Dua minggu telah berlalu.....
Jangan tanya betapa bosannya aku dirawat inap di rumah sakit. By the way, awalnya aku kira aku cuma dirawat di UKS ternyata beneran dilarikan ke Rumah Sakit.
Pak Gio mengunjungi setiap makan siang dan setelah jam empat Theo akan datang menjaga ku sampai jam sepuluh malam. Sebenarnya aku heran kemana dua teman kamarku yang lainnya, Echa dan Dan. Tetapi setiap aku bertanya, aku dikacangin dia.
Kemarin, pak Gio menceritakan semuanya padaku bahwa kecelakaan yang menyangkut diriku sangat dirahasiakan agar satu sekolah tidak heboh. Bahkan katanya hanya pak Gio, wali ku dan Theo, salah satu teman sekamar sekaligus teman sekelasku yang emang dapat izin khusus untuk menjengukku tiap saat. Kata beliau sih ini perintah dari kepala sekolah.
Meski dijelasin begitu, aku tetap bingung. Aku sama sekali nggak ingat kecelakaan apa yang menimpa ku sampai koma ini. Aku ingin sekali bertanya pada pak Gio tapi... jika beliau tahu aku sampai hilang ingatan gara gara kecelakaan itu, bisa bisa dia bakal panik lagi.
Aku coba minta penjelasan pada Theo tapi hasilnya nihil. Mustahil Theo mau cerita padaku.
🍃🍃🍃
Aku sedang berkemas sekaligus menunggu Theo dan pak Gio datang menjemputku dari RS. Aku agak takut jika ada yang menghujani ku dengan pertanyaan seputar koma-ku karena sampai sekarang aku nggak ingat sama sekali kecelakaan apa yang menimpaku.
"Sudah selesai?"
Pak Gio dan Theo sudah berdiri di ambang pintu kamar. Aku mengangguk dan merangkul tas kemudian menyusul mereka.
"Ku bantu" Theo mengambil tas ku dari ku dan membawanya.
"Serius nih? Bagiku ini berat, lho"
Theo menggeleng. "Kau sih lebih berat dari ini"
"APA KATAMU?!" Tanganku hampir memukul Theo akibat ucapannya.
Bukannya minta maaf, Theo malah cengengesan."Bercanda, bercanda"ucapnya."Ih, dasar!!"
"Ehem"
Pak Gio berdeham mengalihkan perhatian kami berdua. "Bukannya ingin merusak reuni teman sekamar, tapi kita harus cepat"
🍃🍃🍃
Kami berangkat dari rumah sakit ke K' Academy dengan mobil pak Gio. Aku dan Theo duduk di bangku belakang, merapat ke jendela mobil. Aku bertanya pada pak Gio alasan apa yang mereka gunakan sebagai rawat inapku selama tiga bulan pada sekolah.
"Theo, apa kau belum cerita?" Pak Gio mengintimidasi Theo namun Theo cuma melihat keluar jendela.
"Haaaaaahhhh...." pak Gio menghela napas panjang. Pasti berat bagi pak Gio harus sering bertemu Theo yang pendiam.
Pada akhirnya, pak Gio yang menjelaskan. "Selain Bu Jyra dan teman sekelasmu, hanya aku, Kepala sekolah dan Petugas UKS yang tahu kecelakaanmu. Jika mereka bertanya, bilang saja kau kembali ke bumi dan merawat ibumu yang sakit parah"
"Rasanya seperti aku mendoakan mamah sakit-sakitan" sahutku kesal. "Apa nggak ada alasan lain yang lebih logis?"
"Sayangnya gak ada"
Yaa aku cuma bisa mengikuti rencana nya pak Gio.
Aku menoleh pada Theo. Dia terlihat diam seperti biasa padahal tadi di Rumah Sakit ia meledekku.
Dia kenapa, ya?
🍃🍃🍃
Pak Gio mengantar kami lewat gerbang belakang. Aku dan Theo turun dari mobil saat tiba di parkiran. Theo kembali membawa ranselku seiring kami akan kembali ke kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimberly Academy
FantasiUPDATE based on life's schedule ^^ Latar belakang yang misteri membuat gadis itu harus bersekolah di sebuah 'akademi'. Katanya, dengan masuk ke 'akademi' itu, dia bisa membanggakan ibu angkatnya yang telah merawatnya selama ini. Akan tetapi, ternyat...