"Sudah pernah aku katakan. Segala sesuatu yang sudah menjadi hak milikku selamanya akan tetap menjadi milikku."
-Jayden Sebastian Danuarta-"Kalian tau hal apa yang paling menggembirakan dalam hidupku? Yaitu melihat nya tertawa hanya untukku bukan untuk orang lain."
-Rania Callista Dirgantara-🏙️🏙️🏙️
Rania jatuh tersungkur di lantai lapangan basket dengan air mata yang terus membasahi wajahnya. Dia menatap punggung pria keesayangannya itu dengan pandangan yang buram. Kakinya terasa lemah. Tubuhnya sama sekali tidak bisa di gunakan untuk berdiri.Dirinya mendadak lemah saat Jayden, pria yang sangat di cintainya ini mengucapkan satu kalimat yang sangat tidak diinginkan oleh semua orang terucap kini dengan mudahnya Jayden melontarkan kalimat itu di depan Rania.
Tak taukah Jayden? Rania sangat membenci kata perpisahan. Namun kini apa yang Jayden lakukan? Dengan mudahnya dia mengucapkan kalimat itu tanpa berbelit-belit.
Kesalahpahaman itu.
Kesalahpahaman itu menjadi kunci berantakannya hubungan Jayden dan Rania saat ini.
Kesalahpahaman yang terjadi antara Rania, Jayden serta Andre menjadi malapetaka untuk hubungan mereka berdua.
Dengan mengumpulkan segenap kekuatannya Rania berusaha untuk berdiri. Namun entah kenapa kepalanya terasa pusing dan pandangannya juga berkunang-kunang. Dari kejauhan dia mendengar suara derap orang berlari menghampiri dirinya.
"Ra lo nggak apa-apa? Apa yang terjadi Ra?" tanya Daniella memegang tangan Rania.
Rania menatap Daniella sembari tersenyum tipis lalu menggelengkan kepalanya. "It's okay. Semuanya baik-baik aja kok," jawab Rania.
Daniella justru membantah ucapan Rania dengan gelengan keras di kepalanya. "Kita ketemu Jayden tadi. Kita liat dia dari arah sini. Apa yang terjadi sama kalian berdua Ra?" ucap Daniella.
"Kita nggak apa-apa. Nggak ada yang terjadi sama kita berdua," ucap Rania.
"Muka lo pucat banget astaga Ra. Guys bawa dia ke UKS sekarang," ucap Ghea.
"Nggak usah. Gue mau pulang aja langsung," ucap Rania.
Tak lama kemudian Rania kembali melihat ada 2 orang pria berlari ke arahnya dengan wajah khawatir. Salah satu dari mereka langsung menahan tubuh Rania yang hampir saja ambruk.
"Rania? Rania kenapa? Ra lo kenapa?" tanya Jordy menahan tubuh Rania.
Rania menggelengkan kepalanya sembari tersenyum tipis pada Jordy. "Gue nggak apa-apa kok Jordy. Gue baik-baik aja," jawab Rania.
"Enggak Ra." Jordy meletakkan tangan Rania ke bahunya lalu memandang Rania dengan cemas. "Lo nggak baik-baik aja sekarang. Berhenti bohongin kita semua," ucap Jordy.
"Kita bawa dia ke UKS," ucap Jasmine.
"Kita tadi ketemu sama Jayden. Dia pulang duluan. Gue nggak sempat nanya ada apa sama dia. Kita liat tadi kalian lari kemari makanya kami nyusul. Ra lo kenapa?" ucap Yogi lembut.
"Gue nggak apa-apa guys. Semuanya baik-baik aja kok," ucap Rania.
"Enggak! Lo nggak baik-baik a--"
Dengan cepat Jordy langsung menahan tubuh Rania yang sudah jatuh pingsan. Mereka semua panik karena melihat kondisi Rania yang cukup memprihatinkan.
"Ra bangun. Astaga Rania. Bangun Ra," ucap Jordy menepuk pelan pipi Rania.
"Kita bawa aja dia pulang ke rumahnya. Jangan ke UKS lagi. Gue nggak mau ntar bakalan banyak yang nanyain keadaan Rania," ucap Sonia.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COLD GIRL || END
FanfictionJayden Sebastian Danuarta, si raja jalanan yang memiliki bentuk wajah nyaris mendekati kata sempurna sekaligus ketua geng motor paling elit di Jakarta. Galacticoz adalah nama geng besarnya yang saat ini menguasai hampir seluruh wilayah di Jakarta. B...