🏙️🏙️🏙️
"RANIA AWAS!!!"
"AAAA!!!"
Rania langsung memejamkan matanya sembari meringis kesakitan saat dirinya terjatuh dari kursi dan tubuhnya menghantam tanah. Untungnya saat itu dia terjatuh di atas rerumputan.
Jadi tidak akan terasa begitu sakit. Pemandangan pertama yang dia lihat saat dia membuka matanya secara perlahan adalah dia melihat seorang pria yang sekarang tepat berada di atas tubuhnya sedang menatapnya dengan intens.
Pandangan tersebut berhasil membuat Rania berasa seperti sedang terintimidasi olehnya.
Wajahnya.
Tatapannya.
Ah sial!
Dia mengenali ciri-ciri orang ini. Matanya langsung membulat seketika saat mengetahui bahwa orang yang saat ini tepat berada di atasnya adalah Jayden.
Oh shitt!!
Bagaimana mungkin Jayden bisa ada di atas tubuh Rania saat ini? Di saat Rania hendak terjatuh Jayden berniat untuk menolongnya.
Namun entah apa yang terjadi sehingga membuat Jayden ikut terjatuh bersama Rania dengan posisi seperti ini. Kedua tangannya menopang berat badannya agar dia tidak terjatuh menimpah Rania.
Rania menelan salivanya dengan susah payah saat dia melihat Jayden dalam posisi seperti ini. Bagaimana mungkin dia baru menyadari bahwa Jayden terlihat sangat tampan dalam posisi seperti ini?
Wajahnya.
Sama sekali tidak berubah. Masih sama seperti saat terakhir kali dia melihat Jayden. Wajahnya masih sama seperti dulu dan tidak ada perubahan dari segi manapun.
Bahkan aura ketampanan Jayden semakin terlihat setelah memiliki Jevano.
Dasar Duda Laknat!
Tampanmu sama sekali tidak manusiawi.
Oh ayo lah.
Jangan sekarang.
Bagaimana bisa jantungnya berdetak di saat seperti ini? Ini sungguh sangat tidak lucu jika Jayden sampai mendengarnya di saat yang seperti ini. Pasalnya bukan karena dirinya masih mencintai pria ini.
Hanya saja setelah sekian lama tidak bertemu rasanya seperti ada yang berbeda dari mereka. Jayden tertawa kecil melihat ekspresi wajah Rania yang menurutnya sangat menggemaskan.
"Ke-kenapa kamu mandang aku kayak gitu Jay? Apa ada yang lucu hah?" ucap Rania dengan nafas yang masih belum terkontrol.
Jayde tertawa kecil sembari menatap Rania dengan intens. "Kamu ini kenapa Ra? Kebiasaan buruk kamu itu sama sekali nggak berubah ya?" ucap Jayden.
"Apa maksud kamu?" tanya Rania.
"Jantung kamu berdetak lebih kencang dari biasanya. Apa ada yang salah sama aku?" tanya Jayden.
Sialan.
Bagaimana bisa dia dengan mudahnya mengatakan
'apa ada yang salah denganku?'
Jelas-jelas ada yang salah dengannya. Tak taukah dia? Rania sekarang seperti ½ mati mengontrol degup jantungnya yang serasa ingin keluar dari rongganya?
"Kamu ini kayak baru pertama kali ngeliat aku aja. Jangan gugup kayak gitu Ra," ucap Jayden
"Gimana aku nggak gugup? Kita pisah dalam jangka waktu yang lama. 6 tahun. Bayangin aja. Selama 6 tahun kita pisah dan nggak ketemu. Sekalinya ketemu kenapa wajah kamu sama sekali nggak berubah hah? Masih sama kayak dulu. Bahkan kamu makin ke sini keliatan makin ganteng," ucap Rania tanpa sadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COLD GIRL || END
FanfictionJayden Sebastian Danuarta, si raja jalanan yang memiliki bentuk wajah nyaris mendekati kata sempurna sekaligus ketua geng motor paling elit di Jakarta. Galacticoz adalah nama geng besarnya yang saat ini menguasai hampir seluruh wilayah di Jakarta. B...