25. JAYDEN & RANIA

220 12 0
                                    


"Tak akan kulepaskan siapapun yang berani mengganggunya. Jika aku tau siapa dia aku pastikan dia tidak akan menemukan kenyamanan dalam hidupnya."
-Jayden Sebastian Danuarta-

"Aku lelah. Aku lemah. Dunia terlalu keras untukku saat ini."
-Rania Callista Dirgantara-

🏙️🏙️🏙️

"Rania," panggil Jayden dengan nada lemahnya.

"JAYDEN?" ucap Rania.

Rania langsung kembali menghampiri Jayden dengan mata yang berbinar karena senang melihat Taehyung sudah kembali walaupun kondisinya belum sepenuhnya pulih.

"Jayden," ucap Rania menggenggam erat tangan Jayden.

Jayden tertawa kecil melihat Rania. Tangannya bergerak mengusap setetes air mata yang menetes dari matanya.

"Jangan nangis," ucap Jayden.

"Gue panggil dokter dulu untuk periksa keadaan lo," ucap Rania tersenyum tipis.

Rania langsung bergegas keluar untuk mencari dokter agar bisa memeriksa keadaan Jayden saat ini. Tepat pada saat Rania keluar dia berpapasan dengan seorang Dokter yang akan melewati ruangan Jayden.

"Jayden udah sadar Dok. Tolong cek kondisinya," ucap Rania.

"Baiklah ayo," ucap Dokter Reno.

Rania dan dokter itu langsung masuk ke ruangan Jayden untuk memeriksa keadaan Jayden. Dokter itu segera memeriksa Jayden dengan teliti. Setelah selesai memeriksa Jayden, Dokter itu menatap Rania dengan tersenyum.

"Keadannya sudah semakin membaik. Hari ini alat pernafasannya bisa di buka. Tetapi untuk infusnya jangan di buka dulu. Itu untuk membantu dia agar cepat pulih. Ini semua berkatmu Rania. Kalau begitu aku permisi dulu," ucap Dokter Reno lalu keluar.

"Ra kenapa lo jadi patung di sana? Sini deketan. Lo nggak seneng ngeliat gue udah sadar? Hm?" ucap Jayden.

Rania langsung menghampiri Jayden dan duduk di kursi samping tempat tidur Jayden. "Jayden," ucap Rania lirih.

"Bantu gue buka alat ini. Sesak banget rasanya," ucap Jayden.

Rania langsung membuka alat pernafasan Jayden lalu meletakkannya di atas meja. "Kenapa lo lama banget sadarnya?" tanya Rania.

"Kenapa? Oh gue tau. Lo pasti kangen sama gue ya? Ya kan? Udah gue tebak," ucap Jayden tertawa kecil.

"Emang iya," ucap Rania santai.

"Hah?" ucap Jayden.

Rania yang sadar akan ucapannya langsung menutup mulutnya. Sementara Jayden hanya tertawa kecil menanggapi tingkah Rania.

"Kenapa di tutup?" tanya Jayden.

"Nggak apa-apa," ucap Rania.

"Bener kan lo kangen sama gue? Seneng banget gue. Ternyata ada juga yang kangen sama gue," ucap Jayden.

"Cih dia mulai lagi. Baru bangun udah balik lagi sifat PD-nya," ucap Rania.

"Gimana keadaan lo?" tanya Jayden.

"Lo bisa liat kan kalau gue udah baik-baik aja sekarang? Harusnya gue yang nanya kayak gitu sama lo," jawab Rania.

"Kenapa lo jadi sensitif sekarang? Kenapa sama lo? Lo lagi PMS?" tanya Jayden.

"Enggak. Kenapa lo harus nanya keadaan gue? Keadaan lo aja belum baik gimana bisa lo nanya keadaan gue? Dasar lo---"

Jayden langsung menutup mulut Rania dengan satu jarinya lalu tersenyum tipis. "Lo ini. Gue baru sadar lo malah ngomong sepanjang itu. Bilang aja kalau lo kangen sama gue makanya lo cerewet kayak gini," ucap Jayden.

MY COLD GIRL || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang