28. MOMEN DI LAPANGAN

178 13 1
                                    


"Jangan tanya kenapa aku mencintainya. Karena sebelum aku mencintainya aku sama sekali tidak meminta syarat padanya agar mencintaiku."
-Jayden Sebastian Danuarta-

"Jika ada kata lain yang dapat menggambarkan suasana hatiku saat ini, maka ku tidak akan memilihnya. Sebab, dialah kata yang dapat menggambarkan bagaimana suasana hatiku."
-Rania Callista Dirgantara-

🏙️🏙️🏙️

Keesokan paginya, sekolah tampak sudah di penuhi oleh para siswa-siswa. Ada yang masih duduk di taman, di depan sekolah, di koridor. Seorang pria tampan tampak sedang menyusuri koridor sekolah dengan senyum yang terus mengembang di wajahnya.

Setiap orang yang di lewatinya selalu di sapa semuanya bahkan dia sama sekali tak lelah harus menjawab sapaan seluruh siswa yang di lewatinya.

"Baguslah kalau dia udah bisa masuk sekolah. Itu tandanya dia udah baik-baik aja."

"Astaga kok dia makin aja sih setelah beberapa hari nggak masuk?"

"Beruntung banget Rania bisa dekat sama dia. Apalah daya gue yang di bawah standar."

"Jangankan lo. Gue aja kadang suka ngerasa iri sama Rania. Dia bisa dekat sama banyak namja tampan terkenal. Sedangkan gue? Bisa satu kelas sama dia aja udah seneng banget rasanya."

"Hai Jayden."

Orang yang sejak tadi mereka bicarakan adalah Jayden. Pria yang saat ini tengah menjadi bahan cemburuan oleh para murid laki-laki di sekolah karena sedang dekat dengan Rania.

Raut wajah Jayden berubah seketika saat mengetahui siapa yang sedang menyapa dia saat ini. Senyum yang tadi dia ukir mendadak luntur melihat orang yang ada di depannya saat ini.

"Hai," balas sapa Jayden.

"Gimana kabar lo? Udah baik-baik aja kan?" tanya Monica.

"Lo liat gue baik-baik aja kan?" ucap Jayden.

"Ya gitu lah," ucap Monica.

"Ya udah nggak perlu di tanya lagi," ucap Jayden.

"Lo keluar dari rumah sakit kenapa jadi berubah ya? Makin cuek aja kayaknya," ucap Jasmine.

"Enggak ah biasa aja. Perasaan lo aja kali," ucap Jayden.

"Gimana sama kasusnya? Udah ada perkembangannya?" tanya Monica.

Jayden menaikkan sebelah alisnya mendengar pertanyaan Monica. "Kenapa lo tiba-tiba nanya soal itu? Apa pedulinya sama lo?" tanya Jayden balik.

"Ya gue cuma nanya aja. Apa ada perkembangannya atau enggak gitu aja," jawab Monica.

"Oh gitu. Gue nggak tau gimana perkembangannya. Karena gue rasa kasusnya sedang berjalan menuju ke meja pengadilan," ucap Jayden.

"Oh udah ketauan siapa pelakunya?" tanya Jasmine.

"Hampir. Tapi kami belum yakin. Kami masih harus terus mengungkapnya sampai dia sendiri yang membongkar identitasnya," jawab Jayden.

"Gue denger katanya pelakunya cewek ya?" tanya Daniella.

"Yang Rania liat gitu. Dia kenal wajah itu. Cuma belum yakin kalau itu orangnya. Makanya kami mau cari tau kebenarannya. Kalau sampe benar dia orangnya gue nggak tau apa yang Rania bisa lakuin ke orang itu. Gue rasa Rania nggak bakalan tinggal diam lagi," jawab Jayden.

"Tapi-----"

"Hallo Jayden"

Jayden langsung beralih menatap keasal suara tersebut termasuk ketiga gadis ini. Senyum Jayden kembali mengembang saat tau siapa yang menyapanya tadi.

MY COLD GIRL || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang