Ch. 32 - Awal dari Akhir [EPILOG]

950 91 0
                                    

🍃🍃🍃

Musim dingin sudah tiba. Kami bersekolah dengan seragam khusus musim dingin, tapi seragam ku saja tidak cukup untuk menghangatkan tubuhku. Atas rekomendasi dari klinik sekolah, aku diperbolehkan memakai jaket tambahan selama beraktivitas di Kimberly Academy. Aku punya riwayat asma jadi sebisa mungkin aku tidak memakai pakaian tipis.

Soal penyerangan Black Shadow masih misteri sampai sekarang. Shreya dan dua penjaga perpus adalah penyusup Black Shadow dan mereka menghilang setelah penyerangan. Selain tiga penyusup itu, Memang tidak ada yang dicuri atau yang dihancurkan dari akademi. Tapi itulah yang aneh. Kenapa mereka menyerang sekolah jika tidak ada yang diincar? Aku sudah sering mengejar pak Gio untuk bertanya, tapi beliau selalu menghindariku. Aku bingung dengan sikap pak Gio. Tidak biasanya beliau seperti itu.

"Fokus saja pada ujian semester mu.". Itulah yang selalu pak Gio katakan padaku.

Waktu terus berjalan dan ujian semester telah kami lewati tanpa sadar. Sekarang hanya tinggal beberapa hari lagi sebelum kami pulang untuk liburan akhir tahun. Aku ingin pulang ke rumah di bumi. Aku ingin menyambut tahun baru bersama mamah tapi aku tidak bisa pergi karena aku harus melakukan pelatihan selama liburan dengan pak Gio.

Berbeda denganku, Martha dan Yuri sibuk merencanakan liburan akhir tahun. Mereka membuat daftar hal-hal menyenangkan yang ingin dilakukan selama liburan. Mereka memang mengajakku tapi akulah yang menolak.

"Kenapa kau gak mau ikut?" Tanya Martha.

"Aku sudah ada rencana sendiri.". Aku tidak memberitahu mereka soal pelatihan karena pak Gio yang menyuruhku.

"Aahh... aku tahu. Kau pasti mau kencan sama Theo kan..." Yuri menggoda ku.

"Apa yang kau harapkan, Yu? Aku mengetuk gerbang istana nya dan memanggil nya untuk pergi tamasya? Lucu sekali.", ucapku.

"Bukannya itu bagus?".

Orang yang dibicarakan muncul didepan kami. Theo tidak datang sendiri, ada Kembar D, kak San-Ha dan Echa juga Dan. Sekarang kami sudah komplit deh.

Theo duduk disamping ku dan berbisik di telinga ku, "Kau yakin gak mau pergi bersamaku saat tahun baru?".

"Bukannya kau sibuk di istana? Kudengar keluarga istana selalu mengadakan pesta dansa tahun baru.", balasku berbisik.

"Oi, oi. Disini banyak orang kalian malah bisik-bisik.". Dyego jengkel.

Aku dan Theo berhenti berbisik dan meminta maaf.

Obrolan kami terus membahas soal pesta dansa tahun baru di istana Castadele. Kami semua mendapat undangan pesta khusus dari Theo sekaligus ingin bermalam disana untuk bersenang-senang. Jelas sekali tidak ada yang mau melewatkan kesempatan emas seperti ini.

"Tapi Kim, kenapa kau tidak ikut menginap dengan kami?". Kak San Ha terdengar sedih saat bertanya. Aku jadi tidak enak hati tapi aku sungguh tidak bisa pergi begitu saja karena aku belum bilang apa-apa pada pak Gio soal undangan Theo.

"Aku akan berusaha untuk datang saat pesta dansa tapi maaf banget aku gak bisa menginap dengan kalian di istana dengan Theo". aku menatap Theo. "Theo, sorry banget ya.".

"Memangnya apa yang lebih penting dari ku? Kim, kau gak bilang apa alasanmu gak bisa datang ke tempatku.".

Theo pasti kecewa berat. Semuanya juga melirik ke arahku, menunggu jawaban. Aku bingung harus berkata apa, sampai Sia menghampiri meja kami di kantin dan memanggil ku. "Kau dipanggil pak Gio".

"Yang benar!?". Aku langsung beranjak dari meja. "Teman-teman, aku pergi dulu!". Aku berlari keluar kantin untuk segera menemui pak Gio. Setelah aku pergi, mereka masih berbincang soal sikapku sebelum pergi keluar kantin.

Kimberly AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang