O6. Berkenalan

159 29 18
                                    

Setelah hari-hari panjang di sekolahnya, Hitomi langsung membereskan barang-barangnya dan ia masukkan ke dalam tas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah hari-hari panjang di sekolahnya, Hitomi langsung membereskan barang-barangnya dan ia masukkan ke dalam tas.

Jam sudah menunjukkan pukul tiga sore, yang berarti ia harus segera sampai rumah sebelum jam empat. Jika tidak, amukan dari sang ibu akan kembali dilayangkan kepadanya.

"Denise, tolong bilang sama Kak Yuqi, aku gak bisa ikut pertemuan PMR hari ini, lagi disuruh pulang cepet." tutur Hitomi ke perempuan kuncir kuda di sebelahnya.

"Oke, nanti aku bilang. Tapi aktif grup Whatsapp ya, Mi," jawab Denise ke Hitomi yang hanya mengangguk seraya menggendong tas punggungnya.

"Eh, Hitomi buru-buru amat." Hitomi menoleh ke Chaeryeong yang sedang membereskan alat tulisnya, gadis itu berdiri menghampiri Hitomi yang terlihat panik, "santai, yang ada nanti kamu gak fokus di jalan."

Hitomi mencoba sesantai mungkin, tapi pikirannya langsung teralihkan dengan wajah ibunya. Ia takut dimarahi.

Dilihatnya langit dari jendela kelasnya, sudah mulai mendung. Langit sudah menggelap dan itu tandanya sebentar lagi akan hujan. Hitomi gak mau sakit karena kehujanan, Ibunya bakal tambah marah karena nanti Hitomi tidak bisa bekerja.

"Iya, iya. Aku gak panik. Tapi aku bener-bener harus pulang, Chaer." Sambil menepuk pundak Chaeryeong, Hitomi berlari keluar kelas, "Dah, Chaer."

Hitomi hanya mendengar Chaeryeong membalasnya sambil berteriak dari dalam kelas. Hitomi hanya berharap ia tidak kehujanan di jalan, karena gadis itu tidak membawa payung.

Changbin menghentikan aktifitas mengerjakan soal matematikanya di atas motor dekat pos jaga dekat palang pintu kereta api setelah menyadari bukunya terteteskan air

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Changbin menghentikan aktifitas mengerjakan soal matematikanya di atas motor dekat pos jaga dekat palang pintu kereta api setelah menyadari bukunya terteteskan air. Sebentar lagi hujan dan laki-laki itu memasukkan bukunya ke dalam tas, kemudian dengan santai menyalakan rokok.

Setelah pulang ke rumah tadi pagi untuk mengambil ponsel, ia jadi tidak dalam mood yang baik untuk kembali sekolah. Apalagi saat baru saja menyalakan ponselnya. Notifikasi yang banyak entah dari Chaeyeon, Bundanya, dan Mamahnya Chaeyeon langsung bertubi-tubi masuk ke ponsel Changbin.

[✓] RailroadsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang