Ch. 19 - Ujian Praktek (2)

601 85 0
                                    

Author sengaja majuin up nya karna author mau siap2 uts dulu!!!

Nah, bagi yang penasaran dengan ujian Kim, sekarang sudah bisa baca!!

Author mohon maaf kalau tulisan kali ini agak abstrak ya, tapi author udah berusaha semaksimal mungkin 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Happy Reading!!!📖

🍃🍃🍃

Aku dan Sia saling membungkuk salam.

Setelah memberi salam, kami menghadap tiga guru penilai yang akan menjelaskan teknis ujian kali ini.

Tiga guru penilai ku adalah Mr. Retto, Mrs.Dianna, dan.... bu Jyra?

Haduh, kenapa harus ada bu Jyra yang jadi guru penilai ku?

Bisa-bisa aku diancam lagi nih. Nilaiku pasti bakal terancam juga.

Aku melirik Sia dan kelihatannya dia keringat dingin menatap Mr. Retto yang harus jadi guru penilai kami. Mr. Retto terkenal dengan sikap dingin nya ditambah banyak kabar angin tentang beliau 'sangat objektif' dalam pemberian nilai ujian praktek. Banyak murid menghindari beliau sebagai guru penilai.

Kalo aku sih lebih takut sama bu Jyra. Setelah apa yang ku alami dengan beliau, aku takut kalau-kalau bu Jyra akan menuduh ku sembarangan lagi.

"Sebelum kita mulai ujiannya,..."

Bu Jyra mengucapkan mantra dalam bahasa latin dan seketika kabut putih mengelilingi ku kemudian menjauh.

Akhirnya segel sihirku dilepas juga.

"Nona Patricia, aku sudah melepas sisa segel sihirmu tapi kau harus berhati-hati dalam memakainya saat ujian"

Aku tahu itu. Memangnya aku ini anak umur tiga tahun apa?

"Kalian bisa liat ada beberapa ramuan yang sudah siap pakai di samping ruangan"

Aku menoleh ke kanan ku dan Sia menoleh ke kiri nya. Aku sadar ada meja dengan berbagai ramuan yang pernah dipelajari di kelas kini telah berjajar rapi dan siap untuk digunakan.

"Kalian akan duel dengan memakai ramuan serta sihir dasar yang telah dipelajari. Nilai kalian bergantung pada cara kalian memakai ramuan dan mengatur strategi bertarung. Point untuk setiap ramuan dan sihir dasar yang dipakai dirahasiakan jadi kalian tak bisa memilih ramuan dengan nilai tertinggi tapi tidak memakainya. Apa sejauh ini jelas?"

"Jelas, bu" ucap Sia dan aku serempak.

Bu Jyra juga menambahkan kalo kami hanya diperbolehkan membawa paling banyak tiga botol dalam kantung saat berduel dan alangkah baiknya jika kami memakai semua ramuan yang dibawa saat bertarung.

Kami diberi waktu tiga menit untuk memilih ramuan yang akan dipakai. Ramuan pertama yang ku pilih adalah ramuan pemulih tenaga tubuh.

"Lalu aku pilih apa lagi ya?"

Aku tidak ingat banyak fungsi dari setiap ramuan yang ada di meja kecuali yang aku pilih tadi.

"Yang ini aja deh"

Aku memilih ramuan penguat indra tubuh dan ramuan penyubur bunga. Aku asal ambil saja karena aku juga tidak berniat menang di duel ini, yang penting nilaiku lulus dan itu sudah cukup. Aku tidak akan mengambil resiko dengan memakai jenis ramuan yang menambah daya kekuatan sihir.

🍃🍃🍃

"Sia, apa kamu siap?"

Sia mengangguk.

"Patricia, apa kamu siap?"

"Y, y, ya"

Aku sedikit tidak biasa saat dipanggil dengan nama belakang. Sekolah hanya mengetahui nama belakang ku karena sejak awal aku mendaftar sebagai K. Patricia bukanlah Kimberly Patricia.

Kimberly AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang