🏙️🏙️🏙️
Rania hanya memperhatikan orang yang dia yakin itu adalah Oki sampai benar-benar hilang dari pandangannya. Aris yang sejak tadi memperhatikan Rania mencoba membuyarkan lamunan Rania dengan cara memegang tangannya.
"Rara? Ngeliatin apa?" tanya Aris.
"Enggak. Itu tadi temen aku. Tapi nggak yakin juga sih. Cuma dari kejauhan," jawab Rania.
"Ya udah udah pergi juga dia ngapain masih di liatin?" ucap Aris.
Rania langsung menatap Kakaknya dengan sebuah senyuman manis. "Ciyee cemburu ya?" ucap Rania.
"Tentu aja cemburu. Emangnya Abang kamu ini kurang ganteng di mata kamu sampe segitunya ngeliatin cowok lain?" ucap Aris cemberut.
Rania hanya tertawa kecil menanggapi ucapan Kakaknya itu lalu mencubit pipinya gemas. "Umur udah tua tingkah masih kayak anak-anak," ucap Rania.
"Kamu itu nggak bakalan ketawa kalau Abang nggak kayak gini. Iya kan?" ucap Aria.
"Iya baiklah. Terus kita mau ngapain lagi sehabis dari sini? Atau mau di sini aja sampe cafe-nya tutup?" ucap Rania.
Aris melirik jam di tangannya lalu kembali menatap Rania. "Ya udah ayo kita pulang. Udah sore soalnya. Mama sama Papa pasti udah di rumah. Lagi pula besok kan acaranya," ucap Aris.
"Hah? Kenapa jadi besok? Bukannya Minggu?" tanya Rania.
"Senin kalian sekolah. Nanti kalian kesiangan besoknya," ucap Aris.
"Iya sih bener juga," ucap Rania.
"Ya udah ayo. Kamu mau tinggal di sini?" ucap Aris lalu bangkit dari posisinya.
Rania hanya tetap duduk dengan memandang kesal Kakaknya. Sementara Aris hanya mengangkat sebelah alisnya melihat tingkah Adiknya tersebut.
"Kenapa?" tanya Aris.
"Abang ih!!" seru Rania mengulurkan tangannya.
Aris yang langsung mengerti keinginan Adiknya langsung memegang tangan Rania dan menggandengnya layaknya seperti seorang kekasih. Siapa pun pasti akan berprasangka seperti itu.
"Percayalah. Siapa pun yang nggak kenal sama Abang pasti bakalan nyangka kalau Abang itu pacar aku," ucap Rania.
"Kayaknya sih gitu. Liat aja tuh pandangannya kayak nggak pernah ngeliat manusia," ucap Aris.
"Ada-ada aja Abang nih," ucap Rania.
Mereka segera melangkahkan kaki keluar dari cafe tersebut untuk segera pulang berhubung hari sudah semakin sore dan lagipula mereka risih terlalu lama berada di cafe itu.
Karena banyak sekali pandangan pengunjung cafe yang seperti mengintimidasi mereka berdua. Karena siapa sangka pria yang bersama Rania saat ini adalah Kakak kandungnya sendiri.
Orang yang berhasil membuat Jayden cemburu tidak menentu.
*****
"Enggak. Gue nggak bakalan ke sana," tolak Jayden.
"Ayo lah Jay. Kita semua pergi. Masa lo enggak sih," bujuk Handy.
"Tidak tidak tidak. Kalau kalian mau kalian aja yang pergi. Gue nggak bakalan ke sana. Nggak akan," ucap Jayden.
"Gue tau. Nyokap sama Bokap lo pasti di undang juga kan?" tanya Handy.
"Iya emang. Gimana nggak di undang? Perusahaan Bokap gue lagi kerjasama sama perusahaan Pak Hanung. Relasi bisnis," ucap Jayden lalu mendudukkan dirinya di salah satu kursi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COLD GIRL || END
FanfictionJayden Sebastian Danuarta, si raja jalanan yang memiliki bentuk wajah nyaris mendekati kata sempurna sekaligus ketua geng motor paling elit di Jakarta. Galacticoz adalah nama geng besarnya yang saat ini menguasai hampir seluruh wilayah di Jakarta. B...