Ch. 22 - Portal

613 80 0
                                    

Panggilan kepada seluruh siswa K' Academy untuk berkumpul di aula akademi sekarang juga...
...dan kepada seluruh guru serta staf K' Academy harap berkumpul di ruang meeting untuk mengukuti rapat darurat.

Aku dan teman sekamar ku baru saja selesai sarapan saat kami mendengar pengumunan itu. Seluruh murid dari tingkat I sampai tingkat V berkumpul sesuai pengumuman yang disampaikan. Guru-guru juga sibuk bergegas menuju ke ruang meeting, tidak mau ketinggalan rapat.

Suara riuh murid memenuhi aula. Aula menjadi langgeng selama lima belas menit dan belum ada tanda tanda Ms. Asha akan hadir berbicara diatas podium.

"Lama amat sih" gerutu Echa dan baru kali ini aku setuju dengannya.

Menunggu terlalu lama disini dapat mengurangi waktu pembelajaran. Padahal mapel pertama kan sejarah sihir. Aku kangen pada penjelasan materi Ms. Flo.

Akhirnya seseorang naik ke atas podium aula. Ms. Asha datang diikuti pak Gio dan bu Jyra dibelakangnya.

"Mohon perhatiannya" Ms. Asha mulai angkat suara dan seketika aula menjadi hening bak kuburan.

"Kalian pasti tahu dengan rumor portal dimensi yang ada di akademi telah terbuka tanpa izin dari pihak peri penjaga dan itu benar adanya"

Terdengar desas desus halus antara siswa di sela pengumuman yang disampaikan Ms. Asha. Martha yang duduk disampingku salah satunya.

"Bukannya itu berarti peri penjaga nya gak bertanggungjawab, ya?"

Aku mengangguki pertanyaan Martha.

Ms. Asha melanjutkan, "Demi keamanan sekolah seterusnya, penyelidikan akan diadakan selama empat hari ke depan dan KBM akan diberhentikan sementara penyelidikan berlangsung"

Terdengar sorakan kecil dari siswa-siswa yang senang mendengar kabar baik itu. Aku juga sama senangnya tapi aku tidak bersorak. Ku harap perpustakaan juga tidak ditutup karena ada banyak buku yang menanti untuk dibaca.

"Sekian pengumuman dari saya" Ms. Asha turun dari podium. Kami pun bubar dari aula.

Karena tidak ada kerjaan, aku berniat ke kamar lagi untuk mengambil buku catatanku yang tertinggal. Tapi ditengah jalan aku berpapasan dengan Echa yang menarik tanganku untuk pergi.

“Ki, kita mau kemana?”

“Tiga hari KBM dinon-aktifkan. Bukannya lebih baik kau memperbaiki seragammu, ya?”

Aku melirik sweater hitamku. Aku hampir lupa kalo sweater nya bermasalah. Ya sudahlah aku turuti saja.

Kami pergi ke kantor sarpras. Tidak ada Mr. Lowe didalam melainkan pak Gio.

“Bapak ngapain disini?”

“Kalian juga kenapa disini?”

Kami saling berlontar pertanyaan saat bertemu. Kebiasaan pak Gio adalah membalikkan setiap pertanyaan ku dan aku kadang agak jengkel dengan itu,

“Bapak bisa liat sendiri kan seragam Kim bermasalah? Masa’ sweater nya gak bewarna silver kayak roknya?” Echa duluan yang menjawab.

“Bapak tahu kok” jawab pak Gio. “Memang aneh kalo melihat nya berpakaian seperti itu”

Pak Gio membuka laci meja yang ada di kantor dan melemparkan pin seragam padaku.

“Mr. Lowe tidak masuk hari ini tapi bapak telah melapor mengenai kerusakan seragam Kim. Itu pin yang baru, kau bisa mengganti seragammu mu sekarang”

“Terima kasih, pak” aku membungkuk dan bergegas keluar kantor bersama Echa.

Echa tidak berhenti menanyaiku tentang sikap pak Gio. “Bahkan seragammu pun beliau memerhatikannya”

Kimberly AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang