Pengumuman pendek!
Kali ini author mau update dua part sekaligus karena mungkin nanti author gak update lagi tanggal 5 mendatang. 😊
Oke, back to story!
Happy Reading!!📖📖📖
🍃🍃🍃
"Hai, gimana belajar bareng semalam?" bisikan Echa membuat ku tegap terkejut. Dia nggak lihat apa aku sedang baca buku?!
"Bisa nggak sekaliii aja nggak jahili aku?" bisikku pada Echa yang menarik kursi dan duduk disebelah ku.
"Habisnya kau lucu kalo kaget sihh" balasnya berbisik.
Kenapa aku dan Echa saling berbisik?
Karena kami sekarang sedang ada di perpustakaan.
Meskipun ada di perpustakaan, Echa takkan pernah puas jika ia tak menjahili ku saat bertemu denganku.
Aku diam tak menjawab kalimatnya. Lagipula tidak ada yang perlu dijawab dari kalimat Echa. Bagiku sudah cukup bisik-bisiknya. Aku sedang malas melayani Echa sekarang.
"Eh, tumben kau baca buku sejarah" Echa mengintip halaman buku yang sedang ku baca. Aku tahu dia mencoba mengganggu ku saat ini tapi apa yang dia bilang memang ada benarnya. Ini pertama kalinya aku membaca buku sejarah selama aku datang ke perpus untuk membaca. Buku yang biasa ku baca sih buku sihir tingkat empat ke atas.
"Aku ingin tahu kisah lengkap Lima Warna" ucapku berbisik. "Cha, apa kau tahu kisahnya?"
"Kisah itu, ya..." Echa memasang raut wajah seolah berpikir, tapi aku nggak yakin dia sedang memikirkan apa yang ku tanyakan. "Entahlah" lanjutnya.
"Aku nyesal bertanya padamu"
"Kau keselkan? Nyesal kan? Hayoo kau kesel kan?"
Echa terus mengganggu ku membaca dan membuat telinga ku panas. Dan baiknya ini sudah lebih dari sekali jadi aku sudah terbiasa.
Kisah yang ku baca dari buku sejarah tidak jauh berbeda dengan apa yang diceritakan Ms. Flo. Bukan berarti aku mencurigai Ms. Flo menceritakan kisah yang menyimpang, tapi aku merasa penasaran seolah ada yang hilang dari sejarah itu.
Aku lanjut membaca buku yang lainnya. Kali ini aku menemukan tentang Black Shadow. Dan semua yang diceritakan Ms. Flo memang mirip dengan yang ada di buku.
Sekitar tiga puluh tahun yang lalu, pangeran pertama dari Castadele, Hars, menyatakan turun dari tahta dan mulai berkuasa di wilayah kerajaan petir yang telah ribuan tahun lamanya ditinggalkan. Hars sang Kegelapan membangun kerajaan nya sendiri bersama pengikutnya yang sama-sama ingin menjadikan manusia sebagai budak.
"Itu artinya Hars sudah cukup tua ya" pikir ku.
Lalu aku membaca tentang portal dimensi menuju ke bumi. Portal dimensi memang hanya bisa dilewati oleh dua-tiga peri per harinya, itu sebabnya mengapa Black Shadow bersikeras merebut portal dimensi terbesar di Castadele yang bisa mengirimkan peri dalam jumlah massa yang banyak.
Aku membaca buku terakhir yang kuambil acak dari rak. Buku itu tidak setebal buku lainnya dan berisi hal yang berbeda dengan buku lainnya. Judulnya adalah: Kebenaran di balik perang Castadele Pertama.
Ku membaca subbbab pertama nya: Penyihir, musuh atau penolong peri?
"Memangnya ada penyihir di Castadele?"
Gio tidak pernah mengatakan padaku ada penyihir di Castadele. Aku penasaran dan lanjut membaca tentang penyihir. Penulis buku ini membenarkan keberadaan penyihir. Disini disebutkan bahwa penyihir tidak memiliki kekuatan elemen secara alamiah namun mereka bisa menguasai ratusan mantra. Mereka bisa menguasai sihir peri dan sihir yang tidak bisa peri kuasai. Kebanyakan penyihir awet muda meski usia sudah ratusan tahun dan penyihir disini tidak dijelaskan bagaimana mereka menggunakan sapu terbang atau tongkat sihir. Mereka berbaur dengan manusia di bumi dan juga berbaur bersama peri. Keberadaan penyihir terakhir diketahui saat perang melawan Gantrata yang diduga ada seorang penyihir yang membantu lima pahlawan menenangkan Gantrata. Buku ini mematahkan informasi yang ada bahwa penyihir yang ada di jaman itu adalah penyihir yang menyihir Gantrata menjadi di luar kendali.
Ku membuka subbab berikutnya dan isinya mengenai kejadian setelah perang."Wah mereka membuat sebuah ramalan setelah perang usai"
Kedua kerajaan yang bergabung membuat sebuah ramalan tentang kejadian itu. Disini dikatakan 'ramalan' tapi setelah dibaca, rasanya terdengar seperti kesimpulan dari apa yang terjadi selama perang.
Ketika malam dipenuhi oleh cahaya berguguran, cahaya merah akan datang membawa petaka dan yang terlupakan akan bangkit dari tidurnya. Pembalasan akan terulang kembali namun pengorbanan sang darah terkutuk yang bisa menghentikannya.
"Cahaya merah? Sang darah terkutuk? Maksudnya apa sih?"
Aku berbisik pada Echa dan bertanya. "Cha, kamu tahu ada penyihir dalam perang Castedele pertama?"
"Kau pikir aku nenek tua bangka yang hidup selama itu? Mana aku tahu!" jawab Echa malah ngambek sendiri.
"Ya elah gak perlu ngambek kali"
Aku membaca cover buku itu dan melihat nama penulis dan tahun buku sejarah ini dibuat. Namanya Taylor Joe dan ditulis sekitar satu abad yang lalu. Aku jadi bertanya-tanya apakah penulis buku ini masih hidup atau tidak.
"Cha, kau tahu Taylor Joe?"
"Ah! TJ si legendaris ya?" jawab Echa antusias. "Semua peri tahu namanya! Dia terkenal sebagai sejarahwan dan ahli botani yang hebat di jamannya. Itu sekitar 1000 tahun yang lalu. Baru-baru ini Dan menunjukkan buku tentang ramuan legendaris ala TJ padaku"
"Menurutmu... apa dia masih hidup?" tanya ku pada Echa. Setahu ku peri itu kan bisa hidup berabad-abad. Mungkin saja...
"Dia menghilang sejak menulis buku itu dan tak pernah ada lagi berita tentangnya. Kabarnya sih dia telah mati tapi ada juga yang gak percaya" jelas Echa dan mengetuk cover buku yang ku baca. "Satu karya nya ini adalah yang paling beharga sepanjang sejarah"
"Kenapa?"
"Haaaaiiissshhhhh kau ini" Echa menghela napas panjang. Dia terlihat bersabar penuh dengan yang ku lakukan. "Kau udah baca kan? Dari semua buku sejarah yang ada, Cuma buku inilah yang menjelaskan tentang adanya penyihir penolong 2 abad yang lalu dan ramalan kisah lima warna. Buku ini sudah diakui kebenaran dan ini sangat penting" lanjut nya.
Mendengar penjelasan Echa membuatku jadi tertarik dengan keberadaan penyihir sekarang. Mereka hanya disebutkan hanya satu kali dalam sejarah. Apa mereka masih ada dan bersembunyi? Kenapa mereka tidak menunjukkan diri mereka?
🍃🍃🍃
"Eh, Kim. Kau sudah tahu belum tentang komet Agna yang akan melintas akhir tahun ini?" Yuri mulai mengajakku mengobrol padahal aku belum selesai meneguk minumanku. Saat ini aku sedang tidak mood buat mengobrol. Dia tidak tahu kepalaku masih pusing karena pelajaran alkemia tadi. Untung saja aku kebetulan semeja dengan Dian dan dia banyak membantuku mempelajari segala resep ramuan-ramuan yang membingungkan. Ditambah lagi sebelumnya kelas astronomi yang sama sekali gak aku mengerti.
"Ah, kelas kami baru saja bahas komet itu. Melintas nya sekitar lima ratus tahun sekali, kan?" sambung Martha.
Yuri mengangguk semangat "Iya! Aku sudah tidak sabar untuk melihat nya! Banyak yang bilang warna ekornya sangat unguuu!!!!"
Oke, warna ekornya ungu. Lalu kenapa?
"Siapa sangka kita bisa dapat peluang untuk melihat nya, kan? Kita ada di generasi yang beruntung!!!" Martha pun ikut dalam percakapan kami dengan mulut penuh dengan roti telur.
"Makan saja roti telur mu sampai habis!" gerutu Yuri kesal sedikit jijik dengan Martha. Aku cuma tersenyum melihat tingkah mereka berdua.
"Kim, setelah ini jalan ke taman yuk! Mereka menanam tanaman obat baru di selatan taman!"
"Boleh saja!" jawab ku senang hati menerima tawaran Yuri.
🍃🍃🍃Jangan lupa voment, ya! Biar ada masukan juga buat author😁
Salam hangat, Anemone⚘
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimberly Academy
FantasyUPDATE based on life's schedule ^^ Latar belakang yang misteri membuat gadis itu harus bersekolah di sebuah 'akademi'. Katanya, dengan masuk ke 'akademi' itu, dia bisa membanggakan ibu angkatnya yang telah merawatnya selama ini. Akan tetapi, ternyat...