37. Fakta Baru

128 16 0
                                    

Sungguh, jika dunia ini menghalalkan pembunuhan, orang pertama yang Changbin cari adalah Yohan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungguh, jika dunia ini menghalalkan pembunuhan, orang pertama yang Changbin cari adalah Yohan. Setelah tau laki-laki bernama lengkap Yohan Kim itu mengirimkan bangkai gagak ke kafe milik Hyunjin untuk kekasihnya, Changbin benar-benar murka. Sosok tinggi dengan wajah yang benar-benar terlihat di cctv pintu masuk kafe, membuat Yohan bukan lagi dicurigai, tapi ditetapkan sebagai tersangka utama yang harus dicari. Dua bodyguard yang dikerahkan kakak laki-lakinya Changbin juga sudah siap mencari keberadaan Yohan dan menangkapnya.

Changbin menatap sang kakak yang tengah menikmati kopi hitam yang disediakan Hitomi kepadanya, "Mas..."

Baekho menoleh, "Hm?"

"Udah nemu motif Ko Aron?"

Pertanyaan Changbin membuat Baekho mengangguk pelan, "Hampir."

"Hampir?"

"Gue hampir nemu, tapi belum ada buktinya lagi," ujar Baekho, "pokoknya orang tua Arom yang selama ini kita tau bukan orang tua aslinya. Orang tua kandung Aron udah meninggal pas dia sekolah dulu. Dan fakta baru lainnya, orang tua dia itu pernah kerja di butik Bunda sama kantor Ayah."

Changbin melongo, "Hah?"

"Kaget 'kan lo? Sama gue juga. Kalo gue mau berprasangka buruk, delapan tahun Aron kerja sama Ayah, mungkin dia mau bales dendam. Atas dasar apa gue juga belum tau, gue belum nemu identitas orang tua Aron jadi gue belum bisa bilang kalau ada hal buruk yang menimpa mereka pas kerja sama Ayah dan Bunda. Tapi gue udah kepikiran ke situ."

"Terus, bandar yang Mas maksud?"

Baekho mengulum bibirnya, ragu untuk menjawab, "Gue gak tau pasti. Tapi dari penyelidikan gue, Aron juga pengedar narkoba, sama kaya bokapnya Hitomi dulu, dan bernaung di bandar yang sama. Soal dia kenal nyokapnya Hitomi, itu juga masih diselidikin."

Pening rasanya, Changbin tidak menyangka jika banyak konspirasi kehidupannya yang perlahan mulai muncul. "Kalo gitu, Mas jangan lupa terus pantau Ko Aron, Yohan juga harus ditangkep! Aku mau Hitomi hidup tenang!"

"Gue juga mau hidup Ren tenang biar gue ninggalinnya enak, Bin, kata Baekho, "Gue juga gak mau Dami masih jadi istri tuh orang!"

Dering telepon dari ponsel Baekho menginterupsi obrolan kedua kakak beradik ini, Baekho langsung menggeser panggilan itu untuk diangkat dan menempatkan ponselnya ke telinga, "Ya?"

Mata Changbin berubah waspada saat Baekho menyeringai, "Bagus. Bawa! Tahan dia dulu!"

Panggilannya langsung diputus oleh Baekho. Ia menatap Changbin lalu bangkit dari duduknya, "Yohan ketangkep di stasiun."

"Hah? Stasiun?"

Baekho manggut-manggut, "Mau kabur." Tubuh Baekho ditegakkan, kemudian berdiri dari kursi kafe yang berderit, "Ikut gak? Di sini biar pengawal gue lainnya yang jaga."

[✓] RailroadsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang