- Happy reading -
“kalau Vernon menembakmu bagaimana?”
Yewon yang sejak tadi mengoceh tentang Yoongi pada sahabatnya itu mendadak diam. Dia tak pernah berpikir tentang itu, walaupun tampak jelas jika Vernon berusaha mendekatinya akhir-akhir ini.
“memangnya kenapa?”
“aku hanya ingin memastikan ..”
“akan aku coba ..”
“apa?! Coba apa?!” mendadak intonasi SinB meninggi.
“mungkin aku akan menerimanya ..”
“micheosseo??”
“kenapa? Jika dia bisa punya pacar, kenapa aku tidak?”
“aku sekarang tanya ,, kau mengganggap Yoongi sunbaenim seperti apa?”
“kakakku ..”
“anni .. kau tak menganggapnya begitu ..”
“lalu bagaimana?”
“kau hanya belum mengerti Yewon-ah ..”
“apa? Apa yang harus aku mengerti?”
“tanyakan pada hatimu sendiri .. dia yang lebih tau ..”“seandainya aku menganggapnya lebih, kenapa? Lagipula dia tak begitu .. dia hanya mengganggapku adik ..”
“jadi kau berharap?”
“tidak .. aku tidak bilang begitu .. aku bilang ‘seandainya’ ..”
“responmu yang tidak baik begini menunjukkan jika memang iya, Yewon .. jujur saja .. hanya aku ..” bujuk SinB berusaha membuat Yewon mengakuinya saat ini.
Kringgg ..
Bel pulang terdengar samar sampai dimana Yewon dan SinB berada. Ini kesempatan bagi Yewon untuk menghindari jawaban yang harus ia utarakan. Ia juga tidak mengerti sama sekali.Kenapa aku sesewot ini?
Semua murid sudah berhamburan segera keluar. SinB berpamit untuk pulang lebih dulu dengan bus yang biasa ia tumpangi. Yewon bilang, ia mau menunggu Yoongi sebentar. Lelaki itu belum datang.
“jujur pada perasaanmu .. hanya itu pesanku ..” ucap SinB sebelum benar-benar pulang.
Gadis bermarga Kim ini tidak merespon apapun kecuali menatap mata SinB tanpa arti. Tak ada gelengan ataupun anggukan. Pikirannya berkecambuk sekarang.
“tak mau pulang denganku?” tawar Vernon menghampiri Yewon di depan gerbang.
“terimakasih .. takutnya nanti Oppa mencariku ..” tolak gadis ini dengan halus.
“ya sudah kalau begitu .. galge ..”
“nee ..”
Yewon tersenyum dan terus memperhatikan punggung Vernon yang perlahan menjauh. Keadaan sekolah sudah semakin sepi. Mungkin ada beberapa orang, tapi tidak bergabung dengan Yewon menunggu di gerbang.
Awan semakin terlihat gelap. Sepertinya air sebentar lagi turun. Hawa disekitar Yewon juga sudah terasa dingin tanda-tanda akan hujan.
Kepala gadis ini menoleh ke kanan dan kiri berharap Yoongi akan segera hadir. Paling tidak, dia bisa segera memiliki teman bicara saat ini.
Aku tidak suka sendiri ..
Jam digital di ponselnya menunjukkan pukul setengah dua siang. Sudah lewat tiga puluh menit waktu seharusnya ia pulang. Bel berbunyi tepat pukul satu siang tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To Me
Fanfic[End] ✔️ "jika dia untukmu,, pasti dia akan kembali.." gadis berkuncir kuda itu berusaha menenangkan. Yoongi yang sedang menyetir hanya bisa tersenyum sendiri mengingat ucapan Soohyun hari itu. Inikah yang ia maksud?