Ch. 21 - Malam Terindah (Special Romance)

646 81 2
                                    

Note: Chapter ini special romance tapi bukan chapter tambahan.

Author mohon maaf jika ada yang tidak berkenan selama menulis🙏🏻🙏🏻

Happy Reading!!!! 🤗📖📖

🍃🍃🍃

Kim's Pov

Beberapa hari setelah UTS usai, di akademi dihebohkan dengan terbuka nya portal dimensi yang ada di akademi.

Kabar anginnya sih portal nya dibuka secara ilegal oleh sosok misterius.

Siapapun peri itu, yang sekarang dia akan menjadi buronan sekolah karena perbuatannya.

"Kim, kau gak buat onar lagi kan?"

"Apa maksudmu, Cha?"

Echa menjelaskan pertanyaan nya. "Yaa.. apa itu mungkin kau yang membuka portal dimensi dan membuat akademi ini heboh lagi?"

"Kau mengejek ku ya, Cha?"

Echa terkekeh mendengar jawabanku. Emangnya itu lucu, ya?

"Habisnya... kau udah dua kali terlibat masalah kann?"

"Aku aja gak tahu dimana portal nya" jawabku. "Lagian kau ingat kan waktu cahaya hijau itu muncul  aku dan kau lagi baca di ruang tengah? Yaa... kalo kau pikun sih aku maklum"

"Apa katamu?!"

"Lho? Aku benar kan?"

"Heh... sudah, sudah. tenang"

"Huh!"

Aku dan Echa saling membuang muka dan menyilangkan tangan di dada. Dan bingung bagaimana harus melerai kami. Sedangkan Theo? Dia gak pernah tertarik ataupun terusik dengan pertengkaran kami.

"Theo, bantu aku dong" ucap Dan memelas.

Theo menghela napas panjang dan menarik tanganku keluar dari kamar kami.

"Kita harus bicara"

Ha? Dia kenapa sih? Kok tiba-tiba? Lagian ini sudah diatas jam keluar kamar dan kita mau kemana?

Theo mengajak ku menaiki tangga ke lantai berikutnya di gedung asrama ini. Kami melewati lantai 5 dan 6 dan sisanya tinggal dua lantai lagi.

"Ki..ta mau kemana ya Theo?"

"Ke atap"

Ha? Seriusan? Ngapain mau bicara bentar aja harus naik sampai ke atap?

Kami melihat pintu yang tertutup rapat menuju atap. Theo membuka nya dan kami pun tiba di atap.

"Untung langitnya cerah"

"Waahhh"
Aku takjub bukan main saat hamparan bintang bintang memenuhi langit gelap malam ini. Pemandangan ini sangat memanjakan mata. Aku tak peduli jika leherku lelah mendongak ke atas. Semua kelap kelip bintang itu sangat indah dan nyata, seperti Aku bisa meraihnya.

Theo duduk ditengah-tengah dan aku ikut duduk disebelahnya. Kami berdua menatap langit malam yang sama hingga Theo angkat bicara.

"Kau gak lupa hutangmu kan Kim?"

"Ya ya ya aku ingat" jawabku jengkel karena dia harus mengingatkan ku disaat senang seperti ini. "Aku harus mengabulkan satu permintaan mu. Aku gak pikun kayak Echa lhoo"

"Baguslah kalo kau ingat"

Aku tahu Theo menatap wajahku tapi aku abaikan. Bintang di langit lebih memesona daripada wajahnya sekarang.

Kimberly AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang