18. Putus

132 21 5
                                    

(p.s) di chapter ini, karakter kakak-nya Changbin dan suaminya, aku ganti.

Sudah hampir dua bulan lamanya, Hitomi berkenalan dengan sosok laki-laki bernama Changbin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah hampir dua bulan lamanya, Hitomi berkenalan dengan sosok laki-laki bernama Changbin. Kehidupan yang biasanya ia lalui dengan rutinitas monoton; sekolah-pulang-kerja-tidur, kini berubah menjadi sedikit lebih berwarna karena ada presensi laki-laki itu.

Hubungannya masih berada di tahap sebuah pertemanan yang saling bertukar cerita tentang keseharian melalui pesan teks ataupun telepon, bahkan video-call dan jalan-jalan tiap weekend pagi dihari sabtu ataupun minggu, atau sesekali di hari libur nasional.

Hitomi juga sering sekali pulang sekolah bersama dengan Changbin, entah dijemput menggunakan motor dan diturunkan di depan perumahan, atau naik angkutan umum dan membiarkan Hitomi turun dari angkot-nya terlebih dahulu. 

Rasanya ia begitu bahagia sekali bisa kenal dengan Changbin, benar-benar bahagia.

"Kamu tuh senyum-senyum terus deh!"

Hitomi tersentak, ia melirik Chaeryeong yang sedang merengut di mejanya sambil bersedekap di depan dada. "Lagi chat-an sama Kak Changbin ya?"

"E-enggak!"

"Dusta banget!"

Ponsel yang Hitomi mainkan sejak tadi, ia masukkan ke dalam saku jaketnya dan tersenyum ke arah Chaeryeong yang sekarang sedang menopang kedua dagunya di meja Hitomi, "Aku punya kabar baik buat kamu, Mi."

"Kabar apa?"

"Pokoknya baik banget. Kamu pasti seneng."

Hitomi hanya mengerutkan alisnya, "Tentang apa contohnya?"

"Tebak dong!"

Hitomi berpikir sebentar. Hal yang membuat ia senang adalah hari liburnya di tempat kerja, atau tukang kebab yang sering berada di depan sekolahnya masih buka di sore hari saat ia pulang sekolah. 

"Aku gak jadi tim pengibar bendera senin besok?"

Chaeryeong mendengus, "Bukan ih!"

"Apa dong? Aku gak ada clue."

Chaeryeong kemudian nyengir, menampilkan senyuman menggodanya ke arah Hitomi, "Cluenya tentang Kak Changbin," bisiknya.

Mata Hitomi membola, "Kok Kak Changbin?"

"Iya, makanya kamu tebak! Ini tentang Kak Changbin dan dijamin kamu seneng banget pasti."

"Apa ya?" Seingatnya ia tak melakukan apapun dengan Changbin. Terakhir tiga hari yang lalu, ia baru saja pulang bersama dari palang pintu kereta tempat mereka bertemu. Sampai saat ini, belum ada omongan untuk kembali bertemu. "Kak Changbin ngajak aku pulang bareng?"

"Bukan, Hitomi!"

"Terus apa, Chaer?"

"Kakak aku sama Kak Changbin bakal putus!" Sontak jantung Hitomi berdetak cepat. Ada semburat kemerahan yang keluar dari pipinya, hingga membuat Hitomi mengulum senyum.

[✓] RailroadsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang