AUTHOR POV
Setelah Canaria bersama Diablo dan Merigold meninggalkan aula pesta, salah seorang bangsawan bergelar Marquest berjalan mendekati kaisar Leon yang saat itu sedang duduk di singgasananya. Marquest itu berjalan bersama salah satu anak buahnya yang membawa sebuah kotak.
"hormat saya kepada Cahaya Kekaisaran Clarines, Yang Mulai Kaisar Meroleon Vender Wisteria" hormatnya yang juga diikuti oleh anak buahnya. Tentunya hal ini menjadi tontonan orang-orang yang hadir di dalam pesta.
"ada apa Marquest Detesa?" tanya kaisar Leon
"saya hanya ingin menyerahkan sebuah hadiah kecil kepada Yang Muli untuk merayakan pesta yang sangat meriah ini" ujarnya. Anak buah yang dibawa oleh Marquest itu membuka kotak yang dibawanya, terlihat sebuah anggur dengan merek yang cukup terkenal di kekaisaran.
"saya membawa sebuah anggur yang sudah berusia 100 tahun untuk anda, Yang Mulia. Saya harap anda senang menerimanya" ujar Marquest itu
"terima kasih, Marquest Detesa. Sungguh sebuah hadiah yang menyenangkan" balas Kaisar Leon. "Max" panggilnya kepada sang ajudan untuk menerima pemberian Marquest Detesa.
Setelah Max menerima hadiah itu dan menyerahkan kepada seorang pelayan, Marquest Detesa pamit undur diri. Karena hal ini berbondong-bondong beberapa bangsawan yang ingin dipandang oleh Kaisar menyampaikan hadiah yang mereka berikan jikalau hadiah itu terasa lebih berharga daripada hadiah sebelumnya.
Hingga akhirnya Obelina juga ikut maju untuk menyerahkan hadiah yang akan diberikannya kepada Kaisar Leon, atau sosok ayah yang dicintainya itu. Mencintai status dan kekayaanya maksudnya.
"Salam dan hormat saya kepada cahaya kekaisaran Clarines, Yang Mulai Kaisar Meroleon Vender Wisteria" ujarnya memberikan hormat
"Putri Obelina, bangunlah. Jangan berbicara terlalu kaku seperti itu" jawab Kaisar Leon
"terima kasih, Yang Mulia" jawab Obelina setelah bangun dari hormatnya. "Ayahanda, saya ingin memberikan sesuatu sebagai hadiah bertambahnya usai Ayah. Saya harap Ayah menyukainya" lanjut Obelina
Seorang pelayan yang tadinya berada di belakang Obelina maju memberikan sebuah kotak yang dibawanya. Max segera mengambil kotak itu dan menyerahkannya kepada Kaisar Leon, Kaisar Leon membukanya dan sedikit terkejut dengan apa yang diberikan Obelina kepadanya.
"Putri, ini..." ujar Kaisar Leon yang sedikit tidak menyangka Putri sulungnya itu akan memberikan dirinya hal yang tidak terduka
"seperti yang Ayah lihat sendiri, saya menemukan sebauh artefak sihir kuno tingkat tinggi tipe sihir api. Saya tidak sengaja menemukannya disalah satu toko artefak sihir di Bernam ketika akan kembali dari academi" ujarnya. Bernam adalah nama kota tempat academi berada yang masih ada di dalam daerah kekuasaan kekaisaran Clarines.
Orang-orang yang ada di pesta mulai berbisik-bisik bagaimana beruntungnya Obelina bisa menemukan artefak kuno itu di salah satu toko artefak. Hal ini juga membuat beberapa orang yang sangat suka bergosip menambahkan beberapa bumbu dalam penyampaiannya kepada yang lainnya.
"sungguh keberuntungan yang bagus sekali" ujar kaisar Leon kembali menyerahkan hadiah dari Obelina kepada Max. "ayah senang menerimanya, putri. Terima kasih" lanjutnya
"saya ikut senang mendengarnya, saya harap hadiah dari adik juga bisa membuat ayah senang" ujar Obelina memancing keributan. Perkataannya itu membuat orang-orang mulai membanding-bandingkan Obelina dan Canaria, apalagi saat ini Canaria juga tidak menampakkan dirinya di aula pesta
Bisikan-bisikan bangsawan yang ada itu terhenti ketika 2 orang pria muda memberikan hormat kepada Kaisar Leon, salah satu dari mereka membawa sebuah kotak kayu berwarna biru gelap, dibagian atas kotak kayu itu terdapat ukiran matahari, bulan, dan bintang serta lambang keluarga kekaisaran dibawahnya.
"ada apa?" tanya Kaisar Leon heran
Kedua pria muda itu menegakkan tubuhnya kembali setelah memberi hormat, "saya Aslan salah satu pengawal pribadi Yang Mulia Putri Mahkota Canaria Roseliana Wisteria. Saya ingin menyerahkan hadiah yang disiapkan beliau untuk Yang Mulia Kaisar Meroleon Vander Wisteria. Saat ini beliau sedang menemani Putri dan Putra Mahkota dari Kekaisaran Hearslit di ruang istirahat, saya harap Yang Mulia Kaisar bisa memaklumi ketidak hadiran beliau disini" ujar Aslan panjang lebar.
Kedua pria muda itu adalah Aslan dan Zacker, mereka diberitahukan oleh Aluna dan Arinda untuk menyerahkan hadiah dari Cana kepada Kaisar Leon karena mereka berdua sadar Obelina pasti berencana untuk merendahkan Canaria lagi. Dengan cepat Aslan dan Zacker langsung bergerak, tentunya mereka sangat tidak suka jika tuan mereka direndahkan apalagi di acara yang cukup besar seperti ini.
Walaupun Canaria tidak menyuruh mereka untuk melakukan ini, hanya saja hati nurani mereka tidak menerimanya. Mereka lebih baik dimarahi Canaria setelah ini daripada membuat nama Canaria lebih buruk lagi.
"bisakah kau membuka kotak itu, nenek tua ini sangat ingin tahu hadiah seperti apa yang diberikan Putri Mahkota" pinta Ibu Suri Verbeda yang saat itu berada tidak jauh dari singgasana. Ia juga ditemani oleh Kaisar sebelumnya, Kaisar Xavier yang terlihat cukup tertarik dengan drama antara keluarga kekaisaran ini.
Tidak dipungkiri jika hal-hal seperti ini akan sering terjadi didalam keluarga kekaisaran, semua orang mengetahui hal ini. Drama untuk saling menjatuhkan seperti ini sudah ada semenjak dulu, malah sepertinya sudah mendarah daging.
Tanpa kata dan hanya anggukan kecil, Aslan membuka kotak yang dibawa oleh Zacker itu. Terlihat sebuah pedang yang memiliki warna biru gelap yang sama dengan kotaknya dan gagang pedang itu berwarna hitam yang sangat kontras antara kedua warna pedang itu. Ditengah keduanya ada sebuah permata yang juga berwarna biru gelap yang jika tidak diperhatikan dengan seksama tidak akan nampak.
"dari apakah pedang itu terbuat?" tanya Kaisar Xavier yang penasaran karna terlihat sangat bagus dimatanya.
"izin menjawab, Yang Mulia. Pedang ini terbuat dari kristal Tanzanite yang merupakan kristal anti sihir yang bisa menangkal sihir tingkat tinggi sekalipun, pegangan pedang juga terbuat dari logam Tungsten yang hanya bisa meleleh jika dipanaskan dengan suhu panas Lava. Serta kristal yang ada di tengah adalah kristal Aquamarine yang bisa menyerap sihir bertipe air" jawab Aslan yang memang sangat tahu bahan dan bagaimana dibentuknya pedang yang diperlihatkan saat ini.
Suara bisik-bisik kembali terdengar, suara orang-orang yang membandingkan hadian Obelina yang belum seberapa dari hadiah yang diberikan Canaria membuat aula pesta kembali heboh. Orang-orang tidak menyangka Canaria akan memberikan hadiah yang begitu luar biasa mengingat hubungannya dengan Kaisar Leon tidak baik.
Segera Kaisar Leon menyuruh Zacker menyerahkan kotak yang berisi pedang itu kepada Max, dengan lirikan mata Max langsung menyimpan hadiah dari Obelina dan Canaria di ruang penyimpanan harta milik kekaisaran karena kedua barang ini termasuk barang berharga.
Setelah itu Kaisar Leon mengambil alih perhatian dengan memulai pesta dansa yang biasanya menjadi ajang bagi bangsawan-bangsawan muda mencari pasangan, dan bagi bangsawan tua mencari selir baru. Sepertinya.....
AUTHOR POV END
Beberapa hal yang ada di dalam cerita cuma fiksi atau tidak nyata, jadi tolong jangan menyalah artikan hal-hal yang ada di dalam cerita. Terima Kasih
HAPPY READING
AYUMI, 27-9-21
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The Villain [HIATUS]
FantasyDi sebuah alun-alun ibu kota kekaisaran, sudah terpasang sebuah alat pancung bagi pendosa. Di alat pancung itu telah bersiap seorang gadis muda yang akan dipancung, tak ada air mata ataupun perasaan yang tergambar di wajah gadis yang sudah pucat itu...