Ch.4 - First Class, First Impression

963 90 3
                                    

Kelas pertama Kim di Kimberly Academy!!! Selamat membaca, Readers!!

🍃🍃🍃

“Perkenalkan, saya Mr. Joe dan saya akan mengajarkan bagaimana cara menggunakan sihir dan elemen peri dalam bertarung” Mr. Joe memperkenalkan dirinya didepan kami yang duduk dipinggir kelas dekat dengan dinding.

Pelajaran pertama kali adalah sihir bertarung. Dan biasanya kelas sihir bertarung digabung dengan satu kelas lain. Kelas Garanyum biasanya digabung dengan kelas Peony sedangkan Alvazetta dengan kelas Xacherry. Beruntung, dikelas ini aku masih bisa bertemu dengan Yuri dari kelas Xacherry.

“Bagaimana jika kita harus saling berduel?” tanya Yuri khawatir. Dan aku juga sama khawatirnya dengan Yuri. Lebih baik aku melawan peri setingkat kelas atas daripada aku melawan Yuri hanya untuk pembelajaran. Aku... hanya belum siap.

“Kali ini aku tidak akan meminta kalian untuk saling duel, tapi kalian akan melawanku” perkataan Mr. Joe membuat kami kaget. Masa’ iya kami melawan guru kami di pertemuan pertama?

“Agar adil, aku takkan menggunakan sihir ku. Aku hanya menghindari serangan kalian dan membaca cara bertarung kalian. Bila perlu, aku akan mengikat kedua tanganku ke belakang”

Oke, ini membuat ku gugup. Aku sudah tahu dari Mr. Gio bahwa Mr. Joe ahli dalam membaca serangan. Yah... meskipun dia tidak menggunakan sihirnya untuk menghadapi kami, tapi kemampuannya membaca serangan saja sudah cukup sulit untuk dihadapi.

“Aku akan memanggil kalian satu per satu. Aku memang belum mengingat semua nama kalian, jadi sekalian saja kita perkenalan didepan kedua kelas” ucap Mr. Joe. “Dimulai dari kau. Iya, siswa berambut silver dan berseragam hijau yang duduk disudut”

Semua tatapan kami tertuju pada siswa pertama yang ditunjuk Mr. Joe. Siswa itu terlihat kaget karena tidak menyangka dia yang pertama kali dipanggil. Siswa itu  maju dan berdiri ditengah kelas memperkenalkan diri. Dan aku cuma bisa melihat punggungnya dari posisiku duduk. Tapi aku tak butuh perkenalannya karena aku tahu siapa dia.

“Aku Theo” ucapnya dingin dan kaku seperti biasa.

“Dia gak berubah, ya” bisik Yuri yang duduk disampingku. Aku hanya mengangguki perkataannya. Aku capek berkomen soal Theo. Tapi Yuri malah melanjutkan kalimatnya “Dan entah kenapa dia juga menjadi populer meski lagi nggak di bumi”

Aku paham maksud Yuri dan langsung melihat sekeliling. Beberapa siswi terlihat kagum dan takjub dengan ketampanan si manusia es itu.

Hah, manusia es. Entah sejak kapan aku menyebutnya seperti itu.

“Baiklah, langsung saja.” Ucap Mr. Joe mengakhiri perkenalan dua kata Theo. Dan samar-samar aku mendengar suara kekecewaan dari beberapa siswi di kelas.

Theo dan Mr. Joe langsung mengambil posisi. Mereka membuat jarak diantara mereka dan bersiap. Seperti yang Mr. Joe katakan sebelumnya, dia mengikat kedua tangannya ke belakang dengan sihir pengunci.

“Waktu mu dua menit untuk menyerang ku” ucap Mr.Joe. "Mulai” Mr. Joe memberikan instruksi.
Dalam sekejap kedua telapak tangan Theo mengeluarkan cahaya hijau muda yang agak menyilaukan mata. Warna cahaya nya mengingatkan ku pada perisai sihir yang ia pakai untuk melindungi ku malam itu. Malam dimana aku diserang oleh peri asing yang ingin berbuat jahat padaku. Jujur, entah kenapa aku merasa senang waktu Theo datang menolongku.

“Kim, kenapa pipimu merah?”

“Eh?” Aku  tersentak kaget mendengar Yuri berbicara tiba-tiba padaku. Apa dia bilang pipiku merah? Entahlah aku tak terlalu mendengarkan. “Hahaha... mungkin aku kurang enak badan” Jawabku asal.

Kimberly AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang