🏙️🏙️🏙️
Sebuah benda di banting dengan kasar sehingga membuat barang tersebut terpecah belah. Sebuah benda berukuran mungil menjadi sasaran kemarahan orang tersebut. Benda itu terlihat terpisah dari badannya. Case nya terlepas, layar pecah, semuanya hancur entah ke mana.Terlihat dari wajah orang ini dia sedang di kuasai oleh emosi dan amarahnya. Wajahnya terlihat merah padam serta rahang yang mengeras sudah menjadi bukti jika dia sedang tidak baik-baik saja sekarang ini.
Orang-orang yang berada di dekatnya sama sekali tidak berani menegur atau mengusiknya. Karena itu sama saja mereka mencari mati jika berani mengganggunya.
"ARGH!!!!!"
Kali ini sebuah meja menjadi sasaran kemarahannya. Meja itu terlihat patah menjadi dua. Dia memandang tangannya sambil tertawa sinis saat melihat darah segar mengalir di tangannya.
"Dav lo--udah liat kan?" tanya Gilang.
"Dia bener-bener mengibarkan bendera peperangan sama gue," ucap David.
"Gue--juga kaget waktu ngeliat vidio itu. Anak Andromeda banyak bener yang ngerekam mereka berdua," ucap Gilang.
"Jadi langkah lo selanjutnya gimana Dav?" tanya Arvano.
"Gue bakalan buat mereka hancur dan nggak akan ngerasain yang namanya bahagia," ucap David.
"Tapi anak Galacticoz masih jadi tembok besar penghalang untuk lo ngelakuin itu ke mereka," ucap Dimas.
"Nggak urus. Gue bakalan ngelakuin apa aja untuk dapetin apa yang seharusnya menjadi milik gue. Sekalipun gue harus menghabisi salah satu dari mereka semua," ucap David.
"Jadi--lo udah nerima kesepakatan sama Monica?" tanya Dimas.
"Gue bakalan nerima kesepakatan dia untuk masalah ini. Dan gue pastinya bakalan ngerasa bersalah kalau sampe nyawa Rania dalam bahaya," ucap David.
"Terkadang lo harus ngorbanin sesuatu demi dapetin apa yang lo mau ya walaupun yang lo korbanin itu bakalan buat lo ngerasa bersalah," ucap Dewa.
"Dan lo juga harus nagih janji yang bilang bakalan ngasih tau siapa peneror itu. Dia janji gitu ke lo kan?" ucap Alka.
"Gue harus nagih itu. Dia udah janji sama gue," ucap David.
"Nah pake ponsel gue untuk nelfon dia," ucap Erza melemparkan ponselnya pada David.
Dengan cepat David langsung menangkap ponsel Erza dan mengetik beberapa nomor untuk menelfon seseorang. Setelah mengetik nomor itu dia langsung menekan tombol panggil.
*****
Sementara itu di tempat Monica, dia terlihat sedang duduk di pinggiran kolam renangnya sambil membaca sebuah buku dengan kacamatanya. Dia langsung menoleh ke arah ponselnya saat mengetahui ponselnya berdering panggilan masuk.
"Nomor siapa nih? Nggak ada di kontak gue," ucap Monica.
Monica memutuskan untuk menerima panggilan itu. Karena mungkin penting, fikirnya.
CALL ON
"Hallo? Ini siapa?"
"Hallo. Ini gue David."
"David? Lo pake nomor siapa?"
"Nomor temen gue."
"Kenapa nggak dari nomor lo aja?"
"Ceritanya panjang. Posisi lo di mana sekarang?"
"Gue lagi di rumah. Kenapa? Serius bener kayaknya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COLD GIRL || END
FanfictionJayden Sebastian Danuarta, si raja jalanan yang memiliki bentuk wajah nyaris mendekati kata sempurna sekaligus ketua geng motor paling elit di Jakarta. Galacticoz adalah nama geng besarnya yang saat ini menguasai hampir seluruh wilayah di Jakarta. B...