"Jika aku sudah cemburu, aku tidak peduli siapa pun dia. Teman, sahabat, keluarga. Bagiku semua sama rata. Sesuatu yang sudah menjadi hak milikku selamanya akan tetap menjadi milikku. Tak akan kuijinkan siapa pun mendekatinya."
-Jayden Sebastian Danuarta-🏙️🏙️🏙️
"Inget gue kan?"
"Sebentar sebentar. Kayaknya gue pernah liat lo tapi di mana," ucap Rania.
"Ra dia siapa?" bisik Sonia pada Rania.
"Gue juga rada-rada lupa. Nggak asing banget mukanya," bisik Rania pada Sonia.
"Gue--boleh ngomong 4 mata sama Rania? Bisa kan? Lumayan penting."
Apa lagi kali ini? Mengapa pria tersebut kelihatannya sangat mengenal Rania dengan baik? Apa mungkin dia orang yang pernah suka dengan Rania dan kini kembali untuk mengejar Rania lagi? Atau justru orang yang akan di jodohkan dengan Rania nantinya? Ah tidak tidak! Tentu saja tidak.
Sementara kedua orang tua Rania sangat mendukung hubungan Rania dan Jayden. Bagaimana mungkin orang tua Rania akan menjodohkan Rania dengan orang lain. Rania hanya memandang pria di depannya ini dengan bingung sembari menaikkan sebelah alisnya.
Tidak untuk kedua sahabatnya yang sejak tadi memandang pria tersebut dengan pandangan
"What the hell?"
"Gimana bisa?"
"Baru kenal udah ngajakin ngobrol 4 mata?"
"Apa dia waras?"
"Dia dari planet mana?"
Begitulah kira-kira yang ada di pikiran mereka masing-masing.
"Heyy? Hallo?"
Pria tersebut langsung melambaikan tangan tepat di depan mereka.
Rania langsung tersentak karena lambaian tangan pria tersebut. "Eh iya," ucap Rania.
"Kenapa melamun? Rara gue bisa kan ngobrol 4 mata sama lo?"
"Rara?" batin Rania.
Fiks.
Pria ini sepertinya sangat mengenal bagaimana Rania. Buktinya dia memanggil nama Rania dengan sebutan Rara. Seumur hidupnya yang memanggil dia dengan sebutan Rara itu hanya kedua orangtuanya, Aris Kakaknya, Jayden pacarnya, serta Sonia dengan Ghea sahabatnya dan satu lagi sepupunya.
Tunggu-tunggu. Sepupu? Ya. Rania punya sepupu yang sekolahnya tidak berada di Jakarta. Melainkan di kota lain. Dan jika melihat wajah pria ini Rania jadi teringat akan seseorang.
Rania langsung tersentak karena pria itu menepuk pelan bahunya. "Eh iya kenapa?" sahut Rania.
"Bisa kan ngobrol 4 mata?"
Rania mengangguk lalu tersenyum mengiyakan ucapan pria itu. "Iya bisa," ucap Rania.
Sonia dan Ghea langsung membelalakkan matanya mendengar ucapan Rania.
"Rania? Lo yakin? Lo nggak kenal sama dia. Jangan-jangan dia ada sangkutannya sama Monica," bisik Sonia.
"Tau lo Ra. Jangan main asal terima aja. Lo nggak kenal dia. Kita temenin ya?" bisik Ghea.
"Gue bukannya nggak kenal sama dia. Gue kenal cuma gue lupa. Lo inget nggak? Muka dia mirip banget sama sepupu gue," bisik Rania.
"Sepupu lo? Yang mana satu?" tanya Sonia pelan.
"Ada yang sekolah di luar kota. Gue juga lupa siapa namanya. Dan lo tau? Muka dia mirip sama orang ini," jawab Rania pelan.
"Kalian nggak usah khawatir gue bakalan macem-macem sama Rania seperti yang kalian takutin. Gue nggak sejahat itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COLD GIRL || END
FanfictionJayden Sebastian Danuarta, si raja jalanan yang memiliki bentuk wajah nyaris mendekati kata sempurna sekaligus ketua geng motor paling elit di Jakarta. Galacticoz adalah nama geng besarnya yang saat ini menguasai hampir seluruh wilayah di Jakarta. B...