan siang dengan baik hari ini.
“Yewon sakit?” tanya Yoongi memastikan.
“Yewon? Tak biasanya kau memanggilnya seperti itu ..” ucap Nyonya Min menyadari keanehan.
“ahh .. maaf eomma .. maksudku Umji sakit? Sakit apa? Kemarin masih baik-baik saja ..”
“Demam .. katanya tadi pagi badannya panas sekali ..”“pagi ini sudah makan?”
“sudah .. tadi ibunya yang menyuapi ..”
“eumh .. begitu ya?”Yoongi menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Haruskah ia datang siang nanti? Apakah tidak memperburuk keadaan? Kenapa tiba-tiba dia sakit? Yewon bukan anak yang mudah sakit seperti ini, setau Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To Me
Fanfiction[End] ✔️ "jika dia untukmu,, pasti dia akan kembali.." gadis berkuncir kuda itu berusaha menenangkan. Yoongi yang sedang menyetir hanya bisa tersenyum sendiri mengingat ucapan Soohyun hari itu. Inikah yang ia maksud?