🏙️🏙️🏙️
"Tapi Jay lo nggak punya saksi untuk nuduh dia. Nggak ada yang ngeliatnya sama sekali kan?" ucap Jordy.
"Tapi feeling gue kuat soal dia. Udah lo jagain aja Rania. Gue takut dia bakalan ngelakuin sesuatu lagi untuk Rania. Gue titip Rania. Kalian jangan ada yang misah," ucap Jayden lalu langsung pergi berlari.
Jayden langsung berlari mencari seseorang yang dia anggap dalang dari semua ini. Dengan wajah memerah serta genggamannya yang kuat di kotak tersebut membuktikan bahwa Jayden sudah kehabisan kesabaran kali ini.
Dia tau. Dia tidak ada saksi untuk menuduh orang tersebut yang melakukan ini. Sebab tidak ada yang melihat siapa pun memasukkan benda itu ke dalam loker Rania.
*******
Sampai pada akhirnya langkahnya terhenti saat dia melihat seseorang yang dia cari sedang duduk di tangga bersama 2 orang temannya.
Dia mempercepat langkahnya menghampiri ketiga orang tersebut. Kini Jayden sudah berdiri tegap dengan wajah memerah di depan ketiga gadis tersebut. Sementara yang di hampiri malah tersenyum padanya.
"Ada ap---"
Jayden langsung melemparkan kotak yang tadi dia bawa ke depan Monica. Tentu saja hal itu membuat Monica dan kedua temannya kaget dan berhamburan naik ke tangga saat melihat apa isi dari kotak tersebut yang sudah terlihat jelas keluar dari dalam kotak itu.
Sementara Jayden hanya memandang mereka dengan pandangan remeh.
"Kok takut?" tanya Jayden dengan nada meremehkan.
"Apa maksudnya Jay? Itu apaan?" tanya Jasmine.
"Ya lo bisa liat kan itu apa isinya? Bisa ngeliat sendiri kan? Mata lo masih berfungsi dengan baik kan?" ucap Jayden dengan nada tinggi.
"Astaga. Bangkai tikus sama foto Rania. Maksudnya apaan?" ucap Daniella.
"Astaga," ucap Jayden tertawa kecil lalu mengalihkan pandangannya.
Sesaat kemudian Jayden kembali menatap mereka dengan tatapan sengitnya. "Bilang sama gue. Untuk apa lo buat itu ke Rania?" ucap Jayden.
"Maksud lo apaan sih Ayden? Ngelakuin apa? Untuk Rania? Gue nggak ngerti. Gue nggak ngerti lo ngomong apaan," ucap Monica.
"Ayden, Ayden. Nggak usah lo panggil gue dengan sebutan itu. Gue nggak sudi lo manggil gue pake nama itu," ucap Jayden geram.
Sesaat kemudian Jayden berjalan mendekati mereka bertiga dengan tatapan mata yang sangat tajam bak seekor elang yang sedang mengincar mangsanya.
"Sekarang gue cuma mau lo jawab pertanyaan gue! Untuk apa lo ngelakuin ini ke Rania?! Lo udah kehilangan akal apa gimana?!!" bentak Jayden.
Sontak saja suara menggelegar Jayden membuat banyak siswa berbondong-bondong untuk melihat apa yang sedang terjadi di sana. Seketika saja tempat itu menjadi ramai.
"Jay gue nggak ngerti maksud lo apaan! Lo dateng tiba-tiba nyamperin gue dan marahin gue dengan tuduhan yang gue nggak pernah buat sekalipun! Mau lo apaan sih Jay?!" bentak Monica tak mau kalah.
"Gue cuma pengen lo jujur aja. Untuk apa lo buat ini ke Rania?! Di sini selain lo dan kedua temen lo ini siapa lagi yang nggak suka sama Rania hah? Siapalagi?! Lo bisa buat mental anak orang terganggu! Dengan cara lo yang kayak gini anak orang bisa stres! Gila! Lo mau buat itu ke Rania hah?!! Iya?!!" bentak Jayden.
"Gue nggak tau ya di mana salah gue! Kenapa setiap yang bersangkutan dengan Rania selalu gue yang menjadi sasaran utama tuduhan kalian?! Kenapa?! Apa cuma gue aja yang nggak suka sama dia? Iya?!!" sentak Monica.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COLD GIRL || END
FanfictionJayden Sebastian Danuarta, si raja jalanan yang memiliki bentuk wajah nyaris mendekati kata sempurna sekaligus ketua geng motor paling elit di Jakarta. Galacticoz adalah nama geng besarnya yang saat ini menguasai hampir seluruh wilayah di Jakarta. B...