03. DETAK JANTUNG

702 31 0
                                    

******

"Hey Rania," sapa Jayden.

Rania hanya berdecak kesal melihat pria yang sekarang sedang berjalan di sampingnya saat ini.

"Sendirian aja. Mana temen lo?" tanya Jayden.

"Nggak tau," jawab Rania.

"Lo dingin bener ya orangnya? Cuek lagi," ucap Jayden.

"Biasa aja," ucap Rania.

Tak lama Rania menghentikan langkahnya dan berbalik memandang ke arah Jayden yang langsung di sambut tatapan bingung dari pria tersebut.

"Kenapa?" tanya Jayden.

"Gue boleh minta sesuatu sama lo?" tanya Rania balik.

"Iya apa?" ucap Jayden lagi.

"Berhenti sok akrab sama gue. Gue nggak suka," ucap Rania lalu pergi meninggalkan Jayden dengan langkah cepat.

"Hah?" ucap Jayden tercengang.

Jayden menolehkan kepalanya saat ada seseorang yang memukul pelan bahunya dari belakang.

"Hari kedua," ucap Jordy.

"Salah gue di mana sih?" ucap Jayden.

"Lo nggak salah. Cuma gaya lo sedikit di kurang-kurangin. Lo meninggi banget. Rania nggak suka itu," ucap Jordy.

"Meninggi? Gue emang tinggi," ucap Jayden.

Jordy merotasikan kedua bola matanya mendengar ucapan Jayden. "Meninggi bukan dalam arti kata postur badan lo Jay. Gaya lo sama ucapan lo itu meninggi. Coba di kurangin," ucap Jordy.

"Gue emang gini kali," ucap Jayden.

"Up to you dah," ucap Yogi memasukkan kedua tangannya ke saku celana.

Jordy yang melihat ada perbedaan dari Jayden hari ini langsung mengerutkan dahinya.

"Eh Jay lo udah ganti warna rambut?" tanya Jordy.

"Iya udah. Tapi nggak boleh berwarna," jawab Jayden.

"Kapan lo ganti? Perasaan gue tadi malam belum," ucap Jordy.

"Pulang race. Gue panggil aja hair stylish suruh ke rumah buat hitamin rambut gue," ucap Jayden.

"Anak sultan emang beda ya?" ucap Yogi.

"Apaan? Nggak suka gue di bilangin kayak gitu," ucap Jayden.

"Tapi di sekolah ini ada yang memang di juluki anak sultan sih," ucap Yogi.

"Siapa?" tanya Jayden.

"Tau sendiri lo nanti," jawab Jordy.

"Ya udah cabut ayo," ajak Yogi.

******

Di kelas Rania, sudah lumayan ramai penghuni kelasnya. Dia langsung menuju ke mejanya yang terletak di samping meja Ghea. Dia melihat kedua sahabatnya ini seperti sedang membicarakan sesuatu yang heboh.

Rania? Dia tak ambil pusing. Sebab dia sendiri sudah tau topik pembicaraan sahabatnya itu. Sudah pasti tidak jauh dari kalau tidak tentang pria atau seputar drakor. Tidak salah lagi.

"Eh sahabat cantik gue," ucap Sonia lalu berjalan menghampiri Rania bersama Ghea.

Gadis itu hanya berdeham singkat.

"Baru aja?" tanya Ghea.

"Iya baru aja," jawab Rania.

"Kok nggak gabung?" tanya Ghe.

MY COLD GIRL || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang