Hari berlalu, seharusnya hari ini aku mengikuti pelajaran tata krama setelah sarapan, kini aku sudah duduk di aula persidangan yang ada di bagian selatan istana. Bukan hanya bangsawan, beberapa rakyat biasa yang terpilih juga ikut menonton persidangan dalam aula persidangan. Tentunya hari ini seluruh keluarga kerajaan hadir kecuali Obelina yang ada di academy.
Aku bisa melihat bagaimana gugup dan cemas nya Arabella ketika masuk ke dalam aula sampai saat ini, aku bahagia melihat hal itu. dari posisi dudukku, aku juga bisa melihat bagaimana Baron Dexter yang lebih gugup dan cemas dari Arabella.
Persidangan di pimpin oleh Hakin Agung yang bernama Veronica Neralin Erditio, adik perempuan dari perdana menteri Tesla. Saat ini hakim Veronica sudah berusia 23 tahun, namun sayang belum memiliki suami karena kesibukan pekerjaanya.
Persidangan berlangsung cukup panas karena bangsawan yang bersalah saling menuduh satu sama lain, hingga akhirnya nama Baron Dexter pun terungkap dari salah satu bangsawan. Ia mengatakan jika Baron Dexter adalah orang yang menghasut dirinya untuk mengikuti pelelangan ilegal itu.
Pelelangan ilegal ini tidak akan masuk ke dalam kasus kekaisaran jika saja barang yang mereka lelangkan hanya berupa barang mati, sedangkan dalam pelelangan ini yang dominan dilelangkan adalah manusia dan hewan-hewan langka. Maka dari itu pelelangan ilegal ini bisa masuk dalam kasus kekaisaran.
Setelah mendengar salah satu bangsawan mengatakan jika Baron Dexter terlibat, suasana seketika menjadi lebih ricuh. Hal ini tentunya akan membuat pamor keluarga kekaisaran akan turun dimata masyarakat, mengingat Baron Dexter adalah mertua dari kaisar. Bukan hanya itu, kenaikan Arabella menjadi permaisuri akan semakin sulit karena opini masyarakat tentang dirinya semakin buruk.
Dari kejauhan aku bisa melihat Arnold yang menatapku, lebih tepatnya saat ini Arnold berada di dekat podium yang dipimpin oleh hakim Veronica tanpa ada orang yang menyadarinya. Aku memberikan kode dengan angukan kepala kepada Arnold, dengan maksud Arnold akan memberikan bukti-bukti keterlibatan Baron Dexter sebagai pendiri dan penyedia barang-barang ilegal yang dilelang, serta bukti Marquess Kompius sebagai penyedia dana dalam berlangsungnya pelelangan.
Setelah Arnold menerima kode dari ku, Arnold segera berjalan menuju podium hakim, ia menyerahkan dokumen yang berisi bukti tertulis dan nama-nama yang bisa menjadi saksi, aku menulis catatan jika hakim Veronica ingin mendatangkan saksi maka ia hanya perlu meminta kepada Arnold.
Saat ini tentunya Arnold tidak menampakkan tubuhnya sebagai Arnold sang sekretaris, dirinya saat ini memakai jubuh hitam dan tobeng hitam yang selalu dipakai oleh Black Shadow. Aku meminta Arnold menyamar karena aku tidak ingin dirinya juga terancam karena hal ini. aku masih membutuhkan Arnold saat ini, mengingat dirinya juga sudah seperti paman bagiku.
Penjaga yang berjaga di dekat hakim Veronica tidak berani menghambat Arnold yang memakai topeng Black Shadow mendekati hakim Veronica. Arnold meletakkan dokumen-dokumen itu di meja hakim Veronica agar ia bisa segera membacanya. Setelah meletakkan itu, Arnold berdiri di belakang hakim Veronica menunggu apakah hakim Veronica membutuhkan saksi-saksi yang dibutuhkan itu. Walau terlihat lancang, namun hal ini sudah menjadi hal biasa bagi hakim Veronica.
Black Shadow sangat terkenal karena pamor mereka yang positif membela rakyat kecil dari kesemena-menaan bangsawan atau orang-orang berada. Anggota Black Shodow memang sering secara tiba-tiba datang ke pengadilan memberikan bukti kesalahan orang-orang yang diadili saat itu. orang-orang beranggapan jika Black Shadow sudah turun tanggan, maka tidak ada jalan keluar bagi orang-orang yang bersalah, sebaik apapun mereka menyembunyikan bukti itu.
Orang-orang yang tadinya ricuh seketika terdiam melihat Black Shadow mendekati hakim Veronica, aku yakin dalam pikiran mereka saat ini sangat penasaran hal apa yang diberikan oleh Black Shadow kepada hakim. Melihat hakim yang langsung membuka dokumen yang diberikan Arnold, bukti-bukti itu bisa langsung membuat Baron Dexter dan Marquess Kompius dipenjara seumur hidup atau dihukum pancung.
Di kekaisaran, perdagangan manusia dan hewan-hewan langka sangat dilarang, orang-orang yang melakukan hal itu bisa langsung dijatuhi hukuman mati. Kasus ini pernah kejadian 50 tahun yang lalu, saat itu yang menguak hal itu adalah ayah dari kaisar Xavier, kakek kaisar Leon.
"sesuai dengan bukti yang diberikan Black Shadow, Baron Dexter dan Marquess Kompius ditangkap atas keterlibatan dalam perdagangan dan pelelangan manusia dan hewan langka" ujar hakim Veronica. Tentunya aula kembali ricuh karena nama Marquess Kompius terseret dalam hal ini.
Dengan bergerak cepat, para penjaga yang berada disekitar Baron Dexter dan Marquess Kompius langsung meringkus mereka. Para penjaga itu segera menyeret mereka ke tengah-tengah aula pengadilan, bersama dengan orang-orang yang bersalah lainnya.
"dengan bukti-bukti yang ada, Baron Dexter bersalah atas keterlibatan dirinya sebagai pendiri pelelangan ilegal ini. Serta Marquess Kompius bersalah atas dirinya yang menjadi penyedia dana pelelangan. Apakah kalian memiliki bantahan?" ujar hakim Veronica
"saya tidak bersalah, saya tidak ada sangkut pautnya dengan hal ini. semua yang anda katakan itu tidak benar" bantah Marquss Kompius.
"apakah anda memiliki bukti atau saksi yang bisa menguatkan perkataan anda? Sedangkan di dalam bukti-bukti yang diberikan Black Shadow terlampir surat perjanjian antara anda dan Baron Dexter yang mengatakan bahwa anda adalah penyedia dana pelelangan ilegal ini semenjak 15 tahun yang lalu" ujar hakin Veronica sambil mengangkat bukti surat perjanjian yang Arnold curi dari kediaman Baron Dexter dan Marquess Kompius beberapa hari yang lalu.
Surat perjanjian tentunya ada dikedua belah pihak, maka dari itu Arnold mencuri surat itu dari keduanya. Sedangkan yang dipengang oleh hakim Veronica adalah salah satu dari dua surat perjanjian itu. aku menyimpan satunya lagi sebagai cadangan jika saja mereka berdua atau salah satu dari mereka bisa lolos dari persidangan ini.
Seketika aula kembali ricuh karena keterkejutan, mereka tak menyangka jika pelelangan ilegal ini telah berlangsung selama 15 tahun. Marquess Kompius seketika tidak bisa berkata apa-apa karena bukti jelas sudah berada di tangan hakim. Walau posisinya jauh dari tempat hakim memperlihatkan surat perjanjian itu, mata jelinya masih bisa melihat jika itu adalah surat asli.
Hakim Veronica memukul palunya sekali, dengan maksud menenangkan hadirin yang hadir saat ini. "dengan ini, pengadilan menjatuhkan hukuman mati bagi bangsawan yang terlibat dalam penjualan dan pelelangan manusia dan hewan-hewan langka" ujar hakim Veronica memfonis hukuman bagi yang bersalah
"bagi rakyat bisa yang ikut terlibat dalam kasus ini, hukuman mereka akan dilaksanakan 3 hari lagi dari hasil keterlibatan mereka dalam kasus ini" lanjut hakin Veronica menyampaikan keputusan pengadilan sambil mengetuk palunya sebanyak 3 kali.
"penjaga silahkan bawa mereka" perintah hakin Veronica. Dengan sigap para penjaga segera membawa orang-orang yang bersalah itu keluar dari aula persidangan. Tak banyak dari mereka yang memberikan perlawanan, kebanyakan dari mereka sudah pasrah karena memang itu kesalahan mereka.
Dari posisiku saat ini, aku bisa mendengar dan melihat Arabella sudah menangis meminta kepada kaisar Leon untuk membebaskan ayahnya, ia mengatakan jika ayahnya difitnah oleh orang-orang yang merasa iri dengan ayahnya. Sungguh aku ingin menyumbat mulut berisiknya itu dengan sepatu.
Hakim Veronica yang kembali memukul palunya membuat orang-orang yang hadir kembali terdiam dan duduk kembali ke posisi mereka. Mereka berfikir jika persidangan ini sudah berakhir dan mereka akan pergi, namun sepertinya tidak seperti itu.
"sesuai permintaan dari Yang Mulia Putri Mahkota, persidangan ini akan dilanjutkan dengan kasus yang berbeda. Silahkan tersangka dan saksi masuk ke dalam aula" instrusi hakim Veronica membuat orang-orang memperhatikanku dengan wajah penasaran, sedangkan aku hanya diam tanpa menampilkan ekspresi apa-apa.
#hello minna-san........
Ayu is back 🎉🎉
Ayu up lebih dr 1000 kata lo.... Maaf ya kepanjangan, soalnya kalau dibikin jd 2 bab gak menarik ntar.Jangan bosen ya sm kisahnya Canaria, soalnya MC nya belum keluar nih 🤣🤣🤣
Lagian masih panjang MC nya baru muncul, jd mohon bersabar ya.Sampai sini dulu penutup bab nya, jangan lupa tinggalin jejak dengan bintang, coment, and share klu bisa ya 😁😁
See u next bab minna, arigathanks
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The Villain [HIATUS]
FantasyDi sebuah alun-alun ibu kota kekaisaran, sudah terpasang sebuah alat pancung bagi pendosa. Di alat pancung itu telah bersiap seorang gadis muda yang akan dipancung, tak ada air mata ataupun perasaan yang tergambar di wajah gadis yang sudah pucat itu...