O3. Percakapan

175 35 0
                                    

Jemari kecil Hitomi mengambil sebotol vodka besar yang akan ia bawa ke ruang VVIP 23, tempat di mana nanti akan kedatangan pelanggannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jemari kecil Hitomi mengambil sebotol vodka besar yang akan ia bawa ke ruang VVIP 23, tempat di mana nanti akan kedatangan pelanggannya. Kata sang ibu sih, pelanggannya itu direktur utama dari perusahaan terbesar di negara ini.

Hitomi tidak mengenal siapa dia dan perusahaan apa itu, tapi yang jelas--Hitomi akan berhadapan dengan pria kaya raya yang mungkin bisa mengambil kekuasaan akan dirinya nanti. Hitomi hanya takut pria itu kasar, bahkan bau, atau badannya besar yang pastinya tidak bisa gadis itu kalahkan jikalau pria itu macam-macam dengannya.

Tugas Hitomi hanya untuk menemani minum di ruangan sambil mengobrol santai. Ada peraturan pelanggan untuk tidak melakukan hal seksual kepada para pekerja wanita di dalam ruangan. Itu sudah ada pada kontrak yang harus ditanda tangani sebelum masuk ke klub ini. Namun ia juga was-was, mengingat banyak beberapa pekerja wanita yang lain dapat pelecehan seksual oleh para pelanggan.

Pihak klub juga tidak ingin bertanggung jawab karena semua yang menyewa tempat VVIP ini pasti memiliki banyak uang. Bukannya kita hidup di jaman harga diri dengan mudahnya dibeli dengan uang?

Pintu ruangan VVIP 23 ia buka. Di dalamnya sudah ada pria berseragam satpam yang sedang mencari sesuatu di bawah kolong sofa.

"Mas Jinhyuk, nyari apa?"

Laki-laki yang bernama Jinhyuk itu menoleh ke sumber suara lalu kemudian tersenyum, "Eh, Adek. Nyari koreknya pak bos nih. Tadi asistennya nyuruh saya cari, soalnya korek kesayangan sih katanya."

Hitomi berjalan ke arah meja untuk meletakkan botol vodka di sana lalu duduk di sofa, "Oh... pak bos medok yang punya tambang emas?"

Pikiran gadis itu jadi teringat ke salah satu seniornya, yang bilang kemarin dia sempat menemani pemilik tambang emas di ruangan ini. Hitomi juga sempat berjumpa dengan pria itu.

"Iya, Dek. Kemarin dia kan di ruangan ini. Terus lupa deh kayanya koreknya jatoh--Nah ini ketemu!"

Jinhyuk langsung memperlihatkan korek emas dengan ukiran wayang di depannya kepada Hitomi. Gadis itu hanya berdecak kagum, "Ih pantesan disuruh nyariin. Cantik banget, mana emas lagi."

Sambil menelisik badan korek klasik berbentuk kotak itu, Hitomi membantu Jinhyuk berdiri, karena katanya kakinya keram.

"Kalo saya jahat mah, saya jual nih, Dek."

"Kalo dijual bagi aku juga, Mas." Hitomi dan Jinhyuk hanya tertawa sambil keluar dari ruangan VVIP 23.

Jinhyuk akan kembali bertugas seraya memberikan korek emas ke si asisten yang menunggunya di lobi bawah, sedangkan Hitomi akan kembali ke ruangannya mengambil beberapa makanan dan rokok khusus yang diminta pelanggan.

Sampai di persimpangan koridor menuju lift dan ruangan Hitomi, Jinhyuk tiba-tiba memegang lengan Hitomi agak keras, "Dek."

"Eh, kenapa, Mas?"

[✓] RailroadsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang