Ch. 25 - Accident

629 82 0
                                    

Happy Reading!!! 👋👋

🍃🍃🍃

Ini pertama kalinya aku datang ke tempat ini lebih dari sekali dalam sehari. Banyak pikiran membuat ku langsung terlelap diatas tempat tidur tapi alam bawah sadar membawa ku kembali ke tempat Kimberly cs. Kali ini aku tidak akan mengeluh atau menangis didepan mereka. Justru ini adalah kesempatan bagiku untuk bertanya pada mereka mengenai ingatan ku yang samar-samar. Mereka adalah bagian dari diriku, mungkin saja aku tidak menyadari nya dan mereka bisa membantu ku.

"Nyssa"

Nyssa menoleh saat ku panggil. Aku duduk disampingnya diatas hamparan rumput hijau. Kelihatannya Nyssa asyik mengumpulkan beberapa tanaman yang tumbuh di hutan fiksi ini.
Aku langsung bertanya ke intinya, "Bagaimana kamu... bisa mati?"

Pertanyaan ku membuat Nyssa kaget. Aku sudah menebak reaksinya tapi aku malas menjelaskan bagian yang spesifik dari pertanyaanku jadi aku bertanya sekedar garis umumnya.

Nyssa tersenyum tapi matanya sedih. Dia malah menatap bunga-bunga yang dipetiknya dan mengabaikan ku. Awalnya kupikir begitu tapi Nyssa akhirnya menjawab, "Ada wabah penyakit yang mengerikan di zamanku dan tidak ada obatnya saat itu. Di saat yang bersamaan, aku menemukan tanaman sihir spesies baru dan berusaha membuat ramuan dengan tanaman itu... yaa singkat cerita, orang-orang menjauhi ku karena aku dianggap penyebab wabah tapi siapa sangka ramuan yang ku hasilkan menjadi penawar penyakit waktu itu. Aku memakai sihir ku terlalu banyak sampai tubuhku melemah dan..." Nyssa tidak melanjutkan ceritanya. Aku merasa itu tidak perlu diteruskan. Tapi cerita nya masih belum membuat ku puas.

"Kau punya seseorang yang menemani mu saat membuat ramuan. Aku benar, kan?"

"Awalnya aku punya beberapa teman sesama petualang tapi kami berpisah..."

"Bukan, bukan mereka" aku menggeleng. "Maksudku 'seseorang' yang mendukung mu ditengah percobaan mu itu... orang yang tidak pergi dari mu... aduh, bagaimana menjelaskannya?" Jujur, aku bingung sendiri.

"Maksud mu Taylor Joe?"

"Ka, kau kenal dia?"

Nyssa mengangguk. "Dia guru ramuan ku saat itu"

Aku terbelalak mendengar nya. Guru? Yang benar saja! Jika dugaan ku ini benar, seharusnya dia tidak menjadi seorang guru.

"Aku tahu siapa yang kau cari"

Tiba-tiba seseorang masuk ke obrolan ku dengan Nyssa. Aku kaget karena Vanessa kali ini mau berbicara dengan ku bahkan duduk disampingku. Kami bertiga duduk sebaris lurus di tanah beralaskan rerumputan. Kok rasanya jadi agak canggung ya?

"Kau mencari si penyihir kan?" Tanya Vanessa.

"Kau tahu tentang dia!?"

Vanessa mengangguk. "Aku tak tahu apa kau mengingatnya atau tidak, tapi di zaman Kim, penyihir itu adalah pengawal Kim yang ikut melarikan diri bersama nya. Setelah Kim tinggal bersama Zetta dan yang lainnya, penyihir itu datang dan mengaku sebagai orang yang merantau pada mereka. Dia berbohong agar bisa menjaga dan melindungi Kim dari bahaya.".

"Bagaimana denganmu?".

"Aku? Yaa dia datang padaku sebagai kakak laki-laki ku. Aku tahu dia bukan kakak kandung ku tapi keluarga ku bersikeras tidak menceritakan yang sebenarnya padaku bahkan sampai aku mati.", jelas Vanessa.

"Bagaimana kau tahu dia orangnya?", Tanyaku.

"Mm.. sulit menjelaskannya.". Vannesa menjawab pertanyaanku seraya memandangi langit biru yang ada didepannya. "Setiap aku bertemu dan berbicara, aku merasakan ada sesuatu yang lebih, seperti ada ikatan.". kemudian dia melirik Nyssa yang ada disampingku. "Benar kan, Nyssa?".

Kimberly AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang