27. RASA YANG TERUNGKAP

192 13 0
                                    


"Entah ikatan semacam apa antara aku dan dia. Yang jelas aku merasa sakit jika melihat dia sakit seperti itu."
-Rania Callista Dirgantara-

"Aku tidak hanya berjanji pada seseorang untuk menjagamu. Aku juga berjanji pada diriku sendiri untuk terus menjagamu sampai kapan pun. Bahkan sampai aku mati sekalipun."
-Jayden Sebastian Danuarta-

🏙️🏙️🏙️

Yogi menyusuri setiap sudut sekolah. Kantin, kelas, perpus, ruang lab, seluruh ruangan dia periksa namun tidak menemukan orang yang dia cari. Dia langsung memutuskan untuk pergi keluar sekolah.

Setiap murid yang dia lalui hanya memandangnya dengan tatapan bingung dan rasa was was. Karena mereka bisa melihat bahwa Yogi saat ini sedang sangat marah sekali.

Itu terlihat dari bagaimana caranya menggenggam tangannya erat dan rahangnya yang terlihat mengeras.

"Heh Yogi kenapa deh? Kayaknya ada sesuatu sama dia."

"Entah gue juga nggak tau. Dia keliatan marah banget. Apa ada yang buat masalah sama dia?"

"Maybe. Gue jadi takut kalau ngeliat dia kayak gitu. Gue takut dia bakalan lepas kendali."

"Menurut lo orang yang lagi bermasalah sama dia cewek atau cowok?"

"Nggak mungkin cewek. Gue rasa cowok. Tau sendiri kan gimana anak laki-laki di sekolah kita itu gimana."

Yogi berjalan menuju ke taman dengan langkah yang tergesa-gesa. Sementara Jordy yang di belakangnya sudah seakan ½ mati mencoba untuk menyeimbangkan langkah Yogi yang cukup cepat.

Mata Yogi terfokus saat melihat ketiga gadis yang sedang duduk di rerumputan sembari tertawa bersama.

Yogi menatap tajam mereka semua dengan senyuman miringnya itu. Ketiga gadis ini benar-benar tidak mengetahui Yogi sedang menatap mereka.

Dia berjalan dengan cepat menghampiri mereka. Ketiga gadis yang sedang duduk bersama itu langsung menoleh dan berbalik memandang mereka.

"Ada ap----"

Belum sempat wanita itu mengucapkan kalimatnya tersebut dengan cepat Yogi langsung menarik tangannya untuk berdiri berhadapan dengan dirinya. Sontak itu membuat kedua temannya ikut berdiri melihat Monica di tarik secara kasar oleh Yogi.

Yogi menatapnya dengan sorot mata yang sangat tajam setajam silet. Sementara wanita yang di depannya hanya memandang Yogi heran.

"Ada apa?" tanya Monica.

Yogi tertawa sinis lalu kembali menatap gadis itu. "Ada apa lo bilang? Kali ini apa lagi yang lo buat?" tanya Yogi.

"Apa yang gue lakuin? Apa?" ucap Monica.

"Di tanya malah nanya balik," ucap Yogi.

"Gue beneran nggak tau apa-apa sumpah. Ada apa sih?" ucap Monica.

"Rania baru aja di teror lagi pake bangkai tikus di lokernya," ucap Yogi.

"Hah? Di teror lagi? Astaga. Kenapa nggak habis-habis sih yang neror Rania? Kasian banget Rania."

"Hari pertama sekolah udah dapet kesan yang nggak enak."

"Rania? Di teror lagi? Terus? Masalahnya sama gue apa?" ucap Monica.

Yogi langsung tertawa sarkastik menanggapi ucapan Monica lalu kembali menatapnya datar. "Simpan wajah sok polos lo itu. Karena gue jijik. Gara-gara wajah sok polos lo itu gue hampir kehilangan sahabat gue,"ucap Yogi datar.

MY COLD GIRL || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang