Hope you like it :*
Kardigan hitam panjang ia kenakan sebagai pakaian luar. Yewon berjalan keluar rumah setelah berpamit kepada ibunya untuk mengerjakan tugas kelompok bersama teman sekelasnya.
Matahari masih tampak bulat sempurna tapi sudah berada diufuk barat hendak menenggelamkan diri. Memang hari ini ia sengaja mengerjakannya agak sore, berhubung weekend dan besok libur sekolah.
"hey Umji-ya!!" tetangga mengesalkannya memanggil dari balik jendela.
Itu makhluk kenapa selalu diam disana,sih?
"ha?"
"mau kemana sore-sore libur?"
"kerja kelompok .."
"jangan pulang malam-malam, dengar?!"
Yewon memutar bola matanya malas. Apa pedulinya? Eomma saja tak melarang untuk pulang malam. Ya, karena eomma tau dirinya berangkat agak sore hari ini.
"kalau aku pulang malam kenapa?!" ucap Yewon sedikit berteriak.
"ishh! Kau masih kecil jangan main diluar .."
Lelaki bermarga Min itu geram dan akhirnya memutuskan untuk keluar dari rumah. Walaupun gadis didepannya ini sudah berada dikelas 12, tapi bagi Yoongi dia tetap seorang bocah sampai kapanpun.
"aku sudah 17 tahun Oppa .. lagipula eomma tidak melarangku .."
"aku yang melarang .. kau hanya perlu pulang setelah matahari terbenam kenapa susah sekali?"
"Oppa .. ini tugas belum tentu selesai sesuai kehendakmu .. kau mau mengerjakannya jika belum selesai ha?"
"memangnya kapan disetor ..??"
"dua hari lagi .."
"masih ada waktu .. tugas kuliahku juga longgar .."
"oppaaaaaa .."
Yewon merengek dan menjejakkan kakinya kesal ketrotoar jalan. Bisa-bisanya dia berfikir akan membantu Yewon mengerjakan itu. Dia hanya ingin berlibur sejenak, jenuh didalam rumah.
"tak ada penolakan .. jika jam tujuh malam aku tak melihatmu pulang, aku jemput ke sana .."
"mwoo (apa)? Micheosseo (apa kau gila)?"
"pergi kerumah siapa?"
"oppa-yaaa .. tak perlu!! Aku bisa pulang sendiri .."
Yewon berdecak dan meninggalkan Yoongi mematung didepan rumahnya. Terkadang makhluk itu ingin ia benamkan kelaut saat ini juga. Sangat mengesalkan.
Mereka berdua sudah kenal sejak kecil. Satu sekolah dan satu ekstrakurikuler juga dulu karena memiliki kegemaran yang sama pada musik. Orang tua mereka juga saling percaya satu sama lain.
Mereka berdua diperlakukan sama jika berada di rumah salah satu dari keduanya. Pernah dulu saat Yewon berumur lima tahun dan Yoongi berumur delapan tahun, Nyonya Min mengguyur mereka berdua di kamar mandi.
Sebenarnya disana yang salah Yewon. Saat itu sedang hujan dan ia pergi bermain kerumah Yoongi. Orang tua Yoongi sedang pergi dan Yewon tiba-tiba keluar bermain hujan tanpa sepengetahuan lelaki itu.
Awalnya Yoongi sempat marah melihat adiknya bermain sembarangan ditengah hujan deras. Kalau dia sakit bagaimana? Yang akan kena marah setelah itu pasti dirinya.
"Umji-ya!! Masuk kerumah! Nanti eomma akan memarahiku .." ucapnya panik.
Ya, lelaki itu punya panggilan sendiri untuk gadis itu. Kata Yoongi, Yewon itu chubby dan kecil seperti jempol. Jadi dia memanggilnya dengan sebutan itu.
"oppa coba kesini .. ahahaaa ini seru,, aku tak bohong .."
Bocah kecil itu tertawa sambil menginjak-injakkan kakinya pada genangan air. Rambut hitam Yewon sudah basah seluruhnya. Pakaiannya juga tak ada yang kering.
Yoongi yang dasarnya juga masih memiliki jiwa kekanakan akhirnya menyusul anak itu. Terlihat mengasikkan dan sepertinya tak masalah jika mereka selesai sebelum orang tuanya kembali.
Tapi nasib sial tak ada yang tau. Belum puas kedua anak ini bermain, Tuan dan Nyonya Min datang. Dengan wajah panik Yoongi segera menarik Yewon untuk berteduh.
Matilah aku sekarang.
Nyonya Min yang sudah mengintai mereka sejak awal datang langsung saja menyemburkan berbagai nasihat yang diikuti dengan omelan tiada henti yang terpendam suara hujan. Dibalik punggung istrinya, Tuan Min menertawakan anak laki-lakinya yang nampak bungkam tak berani menjawab.
"sini kalian berdua ikut eomma!!"
Masih dengan pakaian rapi, Nyonya Min menggandeng tangan kedua anak itu dan menduduki mereka di bathup kamar mandi. Yewon tak berhenti menangis sejak tadi, padahal yang banyak kena tegur adalah Yoongi.
Dasar gadis cengeng.
"jika kalian sakit bagaimana???"
Dengan shower yang menyala, tangan Nyonya Min mengguyur keduanya secara rata. Padahal rasanya sama saja dengan hujan tadi, hanya lebih hangat dengan air yang lebih bersih. Tapi Yewon terus menangis menjerit memohon untuk berhenti.
Yoongi juga sebenarnya ingin menangis. Antara tidak tega dengan Yewon yang terus menjerit ditambah rasa kesal dan merasa bersalah pada ibunya. Tapi dia terlalu malu dan masih memikirkan harga dirinya sebagai lelaki.
Tidak tega juga, akhirnya Nyonya Min berhenti dan meminjamkan baju Yoongi untuk Yewon. Setelah makan dan hujan mulai mereda, Yewon kembali dengan keadaan masih sengguk dengan tangis.
Niatnya pulang dan mengadukan semuanya pada eomma dan appa. Bukannya mendapat pembelaan, Nyonya kim justru menertawakan hal itu dan menyarankan Yewon untuk melakukan hal yang sama, lagi.
"eommaaaa .." teriaknya yang menyesal menceritakan semuanya.
"eomma sudah pernah melarangmu .. sekarang tau kan, jika semua eomma pasti melarang anaknya bermain hujan .."
"tapi Yewon kan .."
"sudah-sudah .. itu baju Yoongi?"
Yewon hanya mengangguk dengan bibir yang dimajukan. Baju basket untuk anak laki-laki berusia delapan tahun dipakai olehnya tentu akan sangat kebesaran. Dia merasa seperti layang-layang terbang saat itu.
Tapi, walaupun semengesalkan itu seorang Min Yoongi, Yewon tak bisa membantah ucapannya. Memang tadi dia menjawab dengan sedikit tidak baik, tapi dia pasti akan menuruti apa yang Yoongi peringatkan.
"aku akan pulang jam tujuh nanti .." ucapnya pada Vernon.
Tbc ..
Hayyyy,, tiba-tiba banget ya?
Aku tu pengen tau respon dan pendapat kalian gimana ..Menurut kalian lanjut gak ni? kalau banyak yang komen lanjut, insya allah aku lanjutnya deket2 ini .. kalo sedikit berarti tunggu target aku balik lagi .. masih lamaaaa .. tunggu korona kelar :D
Thank's for reading ..
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To Me
Fanfiction[End] ✔️ "jika dia untukmu,, pasti dia akan kembali.." gadis berkuncir kuda itu berusaha menenangkan. Yoongi yang sedang menyetir hanya bisa tersenyum sendiri mengingat ucapan Soohyun hari itu. Inikah yang ia maksud?