38. Mengantar Bekal

90 13 10
                                    

Hitomi bingung, seharian ini Changbin hanya berbicara seadanya kepada gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hitomi bingung, seharian ini Changbin hanya berbicara seadanya kepada gadis itu. Tak biasanya. Pujian yang biasanya laki-laki kekar itu ucapkan kepada Hitomi belum dilayangkan sejak pagi. Bahkan di parkiran sekolah pun, saat ia turun dari motor dan memberikan helm kepada Changbin, Changbin hanya tersenyum tipis. Memikirkan hal itu membuat Hitomi jadi khawatir, apa dia melakukan kesalahan pada Changbin kemarin? Tapi, setelah kemarin Changbin dan Baekho meninggalkannya dengan Ren di kafe milik Hyunjin; sampai diantar pulang oleh pengawal pribadi Baekho dengan mobil, Hitomi tidak ingat ia melakukan hal aneh.

Ditangan gadis itu sudah ada tupperware besar dan botol minum 1,5liter yang biasa ia siapkan untuk Changbin bawa bekal setiap harinya. Namun, karena perangai laki-laki itu yang tak ramah sejak pagi, membuat Hitomi jadi lupa.

Sekarang ia sedang berada di lantai dua, berdiri di tangga menuju lantai tiga. Ragu untuk menemui Changbin di kelasnya. Tapi, jika ia turun lagi, kemungkinan Changbin makin dingin padanya juga meningkat karena tak dibawakan bekal. Dengan segala keberanian yang Hitomi punya, tungkainya melangkah menaiki tangga sekolah menuju lantai tiga.

Bel istirahat sekolah berbunyi dua menit lagi, karena kelasnya tak ada guru, jadilah Hitomi ke sini agar saat waktu istirahat, Changbin bisa langsung memakan bekal yang ia bawakan.

Kelas Changbin berada di ujung lorong, paling ujung. Kelas 12 IPA A. Mungkin bingung kenapa kelas 12 diakhiri dengan huruf, padahal kelas Hitomi dan kelas 11 masih diakhir dengan angka. Hitomi juga tidak tau pasti kenapa hal itu terjadi, ia masih belum menanyakan sistem di sekolah ini lebih lanjut.

Hitomi kemudian berjalan cepat ke ujung lorong lantai tiga yang masih sepi. Jam belajar mengajar masih berlangsung di setiap kelas, jadi kemungkinan kelas Changbin juga melakukan hal yang sama.

Dengan tegang, Hitomi melewati lima kelas 12 di sepanjang lorong. Di depan mata sudah terlihat kelas Changbin yang masih tertutup. Mungkin Hitomi bisa menunggu sebentar lagi di depan kelas untuk memberikan bekalnya ini kepada Changbin.

brak!

Pintu kelas yang berada di depannya terbuka saat Hitomi masih berjalan, hampir saja terkena wajahnya, jikalau Hitomi tak sigap untuk mundur.

"Adek?"

Hitomi kaget, orang yang membuka keras pintu kelas itu adalah Changbin, "K-kak..."

"Kamu ngapain?"

"Nganterin bekel, t-tadi lupa mau ngasih. Dimakan ya, Kak. Nih!" Sambil menyodorkan tempat tupperware dan botol air minum ke tangan Changbin, Hitomi langsung berbalik. Berniat untuk pergi dari lantai tiga menuju kelasnya.

Tiba-tiba tangan Hitomi ditarik pelan dari belakang, setelah dilihat ternyata Changbin yang menariknya, "Kenapa buru-buru?"

"T-takut ganggu," jawab Hitomi pelan, "aku turun aja ya, Kak..."

[✓] RailroadsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang