28. Mendebarkan

127 22 9
                                    

Dengan wajah penuh lebam, Changbin duduk ditengah-tengah kedua orang tuanya, berhadapan dengan kedua orang tua Yohan yang menunduk takut, juga ada Tuan Lee selaku ayahnya Chaeyeon ikut merasa gelisah di duduknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan wajah penuh lebam, Changbin duduk ditengah-tengah kedua orang tuanya, berhadapan dengan kedua orang tua Yohan yang menunduk takut, juga ada Tuan Lee selaku ayahnya Chaeyeon ikut merasa gelisah di duduknya. Yohan dan Chaeyeon berada di UKS, ditemani Nyonya Lee dan Pak Yoo yang tadi membawanya.

Ruang kepala sekolah yang menjadi tempat mediasi ketiga keluarga ini begitu panas, padahal AC di ruangan kepala sekolah masih menyala dengan suhu yang terbilang tinggi.

"Jadi, Bapak-bapak, ibu-ibu... saya hanya tidak ingin adanya keributan di sekolah ini menyangkut masalah pribadi. Apalagi saudari Chaeyeon dan saudara Yohan sudah tidak ada kepentingan lagi di sekolah ini. Saya berharap semua orang di sini mengerti dengan keadaan yang terjadi."

"Maaf, Pak Hwang. Saya tidak tau jika Chaeyeon akan membuat keributan sampai sebegini rusuhnya, malah ributnya di ruang guru. Saya mohon maaf atas tindakan anak saya, Pak," ujar Tuan Lee, selaku ayah dari Chaeyeon.

"S-saya mohon maaf atas tindakan anak saya Yohan yang menyebabkan keributan dengan anaknya Tuan Seo," tambah Tuan Kim dengan air muka ketakutan, "s-sampai pukul-pukulan begitu."

Tuan Seo mendengus keras di duduknya, "Atas dasar apa memangnya anak saya dipukul begini? Salah apa anak saya sama anak Tuan Kim? Hah?! Memangnya anak saya memiliki masalah serius dengan anak Tuan Kim?"

"Pak Seo, perkelahian Changbin dengan Yohan dipicu dari perkataan Changbin kepada Yohan yang sedang membela Chaeyeon," jelas Pak Hwang. "Yang seperti sudah saya jelaskan tadi jika Chaeyeon, tiba-tiba datang dan menghina anak baru yang bernama Hitomi karena anak itu adalah kekasih barunya Changbin. Mungkin karena itulah--"

"Ngomong apa si anak tua Lee itu sama pacarnya anak saya?" sosor Tuan Seo, yang membuat semua orang di ruang kepala sekolah bergeming.

"Chaeyeon bilang jika Hitomi adalah penyebab Bapak Seo membatalkan perjodohan Chaeyeon dengan Changbin, Chaeyeon menyebutkan kata-kata yang tidak pantas seperti menyebut Hitomi dengan sebutan pelakor dan sebagainya."

"Bah, pelakor? Tidak tahu diri anakmu itu, Tuan Lee. Capek saya dengernya," ketus Tuan Seo yang sekarang mendelik ke arah Tuan Kim, "Anda juga. Kenapa anak situ bisa mukulin anak saya? Kamu ngomong apa Changbin?"

Changbin menelan salivanya kasar mendengar nada berat sang ayah yang kini menatapnya, "Aku bilang kalo 'jangan prestasi doang digedein, gak guna prestasi sama kecerdasan otak kalo bisanya ngerusak masa depan perempuan', a-aku cuma bilang begitu ke Yohan."

"Bener lah!" seru Tuan Seo yang membuat Changbin tersentak, "Anak saya bener kok ngomong begitu, kenapa malah dipukul? Anak saya dipukul karena dia bener?"

"Tuan Seo, maafkan Yohan, maafkan anak kami..."

"Pak Hwang, apa yang harus diselesaikan lagi? Saya tidak ingin berlama-lama dengan orang-orang bodoh di sini," sindir Tuan Seo yang kemudian berdiri dari duduknya. "Bapak boleh menghukum anak saya karena berkelahi di sekolah, tapi jangan pernah bapak menghukum anak saya jika anak saya benar."

[✓] RailroadsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang