Changbin menghela napasnya kasar saat melihat ada tiga motor yang sangat ia kenali, terparkir di teras rumahnya. Ia kemudian menatap Hitomi yang kebingungan melihat Changbin, "Kenapa, Kak?"
"Gak apa-apa 'kan kalo main ada temen-temen Kakak?"
Hitomi menggeleng sambil tersenyum, "Ya gak apa-apa dong." Changbin tersenyum mendengarnya, lalu, ia mempersilahkan Hitomi untuk masuk ke dalam rumahnya setelah ia membuka pagar.
Saat Changbin memasuki dalam rumahnya, para pemilik motor sedang bersantai ria di dalam rumahnya sambil menonton televisi dan makan mi rebus, yang Changbin yakini adalah indomie yang berada di lemari dapurnya.
"Enak ya, kaya rumah nenek."
Mendengar suara yang cukup keras dari depan pintu, membuat keenam orang yang tadi sibuk dengan masing-masing kegiatannya, menoleh dengan ekspresi kaget. Setelahnya mereka malah tertawa melihat ekspresi sebal Changbin di depan pintu.
Changbin berdecak melihat Yeonjun, Hyunjin, dan Bomin yang tiba-tiba berada di rumahnya. Padahal ia hanya menyuruh Nakyung untuk ke rumah menjemput Jeongin bersama Taehyung––kakak laki-laki Yeonjun sekaligus kakak sepupunya itu.
"Eh, si pemilik rumah sudah datang!" Hyunjin yang duduk bertengger di atas vespa Changbin hanya terkekeh geli melihat laki-laki berambut undercut itu berdecih. "Sama sape tuh?"
Tatapan kelima orang lainnya yang berada di ruangan itu beralih ke sosok perempuan manis berpipi tembam yang berada di belakang Changbin dengan senyuman tipisnya.
"Halo...." sapa Hitomi malu-malu.
Perempuan bersurai hitam yang berada di sela-sela kaki Hyunjin berteriak dengan sumringah, "Ih lucu banget! Lo nemu di mana, Kak?"
Changbin berdecih, "Nemu, lo kata kucing apa?"
"Halo, kamu!" teriak Bomin lagi.
"H-halo...."
"Ayo, adek masuk."
"Ih adek, gaes dipanggilnya." Rasa-rasanya, Changbin ingin melempar sendal yang ia buka ke arah Taehyung yang sedang duduk di depan televisi sambil nonton kartun si kembar botak durian runtuh, ditemani Jeongin yang juga ikut menonton.
"Bang, panggil gue adek."
"Adek Jeongin!"
"Apa Abangku sayang?"
Changbin mendengus melihat kedua saudara sepupu itu sedang meledeknya, "Diem gak lo!" Jeongin hanya menjulurkan lidahnya dan kembali menyeruput mie milik Taehyung di sebelahnya.
"Kenalin, namanya Hitomi. Anak sekolah awéwé."
"Serius? Sekolah awéwé? Halo, Hitomi!" Bomin langsung menghampiri Hitomi yang masih berada di belakang Changbin dan menarik tangannya pelan untuk segera masuk ke dalam rumah Changbin. "Sini-sini, masuk aja. Anggep aja rumah sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Railroads
FanfictionMencari pilihan itu bukan suatu perkara mudah; kalau bisa memilih, mungkin Hitomi Yoon bisa saja sudah membunuh dirinya sendiri dari lama karena tuntutan sang ibunda. Mencari pilihan itu sebenarnya cukup mudah; Changbin Seo memilih untuk keluar dari...