"Untuk pertama kalinya. Aku kembali bertemu dengan kenangan yang sudah ku kubur dalam-dalam."
-Rania Callista Dirgantara-"Selama apa pun kau pergi semua rasa tak akan pernah hilang. Sekalipun ada orang yang menggantikanmu."
-Jayden Sebastian Danuarta-🏙️🏙️🏙️
Sementara itu di rumah Rania dia sudah sampai di rumahnya. Senyumnya mengembang saat melihat sama sekali tidak ada perubahan di rumahnya itu.
Tatanan, suasana, sama sekali tidak ada yang berubah di dalam rumah ini. Semuanya masih sama seperti 6 tahun yang lalu.
"AUNTY RARA!!!!"
Suara seorang anak kecil menggema di rumah Rania membuat dia langsung menoleh ke asal suara tersebut.
Senyumnya mengembang saat melihat seorang anak kecil sedang berlari menuju ke arahnya. Rania langsung merentangkan kedua tangannya saat anak tersebut hampir mencapai dirinya.
Rania langsung menangkap anak tersebut lalu memeluknya dengan erat. "Keponakan aunty makin ganteng aja ya?" ucap Rania.
"Papanya Alvin kan ganteng jadi Alvin juga ganteng dong," ucap Alvino dengan suara khas anak kecil.
"Papa kamu itu jelek tau. Nggak ganteng. Gantengan juga kamu," ucap Rania menciumi pipi Alvino.
"Enggak! Papa itu ganteng!" seru Alvino menyilangkan kedua tangannya di dada.
Rania langsung tertawa kecil menanggapi tingkah Alvino lalu mencubit pipinya. "Iya iya Papa kamu itu ganteng. Tapi lebih ganteng kamu ya?" ucap Rania.
"Sayang aunty," ucap Alvino lalu mencium pipi Rania berulangkali.
"Baru nyampe Ra?"
Rania menolehkan kepalanya ke arah Ayana sang Kakak ipar yang terlihat sedang menuruni tangga dengan seorang anak kecil di gendongannya.
"Iya Kak. Aku baru aja nyampe. Kakak udah lama di sini?" ucap Rania.
"Baru aja sih. Baru juga nyampe. Nih keponakan kamu sibuk terus nanyain kapan kamu pulang," ucap Ayana menunjuk Alvino dengan dagunya.
"Alvin kan rindu sama aunty," ucap Alvino.
"Sekarang kan aunty udah di sini. Udah nggak rindu lagi kan?" ucap Rania.
"Masih rindu," ucap Alvino mendusel-duselkan wajahnya di ceruk leher Rania.
"Kamu ini ya? Aunty lagi capek juga malah minta di gendong. Turun ah," ucap Ayana.
"Nggak mau. Alvin masih rindu sama aunty," ucap Alvino memanyunkan bibirnya.
"Ya udah lah Kak. Nggak apa-apa. Aku juga rindu sama dia. Capek aku langsung hilang ngeliat dia," ucap Rania.
"Gimana di sana? Lancar kan?" tanya Ayana lalu mendudukkan dirinya di salah satu sofa.
"Iya Kak. Semuanya lancar kok. Nggak ada gangguan," jawab Rania yang langsung mengikuti Ayana duduk.
"Udah nggak betah di sana?" tanya Ayana.
"Rindu sama rumah aja makanya udah pulang. Lagian juga di sana udah ada pimpinan pengganti aku jadi aku mutusin buat pulang. Perusahaan Mama sama Papa juga butuh pimpinan di sini kan?" ucap Rania.
"Iya Ra. Abang kamu udah ngambil alih satu perusahaan Ayah kamu. Tinggal satu lagi yang belum. Kakak rasa untuk kamu. Dan SMA Andromeda juga kayaknya bakalan kamu yang pegang," ucap Ayana.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COLD GIRL || END
FanfictionJayden Sebastian Danuarta, si raja jalanan yang memiliki bentuk wajah nyaris mendekati kata sempurna sekaligus ketua geng motor paling elit di Jakarta. Galacticoz adalah nama geng besarnya yang saat ini menguasai hampir seluruh wilayah di Jakarta. B...